Pendahuluan
Munculnya nanoteknologi di sektor perawatan kesehatan, merupakan solusi bagi banyak penyakit paling mematikan. Tekhnologi ini memberikan solusi seperti terapi sel & pengelolaan resistensi antibiotic. Namun, disisi lain penggunaan tekhnologi ini juga harus menyelesaian masalah etika dan keselamatan. Implementasi nanoteknologi sepertinya akan mengubah dunia kedokteran dan menawarkan pendekatan baru yang radikal untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit seperti kanker atau membuat jaringan untuk transplantasi.
Terkait dengan nanotekhnologi, Jones (tanpa tahun)
[1] melalui artikelnya memaparkan 3 hal yaitu:
Nanotechnology in Regenerative Medicine, Addressing Ethical and Safety Concerns, & The Road Ahead: A Future Fueled by Nanotechnology. Tulisan ini akan menjelaskan ketiga hal ini.
Nanotechnology in Regenerative Medicine
Perawatan penggantian jaringan & organ yang rusak merupakan prinsip pengobatan regeneratif & bergantung pada nanoteknologi.
Scaffolds (perancah), yang merupakan struktur berskala nano, memungkinkan sel tumbuh & meregenerasi jaringan karena menyerupai matriks ekstraseluler alami. Perancah ini dimaksudkan untuk larut dalam tubuh manusia sekaligus mendorong pertumbuhan jaringan baru yang sehat. Misalnya, para ilmuwan telah menciptakan nanopartikel yang mengeluarkan faktor pertumbuhan secara bertahap, yang meningkatkan prosedur penyembuhan jaringan tulang baru & ulkus kronis akibat patah tulang, ulkus diabetes, atau luka bakar. Pengobatan regeneratif organ juga dieksplorasi menggunakan nanoteknologi & kelayakan bagian tubuh fungsional yang diproduksi dari laboratorium sedang dipertimbangkan untuk membantu mengatasi masalah kelangkaan organ donor di seluruh dunia. Hal ini dapat menawarkan solusi yang menjanjikan untuk mengobati penyakit yang sangat parah, misalnya cedera tulang belakang & penyakit jantung.
Kemajuan menjanjikan lainnya dalam bidang pengobatan regeneratif adalah penerapan nanoteknologi untuk meningkatkan perawatan stem cell (sel punca). Salah satu kunci diferensiasi stem cell adalah bahwa nanopartikel dapat mengomunikasikan sinyal spesifik untuk mengendalikan diferensiasi stem cell ke arah yang diinginkan. Pendekatan yang terarah ini tidak hanya meningkatkan efektivitas terapi stem cell tetapi juga meminimalkan kemungkinan reaksi samping.
Addressing Ethical and Safety Concerns
Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat pada tulisan sebelumnya dengan judul:
Mengatasi masalah etika dan keselamatan terhadap implementasi nanoteknologi dalam pelayanan kesehatan
The Road Ahead: A Future Fueled by Nanotechnology
Penjelasan tentang topik ini dapat dilihat pada tulisan sebelumnya dengan judul:
Masa depan pelayanan kesehatan dengan nanoteknologi.
[1] Debi Jones (tanpa tahun),
Advanced Applications and Ethical Dimensions of Nanotechnology in HealthcareTagged with: Addressing Ethical and Safety Concerns,
Cedera tulang belakang Penyakit jantung,
Diferensiasi,
Fungsional,
Jaringan,
Kanker,
Laboratorium,
Luka bakar,
Masa depan pelayanan kesehatan dengan nanoteknologi,
Masalah etika dan keselamatan,
Matriks ekstraseluler alami,
Mengatasi masalah etika & keselamatan terhadap implementasi nanoteknologi dalam pelayanan kesehatan,
Nanopartikel,
Nanotechnology in Regenerative Medicine,
Nanoteknologi,
Organ,
Organ donor,
Pendekatan baru,
Pengelolaan resistensi antibiotic,
Pengobatan regenerative,
Penyakit,
Penyembuhan jaringan tulang baru,
perawatan kesehatan,
Radikal,
Scaffolds (perancah),
Solusi,
Stem cell (sel punca),
Terapi sel,
The Road Ahead: A Future Fueled by Nanotechnology,
Transplantasi,
Ulkus diabetes,
Ulkus kronis