STRATEGI UNGGULAN DALAM TRANSFORMASI KEUANGAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Healthcare financial transformation: five leading strategies[1]
Transformasi keuangan layanan Kesehatan, akan meningkatkan pemberian perawatan sekaligus menurunkan biaya. Hal ini telah menjadi tantangan berkelanjutan bagi sistem kesehatan di era perawatan berbasis nilai dan bahkan menjadi perhatian yang lebih menonjol di tengah COVID-19. Perawatan yang lebih baik di satu sisi dan pengurangan biaya disisi lainnya, bagi organisasi dan konsumen mungkin tampak seperti tujuan yang berlawanan. Namun, dengan memahami biaya layanan yang sebenarnya dan pendorong biaya lainnya, organisasi dapat berhasil mengelola biaya sambil mempertahankan dan bahkan meningkatkan pemberian perawatan. Untuk itu, sistem kesehatan dapat menggunakan alat dan strategi yang digerakkan oleh data dan analitik untuk mengatasi tantangan keuangan, termasuk uncompensated care, hari piutang yang berkepanjangan, kasus yang belum selesai ditagih, penggunaan sumber daya yang tidak efisien, dan banyak lagi. Undang-Undang Perawatan Terjangkau (The Affordable Care Act) AS, disahkan menjadi undang-undang pada Maret 2010, menggerakkan pergeseran dari biaya-untuk-layanan (fee-for-service/FFS) ke perawatan berbasis nilai (value-based care/VBC). Sejak saat itu, transformasi keuangan layanan Kesehatan telah memberikan layanan yang lebih baik dengan biaya lebih rendah, & telah menjadi perhatian industri yang semakin mendesak. Selain itu, COVID-19 telah meningkatkan tekanan keuangan bagi banyak sistem Kesehatan. Hal ini membuat transformasi keuangan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Saat organisasi terus berevolusi dan menyesuaikan strategi keuangan mereka untuk mengoptimalkan kinerja di bawah VBC, tantangan utama berikut ini menonjol:- Memberikan penghematan biaya & memberikan penghematan kepada konsumen,
- Menyelesaikan uncompensated care,
- Menangani rekening penangguhan tagihan yang belum dibayar, mengurangi hari piutang (A/R), dan mengelola kasus tagihan yang belum habis,
- Bereaksi terhadap biaya yang tidak terkendali akibat biaya tenaga kerja & teknologi yang tinggi, penggunaan sumber daya yang tidak efisien, & limbah pasokan,
- Memahami biaya perawatan yang sebenarnya.