PERAN MANAJER MENENGAH DALAM IMPLEMENTASI STRATEGI

Pendahuluan
Strategi bisnis yang biasanya dibuat dalam bentuk dokumen rencana strategi bisnis, sangat baik untuk memandu jalannya organisasi bisnis mencapai tujuannya. Namun, terkadang pembuat strategi lupa akan pentingnya strategi implementasi. Beberapa organisasi bisnis sering mengklaim bahwa mereka memiliki strategi bisnis terbaik. Tetapi mereka sering lupa terkait bagaimana strategi terbaik tersebut harus diimplementasikan. Perlu diingat bahwa strategi terbaik sekalipun kalu tidak bias diimplementasi, maka tidak akan berpengaruh terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi.
Tulisan sebelumnya tentang PENTINGNYA STRATEGI BISNIS, & MENGAPA STRATEGI YANG HEBAT BISA GAGAL, telah memaparkan terkait alasan mengapa strategi yang baik gagal memberikan manfaat seperti yang diharapkan. Beberapa alasan yang paling banyak disebutkan termasuk kepemimpinan yang buruk, komunikasi yang buruk, kurangnya keterlibatan karyawan, dll. Satu hal yang penting dan mungkin merupakan sumber kegagalan implementasi strategi adalah kurangnya menyelaraskan strategi dan melibatkan serta memanfaatkan kekuatan manajer menengah. Peran manajer menengah dalam mengimplementasi strategi bisnis, diungkapkan dalam situs www.chris-elgood.com, dengan menyoroti 2 hal, yaitu; 1) Role of middle managers in implementing the strategy, & ) Business Strategy Games: Developing middle managers so they can deliver. Kedua hal tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
Role of middle managers in implementing the strategy
Biasanya manajer menengah diberi tahu apa yang perlu mereka capai, tetapi tanpa informasi tentang konteks bisnis terkait mengapa hal itu penting bagi strategi dan visi jangka panjang organisasi. Padahal, manajer menengah akan memahami lingkungan tempat mereka bekerja apabila diberi pengarahan tentang strategi yang dapat berperan dalam membangun rencana lebih baik sembari mengembangkan kapasitas mereka sendiri terkait pemikiran strategis.
Middle Lifeline Report Report (CIM 2016) mengatakan bahwa “manajer menengah membuat tujuan strategis organisasi menjadi kenyataan di lapangan. Mereka memainkan peran sentral dalam mengelola dan membimbing orang-orangnya. Selain itu juga membentuk pengembangan potensi generasi selanjutnya. Singkatnya, mereka adalah darah kehidupan sebuah organisasi”. Laporan ini menyoroti betapa pentingnya manajemen menengah dalam memastikan keselarasan strategis dalam organisasi.
Laporan yang sama juga menemukan bahwa “dua pertiga (66%) manajer menengah merasa memiliki kemampuan untuk terlibat dan menginspirasi terkait strategi organisasi, dan 31% merasa sangat percaya diri untuk menyampaikan informasi ini dalam laporan mereka.” Bukannya menjadi hal yang memompa informasi di sekitar bisnis, lapisan manajemen ini justru menciptakan penyumbatan. Penyumbatan itu berdampak besar pada kemampuan membangun kepercayaan di dalam organisasi. 64% responden mengatakan bahwa kurangnya informasi dari puncak bisnis menghalangi mereka untuk membangun kepercayaan. Ini adalah masalah serius terkait kinerja organisasi.
Business Strategy Games: Developing middle managers so they can deliver
Banyak manajer yang pragmatis dan berorientasi pada tindakan. Untuk mengetahui apa yang mereka pelajari itu relevan, maka mereka perlu melakukan sesuatu yang lebih sebelum diberitahu. Karena, pembelajaran berdasarkan pengalaman telah terbukti lebih berhasil daripada metode pengajaran di kelas tradisional.
Saat digunakan sebagai bagian dari kegiatan mengkomunikasikan strategi organisasi, permainan bisnis akan membantu mengembangkan pemahaman tentang mengapa keputusan dibuat, pengorbanan diperlukan dan mengapa tidak semua orang mendapatkan apa yang mereka inginkan dari strategi organisasi. Pemahaman yang lebih besar akan menghasilkan kepercayaan diri yang lebih besar, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan strategi keseluruhan, sehingga hasil yang diharapkan dapat direalisasikan, dan keselarasan strategis yang nyata.