MENGATASI BERBAGAI TANTANGAN DALAM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Dinamika yang terjadi di organisasi pelayanan kesehatan menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen organisasi tersebut. Tulisan ini akan menyajikan tentang berbagai cara yang perlu dilakukan manajemen organisasi pelayanan kesehatan di AS dalam mengatasi berbagai tantangan.
CARA MENGATASI TANTANGAN
Dalam tulisannya, Appold (2017)[1], mengungkapkan beberapa tantangan yang harus dihadapi manajemen organisasi pelayanan kesehatan di AS, yaitu; 1) complying with government requirements and mandates, 2) implementing value-based reimbursement, 3) using big data to improve quality and reduce costs, & 4) controlling rising specialty drug costs. Untuk mengatasi hal tersebut, juga dibeberkan detail hasil survei dan saran dari pakar industri pelayanan kesehatan dalam mengatasi berbagai tantangan.
- Fokus pada apa yang sudah diketahui.
Cara ini harus dilakukan manajemen untuk mengatasi permalasahan di organisasi pelayanan kesehatan di AS, yang terakit dengan mengikuti persyaratan dan mandat pemerintah. Hal ini dikemukakan oleh Hafner (dalam Appold (2017), yang menyarankan untuk fokus pada apa yang sudah diketahui. Selain itu Willis Towers Watson, mengatakan para eksekutif harus terus menyiapkan beberapa rencara. Pada saat terdapat ketidakpastian mengenai subsidi federal untuk mengimbangi pengeluaran individu bagi orang-orang yang memenuhi syarat melanjutkan ke 2018, serta dampak potensial pada pendaftaran pengurangan dana federal baik sebelum dan bersamaan dengan periode pendaftaran terbuka.
- Mengembangkan keunggulan & membangun layanan serta solusi,
Cara ini harus dilakukan terkait rencana implementasi value-based reimbursement di AS. Menurut Bresler (dalam Appold (2017), agar berhasil menerapkan bisnis berbasis nilai, manajemen pelayanan kesehatan perlu mengembangkan perspektif yang jujur mengenai di mana mereka memiliki keunggulan yang unik dan berkelanjutan bagi pembayar dan penyedia, dan membangun layanan serta solusi,. Misalnya, di beberapa pasar, operator mungkin memiliki jaringan RS dan penyedia yang sangat berkembang dengan baik dan menawarkan perawatan berkualitas tinggi dan berbiaya rendah. Keluasan jaringan mereka dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan penawaran berbasis nilai.
Anand Shroff, founder and chief development officer, Health Fidelity, comprehensive risk adjustment solutions firm, mengatakan bahwa keselarasan organisasi di seluruh jaringan adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan keberhasilan dalam perawatan berbasis nilai untuk pembayar dan penyedia. "Merancang proses yang mampu menghapuskan redundansi dapat menghemat biaya untuk kedua belah pihak”, katanya. “Menciptakan struktur insentif keuangan yang berhasil menyelaraskan kepentingan kelompok penyedia dan rencana kesehatan secara inheren akan membangun semangat menuju hasil yang sama. Menyiapkan infrastruktur teknologi yang mempermudah berbagi data, sangat penting untuk menghilangkan hambatan bagi organisasi yang beralih ke layanan berbasis nilai”.
- Memanfaatkan data untuk keunggulan kompetitif
Cara ini terkait untuk mengatasi permasalahan “Using big data to improve quality and reduce costs”. Susan Yeazel, senior healthcare consultant, mengatakan organisasi yang berhasil memanfaatkan data untuk keunggulan kompetitif, memiliki pemimpin eksekutif yang merangkul dan bersedia berinvestasi dalam pengambilan keputusan berdasarkan data. Organisasi perlu mengidentifikasi tujuan bisnis yang akan dicapai melalui analitik data, seperti pengurangan biaya, efektivitas operasional, peningkatan pengalaman pasien, keterlibatan karyawan, atau hasil yang ditingkatkan, dan dengan jelas menetapkan kemampuan analitik yang diperlukan selama perencanaan awal tahapan pada setiap inisiatif yang bergantung pada data.
- Menjadi inspirasi dalam mengelola biaya obat
Cara ini harus dilakukan untuk mengatasi peningkatan biaya farmasi. Menurut Benjamin Isgur (director, Health Research Institute, PwC), sistem kesehatan dapat berubah menjadi inspirasi dalam mengelola biaya obat adalah rencana kesehatan pengusaha besar. Selain itu, pengusaha mencoba mengalihkan perawatan ke pengaturan biaya yang lebih rendah. Nadina J. Rosier, PharmD, health and group benefits practice leader, pharmacy, Willis Towers Watson menyarankan bahwa pengusaha harus mengevaluasi dan mengatasi biaya obat khusus serta kinerja pemanfaatan melalui rencana medis dan farmasi mereka. Selain itu, mereka dapat menerapkan perubahan cakupan yang lebih agresif dan insentif keuangan dalam mempengaruhi perawatan untuk farmasi khusus melalui medical benefit plan design.
[1] Karen Appold, 2017, Top 2018 challenges healthcare executives face