Browse By

”DIGITAL DISRUPTION” DALAM BISNIS

Pendahuluan

Istilah disruption (gangguan) dalam digital disruption, banyak disalah artikan sebagai proses digital disruption(disrupsi digital) yang negatif. Namun kenyataannya, hal ini hanya akan menjadi kekuatan negatif bagi mereka yang memilih untuk mengabaikan atau mencoba melawannya. Sedangkan bagi organisasi bisnis yang menerima disrupsi digital, akan menemukan kenyataan yang berbeda, dimana dapat menguntungkan bisnisnya dalam berbagai cara, serta berkontribusi pada kesuksesan organisasinya.

Disrupsi digital adalah transformasi yang disebabkan oleh munculnya teknologi digital dan model bisnis[1]. Teknologi dan model baru yang inovatif ini dapat mempengaruhi nilai produk dan layanan yang ada yang ditawarkan di industri. Tulisan ini akan menyajikan terkait disrupsi digital, khususnya seperti yang dikemukakan dalam sebuah artikel di situs https://blog.oxfordcollegeofmarketing.com/. Dalam tulisan tersebut dipaparkan 2 hal yaitu; 1) An Example of Digital Disruption: Kodak Cameras Fail To Capture Future Markets, & 2) How Does Digital Disruption Impact Businesses?. Kedua hal ini akan dipaparkan berikut.

An Example of Digital Disruption: Kodak Cameras Fail To Capture Future Markets

Kodak adalah perusahaan yang pertama kali memperkenalkan kamera ke pasar mainstream. Mereka memonopoli pasar untuk sebagian besar abad ke-20, tetapi sayangnya gagal mengikuti perubahan identitas pelanggan mereka dan perubahan kebutuhan serta harapan yang menyertai mereka. Kamera digital berubah dari sekadar peralatan fotografi menjadi gadget yang jauh lebih ramah kehidupan dan menyenangkan. Saat Kodak menargetkan konsumen mereka sebagai wanita, pasar kamera digital pria terbuka berkat budaya 'gadget'. Akibatnya, beberapa clever marketing (pemasaran cerdas) dari merek teknologi digital lainnya memanfaatkan hkondisi tersebut, & menyebabkan perubahan persepsi konsumen, serta menciptakan 'kebutuhan' baru untuk gadget fotografi.

Perubahan tersebut memungkinkan merek seperti Sony dan Canon untuk masuk dan mencuri hati konsumen dengan teknologi dan pendekatan baru mereka. Sementara Kodak tetap berpegang pada senjata mereka dan melawan perubahan selama mereka bisa. Meskipun kehilangan pangsa pasar dengan cepat, mereka menolak untuk menyerah pada kekuatan disrupsi digital yang tak terhindarkan. Sehingga pada tahun 2012 mereka akhirnya menyatakan kebangkrutan.

Baca Juga:  ADAPTASI RS AGAR TETAP AMAN SECARA FINANSIAL TAHUN 2023 MELALUI ”DOUBLE DOWN ON REVENUE CYCLE MANAGEMENT LABOR SHORTAGES, TECHNOLOGY AND AUTOMATION”

 How Does Digital Disruption Impact Businesses?

Pelajaran yang dapat kita petik dari Kodak adalah bahwa disrupsi digital adalah kekuatan yang tak terbendung dan mencoba untuk melawannya adalah sia-sia. Tetapi apa yang dapat dilakukan bisnis adalah merangkul disrupsi digital, bahkan merencanakannya. Mengawasi dan mengetahui tanda-tanda gangguan digital yang muncul di industri, akan berarti bahwa anda bisa maju dan bekerja dengan arus daripada melawannya. Hal ini tidak hanya mencegah gelombang disrupsi digital menyapu kesuksesan anda, tetapi juga dapat mengarah pada pertumbuhan lebih lanjut dan peluang baru bagi bisnis.

Disrupsi digital biasanya menandai perubahan dalam kebutuhan konsumen dan oleh karena itu bekerja dengan arus memungkinkan anda untuk memenuhi kebutuhan yang muncul. Hal ini akan membuat pelanggan yang ada senang dan membuka peluang bagi pelanggan baru untuk menemukan apa yang mereka butuhkan dari merek anda. Disrupsi digital juga dapat  mempengaruhi merek dan bagaimana mereka dapat bekerja dengannya untuk menciptakan masa depan yang lebih kuat dan lebih sukses.

[1] https://blog.oxfordcollegeofmarketing.com