MASIH TERTARIK MENGGUNAKAN METODE “USANG” SEPERTI DOUBLE DISTRIBUTION?
Tekanan terhadap efesiensi mengharuskan manajemen untuk mengelola data biaya dengan lebih baik. Salah satu aspek mengelola data biaya adalah menerapkan sistem akuntansi biaya serta metode perhitungan biaya (unit cost) dengan tepat. Dalam konteks perhitungan unit cost, sudah saatnya bagi manajemen RS untuk meninggalkan metode konvensional seperti double distribution. Karena, informasi biaya yang berasal dari sistem biaya konvensional (seperti double distribution) akan menunjukkan hasil yang bias.
Salahsatu keunggulan metode double distribution hanyalah cepat dilakukan, tetapi sekaligus menyesatkan manajemen. Dari pada menggunakan metode perhitungan yang menyesatkan lebih baik langsung di kira-kira saja. Tentang metode double distribution dapat dilihat dalam artikel kami; kelemahan metode konvensional (seperti double distribution) dalam melakukan perhitungan unit cost di RS, kelebihan & kelemahan metode double distribution dalam menghitung unit cost perlayanan di RS.
Pendapat ahli tentang metode perhitungan unit cost;
Terkait dengan metode perhitungan unit cost, beberapa hal menarik mengacu pada tulisan Michelson (2017) berikut;
- Sangatlah penting untuk memastikan bahwa manajemen telah menggunakan data berkualitas tinggi dalam mendukung pengambilan keputusan klinis dan strategis,
- Menggunakan data yang tidak akurat dapat menghasilkan kesimpulan yang salah dan berpengaruh negatif terhadap perawatan pasien dan kinerja keuangan. Apabila banyak RS yang masih terus menjalankan proses penetapan biaya tersebut, maka data yang dihasilkan tidak akan berguna dan hanya membuang waktu serta sumber daya.
Menurut Michelson (2017)
- Lebih dari 90% RS di AS tidak memiliki sistem penghitungan biaya atau memiliki sistem namun sudah ketinggalan jaman dan tidak memadai. RS yang memiliki sistem penghitungan biaya yang sudah ketinggalan jaman (seperti double distribution), akan berdampak biasnya informasi biaya bagi manajemen.
- Selama lima tahun terakhir, sistem akuntansi biaya tradisional semakin tergantikan oleh aplikasi ADVANCED COST ACCOUNTING yang menyediakan informasi biaya akurat, dapat diakses, dan dapat ditindaklanjuti. Akuntansi biaya lanjutan mencakup seperangkat metodologi termasuk activity-based costing (ABC)
Pendapat ahli tentang ABC
- Pizzini (2006);
Biaya berbasis aktivitas telah terbukti mengurangi biaya keseluruhan, dan keuntungan utamanya sebenarnya terletak pada penggunaan sumber daya yang ada secara lebih efektif. Ini sangat penting dalam konteks mengatasi meningkatnya permintaan tanpa meningkatkan sumber daya yang tersedia.
- Chapman dkk (2016);
Pendekatan berbasis aktivitas dapat dicapai hanya apabila sumber daya dan biaya didefinisikan dengan cara yang cukup rinci. Perpindahan dari metode metode konvensional seperti double distribution) sangat penting, karena informasi biaya secara akurat mencerminkan penggunaan sumber daya dan memainkan peran dalam manajemen pelayanan kesehatan.
Berbagai alasan pentingnya penerapkan advanced cost accounting di RS
Perubahan orientasi RS saat ini tidak bisa lagi hanya didukung dengan informasi akuntansi biaya tradisional. Keterbatasan akuntansi biaya tradisional dalam mendukung dan memberi solusi dalam keputusan manajemen membuat RS harus beralih ke advanced cost accounting advanced cost accounting atau akuntansi biaya kontemporer seperti Activity bases cost/ABC. Berikut ini adalah rangkuman penulis tentang berbagai alasan yang dikemukakan oleh para ahli (Michelson, 2017[1], Walters, 2018[2], & Michelson, 2014)[3]) terkait pentingnya penggunaan advanced cost accounting di RS;
- Dapat memahami ”keuntungan/kerugian” dengan benar
- Dapat mengidentifikasi kesempatan mengurangi biaya.
- Dapat memahami biaya total layanan baik RANAP maupun RAJAL
- Dapat menyatukan data keuangan & klinis secara bersamaan.
- Dapat mengintegrasikan akuntansi biaya dengan manajemen keuangan secara menyeluruh
- Dapat memahami bagaimana menentukan tarif dengan benar
- Dapat mengantisipasi perubahan terkait biaya & lainnya dengan cepat.
- Dapat mengembangkan akurasi data biaya,
- Dapat membuat data lebih actionable untuk manajemen