Browse By

RS MASA DEPAN

Pendahuluan

Banyak kalangan meyakini bahwa dorongan eksternal dapat merubah sistem layanan RS di masa depan. Perkembangan tekhnologi misalnya, dapat membuat layanan RS akan bergantung pada tekhnologi, seperti penggunaan teknologi futuristik, dokter robot, atau hal lainnya. Berbagai tulisan juga telah menyajikan tentang banyaknya pusat pelayanan kesehatan terkemuka yang telah melakukan perbaikan mendasar dan tidak dapat dibayangkan 10 tahun lalu. Perbaikan tersebut, dirancang untuk berdampak pada hasil, keselamatan, dan kepuasan pasien.

Tulisan ini akan mengangkat tentang perbedaan RS masa depan, yang dapat saja terjadi akibat dorongan berbagai hal eksternal.

Inside the hospital of the future[1]

Terkait dengan RS masa depan, Lambert mengungkapkan 9 hal terkait, yaitu;
  1. Ageing patients, changing needs

Walaupun menggembirakan, peningkatkan umur harapan hidup (karena perkembangan ilmu kedokteran dan penyembuhan penyakit), akan menimbulkan masalah baru. Bagi sistem pelayanan kesehatan, hal ini akan meningkatkan kebutuhan medis dan pelayanan kesehatan yang lebih besar. Apalagi pada usia 80 tahun, kerja tubuh tidak akan sebaik pada usia 20 tahun. Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat dalam artikel dengan judul ”Kebutuhan layanan kesehatan yang berubah akibat banyaknya pasien usia lanjut”.

  1. New kind of hospital

Walaupun percaya bahwa RS kedepan (pasca pandemi) akan berbeda, namun para profesional pelayanan kesehatan masih belum dapat membayangkan perbedaannya. Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat pada artikel yang berjudul ”Model baru RS masa depan”.

  1. Super-hospital or hub-and-spoke?

Pilihan pengembangan RS masa depan, dihadapkan pada 2 hal yaitu: membangun SUPER-HOSPITAL atau mengembangkan RS dengan model   hub and spoke. Penjelasan terkait hal ini dapat dilihat pada artikel yang berjudul ”Pilihan pengembangan RS masa depan: model super-hospital atau model hub-and-spoke?”

  1. Bricks and mortar
Baca Juga:  TIPS PENTING BAGI MANAJEMEN RS DI TAHUN 2024

RS masa depan diharapkan dirancang untuk berada dekat dengan pasien, dengan menerapkan model hub-and-spoke. Melalui model hub-and-spoke, perawatan akut diberikan di RS terpusat, sedangkan masalah kronis ditangani dengan baik di klinik setempat, bahkan mungkin di tempat lain, atau di rumah. Penjelasan terkait hal ini dapat dilihat dalam artikel yang berjudul: ”Rancangan RS masa depan: berada di sekitar pasien?”.

  1. Patient power

Pandangan lima tahun kedepan NHS menginginkan profesional perawatan kesehatan untuk terlibat dengan komunitas & warga dengan cara baru. Hal ini ter-kait dengan melibatkan mereka secara langsung dalam keputusan tentang masa depan layanan kesehatan & perawatan. Hal ini seperti yang dikatakan Marcus Powell (director, leadership and organisational development at the King’s Fund). Mr Hughes mengatakan bahwa ini sangat penting ketika RS baru sedang di-rancang (atau yang lama digunakan kembali). Kolaborasi dengan staf serta pasien menghasilkan terciptanya klinik ekspres serta area luar ruangan yang subur untuk dinikmati pasien & keluarga, ditambah teknologi iPad di samping tempat tidur.

  1. Living laboratories

Terciptanya integrasi antara penelitian dengan perawatan klinis, akan menghasilkan berbagai pendekatan yang berpotensi untuk meningkatkan hasil proses perawatan & penyembuhan. Penjelasan terkait hal ini dapat dilihat pada artikel dengan judul: ”Perlunya kolaborasi antara penelitian & perawatan klinis untuk hasil pasien yang lebih baik di masa depan

  1. Inventions that heal

Di dalam RS, pasien sudah melihat inovasi. RS Universitas Karolinska di Swedia memiliki solusi dan layanan pencitraan mutakhir. Di RS Anak Alder Hey di Liverpool, Pintu Gerak Flo Axis memiliki tirai venetian integral dan selip pada tekanan ujung jari. Demikian pula dengan Platform mobilitas pasien yang akan segera hadir, dan dikembangkan oleh Roger Leib. Rangkaian produk mobilitas yang mencakup jenis perangkat  sit-stand yang digunakan pasien untuk bergerak di kamar dan unit klinis, atau permukaan yang secara intrinsik kebal bakteri, sehingga meningkatkan kebersihan.

Baca Juga:  BEBERAPA MANFAAT TELEMEDICINE DALAM INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN DI TAHUN 2021

Di ruang operasi, penggunaan perangkat realitas maya tingkat konsumen (the use of consumer-level virtual-reality devices) seperti Oculus Rift, dapat meningkatkan pelatihan bedah di seluruh dunia. Sean Hughes (Head of design consulting, Philip) mengatakan bahwa ada banyak minat dalam kecerdasan buatan (AI) dan augmented reality (AR). “Kami sedang melakukan eksperimen dalam AI untuk melihat apakah kami dapat menggunakannya sebagai cara individual untuk merawat pasien. Di LA, RS menggunakan robot untuk mengirimkan apotek. Mr Hughes menambahkan bahwa tTeknologi memungkinkan mereka untuk memikirkan kembali perencanaan vertikal dan persalinan bedah, tetapi mereka belum melihat penerapan yang sebenarnya. Ini saat yang menyenangkan.

    1. Beating the superbugs

Beberapa pakar menyebutkan bahwa superbug yang terkait dengan pelayanan kesehatan (terutama yang lebih resisten terhadap antibiotik), akan terus mening-kat. Hal ini akan mempengaruhi praktek RS di masa depan. Penjelasan terkait hal ini dapat dilihat dalam artikel dengan judul: ”Pengaruh superbug pada layanan kesehatan”.

  1. Telehealth and freedom

Dalam konteks mempertahankan kualitas layanan, organisasi pelayanan kesehatan mulai mengembangkan telehealth (telemedicine) secara maksimal. Namun, pengembangan layanan digital harus didukung dengan seperangkat alat digital dalam pengumpulan dan analitik data, serta aplikasi pemantauan jarak jauh. Penjelasan terkait hal ini dapat dilihat pada artikel yang berjudul: ”Telehealth untuk layanan kesehatan yang lebih baik”.

[1] Victoria Lambert, (tanpa tahun), Inside the hospital of the future