Browse By

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGAR RS TETAP SURVIVE

Oleh; Tubagus Raymond

Pendahuluan

Tingkat persaingan yang di hadapi RS saat ini bukan lagi terpaku pada level negara atau wilayah, tetapi sudah mencapai level multinasional melalui berbagai RS asing yang telah berpengalaman dan memiliki kemampaun global. Perubahan ini menyebabkan kepuasan konsumen dan efisiensi menjadi tujuan utama. Penekanan pada tujuan ini menyebabkan setiap RS untuk mengevaluasi berbagai strateginya untuk dapat menetapkan strategi baru  yang lebih inovatif, fleksibel, dan berfokus pada kepentingan pasien. Hal ini harus dilakukan RS agar minimal tetap bertahan hidup dan berkembang.

Mengelola perubahan agar dapat tetap survive

Perubahan merupakan kata kunci yang harus dilakukan agar suatu organisasi bisnis (termasuk RS) dapat tetap survive. Karena tidak bias dihindari, organisasi haruslah terus belajar & berkembang mengikuti perubahan. Menurut hasil riset dari de Geuss (dalam towip, 2014)[1], adanya empat karakter organisasi bisnis yang panjang umur (survive), yaitu;

  1. Perusahaan panjang umur sensitif terhadap lingkungannya. Keberadaan mereka harmonis dan relevan dengan lingkungan usahanya. Mereka ramah lingkungan dalam arti luas. Mereka selalu belajar dan beradaptasi secara damai dengan dunia tinggal mereka.
  1. Perusahaan panjang umur kuat dan kompak karena diikat oleh nilai-nilai bersama yang secara moral baik dan benar serta memiliki identitas organisasi yang khas.
  1. Perusahaan panjang umur bersikap toleran, tidak memaksakan kehendak kantor pusat, rela berbagi kekuasaan dengan eselon bawah, dan mempraktikkan desentralisasi.
  1. Perusahaan panjang umur, meskipun berorientasi profit, tetapi bersikap konservatif dalam hal keuangan. Mereka sangat hati-hati dalam pengeluaran dan investasi.

5 faktor RS tetap survive

Menurut  Ross (2015)[2], ada 5 faktor yang mempengaruhi RS  tetap survive menghadapi berbagai tantangan, yaitu;

  1. Geografi dan demografi. Banyak RS yang mendapatkan keuntungan dari hal ini, seperti lingkungan yang makmur, hambatan geografis yang mempengaruhi kompetisi atau outmigrasi, atau dukungan politik lokal dan faktor lainnya.
  1. Kepemimpinan. Kepemimpinan yang kuat dan berkelanjutan merupakan komponen kunci bagi organisasi untuk mempertahankan independensi. Dimulai dari tingkat dewan, termasuk hubungan dengan masyarakat dan keahlian khusus. Libatkan selalu kepala administrasi yang kuat, bukan hanya CEO, tetapi juga di seluruh organisasi: CFO berbakat, CNO dan administrator departemen.
  1. Pengambilan keputusan berbasis data. Penggunaan analisis berbasis data, memungkinkan: (1) kumpulan informasi yang lebih kuat untuk membuat keputusan, dan (2) dokumentasi dan dukungan untuk keputusan saat dimintai pertanggungjawaban oleh pemangku kepentingan ( misalnya dokter, pasien atau kepentingan masyarakat).
  1. Fokus pasien yang benar. Pelayanan klinik yang berpusat pada pasien adalah titik fokus dari reformasi pelayanan kesehatan saat ini.
  1. Membangun hubungan kemitraan.
Baca Juga:  MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MEMAKSIMALKAN ROI MELALUI CALL CENTER RS