PELUANG MEMANFAATKAN ”INTERNET OF THINGS (IOT)” UNTUK MENGURANGI PEMBOROSAN DALAM SUPPLY CHAIN DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN DALAM

Pendahuluan
Perkembangan tekhnologi informasi merambah semua bidang kehidupan termasuk organisasi bisnis. Pada era ini, komunikasi virtual meningkat pesat. Hal ini tentu saja akan membuka jalan bagi teknologi untuk mengubah model dan sistem pelayanan kesehatan. Penggunaan tekhnologi informasi membuat Industri pelayanan kesehatan menjadi lebih pintar dan efisien, melalui berbagai terobosan baru. Untuk itu, organisasi pelayanan kesehatan harus mencari cara baru dalam memanfaatkan keterkaitan dengan Internet (Internet of Things/IoT) untuk mengurangi pemborosan dalam supply chain.
Salahsatu aspek yang bisa dilakukan organisasi pelayanan kesehatan dengan Internet of Things (IoT) untuk mengurangi pemborosan dalam supply chain adalah dengan meminimalisasi proses pembelian alat kesehatan. Seperti diketahui bahwa proses pengadaan aktiva tetap (seperti alat kesehatan) memiliki kecendrungan terjadinya efesiensi dan pemborosan yang signifikan. Selain itu, melalui IoT organisasi pelayanan kesehatan juga dapat menekan pemborosan lainnya seperti; pemborosan terkait persediaan (kelebihan, kehilangan, & produk kadaluwarsa), atau biaya pengiriman yang tidak perlu. Melalui IoT, organisasi pelayanan kesehatan dapat melakukan pelacakan dan perencanaan inventaris dengan lebih baik, sehingga akan menghilangkan pemborosan dalam supply chain.
Tiga peluang dalam menerapkan pendekatan IoT terkait supply chain:
Menurut sebuah artikel dalam situs www.beckerhospitalreview.com, terdapat tiga peluang dalam menerapkan pendekatan IoT untuk membantu meningkatkan efisiensi dalam supply chain, yaitu:
- Develop a holistic view of your supply chain, all the way from sourcing to storage.
Manfaatkan teknologi IoT untuk memungkinkan pengelolaan inventaris seluruh sistem berbasis cloud dengan analitik data untuk menghubungkan produk dan proses dengan biaya sebenarnya. Supply chain dalam pelayanan kesehatan tidak lagi hanya tentang pembuatan, pendistribusian, dan pengangkutan produk. Untuk mengevaluasi dengan tepat, supply chain harus dilihat secara holistik, mencakup biaya langsung dan tidak langsung. Penilaian keseluruhan sistem ini membutuhkan data, yang kemudian dikumpulkan, divisualisasikan, dan ditindaklanjuti.
- Invest in technology to improve the user experience for clinical staff.
Gunakan konektivitas IoT dan kemampuan berbagi data untuk membebaskan staf garis depan dari beban terkait inventaris. Menurut survei terbaru, dokter menghabiskan lebih dari dua kali lebih banyak waktu yang mereka inginkan terkait tugas supply chain perawatan kesehatan, yang dapat menyebabkan stres dan menarik fokus dokter dari pasien. Melalui teknologi pelacakan produk yang canggih dan otomatis, sistem manajemen inventaris dapat membantu mengurangi tekanan ini dan memungkinkan dokter mencurahkan lebih banyak waktu untuk perawatan pasien.
- Adopt technologies to improve accuracy, speed, and spend.
Supply chain perawatan kesehatan adalah aset strategis yang dapat menghasilkan penghematan finansial yang besar, dan IoT adalah kunci untuk mendorong perubahan. Sebagian besar dokter RS dan manajer departemen memahami bahwa manajemen supply chain sangat penting untuk mengendalikan biaya. Ada pemahaman bahwa menyeimbangkan tingkat inventaris dengan benar untuk menyesuaikan pola penggunaan, mengurangi dan mengelola kedaluwarsa produk dengan benar, menjaga modal, dan mengurangi risiko pasien. Data yang dikumpulkan dari konektivitas IoT dapat memberikan visibilitas di seluruh organisasi untuk memungkinkan pengelolaan pengiriman yang tepat, dokumentasi klinis yang akurat, serta standarisasi produk dan alur kerja di seluruh organisasi.