TIPS SUKSES DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORAGANISASI PELAYANAN KESEHATAN (part 2)

Pendahuluan
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan tentang TIPS SUKSES DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORAGANISASI PELAYANAN KESEHATAN Pada tulisan sebelumnya telah dipaparkan 4 dari 10 tips agar implementasi tekhnologi dapat berhasil. Dalam tulisan ini akan memaparkan 6 tips sisanya menurut Kedziora (2014)[1], yaitu, communicate, learn from the past, manage risks, document, test, & evaluate.
Communicate
Komunikasi adalah kunci keberhasilan setiap pekerjaan. Anggota tim harus bekerja sebagai mitra. Rumuskan strategi komunikasi yang mencakup semua pihak yang terkena dampak proyek. Ini mungkin termasuk staf klinis, profesional bisnis, staf IT, dan pasien. Karena RS semakin berfokus pada kepuasan pasien, ini berarti perlu untuk melibatkan pasien dalam perencanaan, perancangan, dan hasil.
Learn from the past
Gunakan pengalaman pekerjaan sebelumnya sebagai bahan pembelajaran. Lihat kembali pekerjaan yang sudah selesai dan tanyakan pada diri sendiri, apa yang berhasil dan apa yang dapat dilakukan secara berbeda. Layanan kesehatan bergerak melalui ekspansi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penggunaan teknologi informasi. Karena itu, lihatlah industri lain untuk belajar.
Manage risks
Identifikasi kemungkinan risiko, peristiwa yang dapat menyebabkannya, kemungkinan akan terjadi, dan dampak potensial yang mungkin berdampak pada pekerjaan. Berdasarkan informasi tersebut kemudian perlu dikembangkan strategi untuk mengelolanya. Mengelola risiko dapat dikatakan sebagai salah satu aspek terpenting dari pekerjaan yang sukses. Saat mengelola risiko dalam, seringkali ruang lingkup, jadwal, dan anggaran adalah topik utama. Karena pekerjaan IT layanan kesehatan sering mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan pasien, tim proyek harus mempertimbangkan peraturan yang ada, keselamatan pasien, dan keamanan secara umum.
Document
Penting untuk menerapkan sistem dokumentasi berkualitas. Anggota tim harus tahu persis mengapa, kapan, dan bagaimana setiap bagian dari pekerjaan dikembangkan. Pastikan juga bahwa vendor pekerjaan memiliki kualifikasi yang tepat dan menggunakan metodologi pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
Test
Lakukan verifikasi atas hasil keseluruhan proyek dan pastikan itu berfungsi pada tingkat yang diharapkan. Pengujian memastikan bahwa anggota tim telah melakukan pekerjaannya dengan sukses dan pengguna dapat mempercayai produk yang diberikan kepada mereka. Sertakan juga pengguna teknis, fungsional, keamanan dan klinis sebagai bagian dari tim uji. Tidak hanya harus memastikan perangkat lunak berfungsi dengan baik, tetapi juga harus memastikan bahwa hal itu masuk akal secara klinis dan tidak akan membahayakan pasien.
Evaluate
Dalam praktik kedokteran, sangat umum untuk membahas kasus medis sebagai sarana latihan pembelajaran untuk menentukan cara berkinerja lebih baik. Hal ini sama dengan implementasi pekerjaan teknologi informasi kesehatan. Buat forum terbuka, buat peserta proyek merasa aman dalam mengekspresikan pendapat mereka. Fokus dari proses evaluasi adalah menentukan bagaimana proyek selanjutnya.
[1] Richard Kedziora, 2014, 10 Tips for a Successful Healthcare IT Project Implementation