STRATEGI INOVASI RS (DIAGNOSTIC & THERAPEUTIC TECHNOLOGY, INOVASI PRODUK, & MEMBANGUN REPUTASI)

Pendahuluan
RS selalu dihadapkan pada berbagai tantangan baik dari internal maupun eksternal. Tantangan signifikan yang dirasakan oleh RS adalah bagaimana menarik pasien dan mempertahankan staf yang berkualitas. Salahsatu cara untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan berbagai strategi inovasi yang bernilai. Karena, inovasi akan bermanfaat bagi osrganisasi bisnis manapun sebagai suatu strategi dalam melahirkan sesuatu yang baru dan berbeda dari pesaingnya.
Menurut sebuah tulisan di situs www.siemens-healthineers.com, dipaparkan tujuh strategi inovatif yang dapat diterapkan RS untuk memajukan kemampuan klinis, menanggapi tantangan perawatan kesehatan yang berkembang saat ini, dan menarik baik dokter dan pasien. Ketuujuh strategi inovatis menurut siteus tersebut adalah; 1) Invest in new diagnostic and therapeutic modalities to improve outcomes and expand services, 2) Implement patient-centered process innovations, 3) Include clinician leadership in the top tiers of management, 4) Pursue innovation in eHealth, 5) Improve outcomes through innovative service delivery models, 6) Consider specialization instead of diversification, & 7) Cultivate opinion leaders to drive patient demand, attract qualified staff, and enhance your institution’s reputation. Dalam tulisan ini angkat memaparkan 3 dari 7 strategi inovatif yang disebutkan diatas.
Invest in new diagnostic and therapeutic modalities to improve outcomes and expand services
Cara yang paling jelas bagi RS untuk meningkatkan kemampuan klinis mereka adalah dengan menawarkan diagnostic dan therapeutic technology. Misalnya, teknik pengambilan gambar yang inovatif dapat secara signifikan meningkatkan kecepatan dan keandalan diagnosis, dan hal ini memicu keberhasilan perawatan. Selain itu juga dapat mengurangi lama tinggal di RS, yang berdampak pada keseluruhan biaya perawatan.
Prosedur dan proses klinis baru juga dapat memiliki efek positif pada staf medis, misalnya dengan mengurangi beban kerja, atau mempromosikan aliran berbagi informasi dan pengetahuan di sepanjang rantai perawatan. Tantangan ini memerlukan strategi investasi berbasis hasil untuk memperoleh peralatan baru yang diperlukan agar tetap kompetitif, bersama dengan pendekatan manajemen untuk memastikan bahwa setiap investasi baru terus memberikan nilai klinis sepanjang masa pakainya.
Implement patient-centered process innovations
Perusahaan yang secara sistematis berfokus pada inovasi dalam produk, layanan, model bisnis, dan penargetan pelanggan tumbuh lebih cepat, dan menghasilkan lebih banyak pendapatan serta lebih sukses. Hal yang sama berlaku untuk RS. Seperti perusahaan di sektor bisnis dan akademik, inovasi bermanfaat bagi RS. Agar dapat menawarkan pasien pilihan perawatan baru, mereka memerlukan akses ke prosedur medis baru. Tantangan khusus bagi perusahaan di semua industri adalah bagaimana menciptakan struktur yang tepat untuk inovasi dan mengembangkan budaya inovasi yang efektif. RS Sebagai penyedia layanan kesehatan dengan budaya inovasi yang kuat dan berjalan di semua sektor bisnis, dan mempromosikan keunggulan serta berbagi pengetahuan, dapat mencapai keberhasilan. Selain itu, komunikasi dan implementasi strategi yang konsisten dan komprehensif memiliki pengaruh kuat pada keberhasilan inovasi.
Include clinician leadership in the top tiers of management
Inovasi seperti perbaikan logistik dan proses akuntansi, dapat mewakili investasi yang baik. Namun, untuk membangun reputasi yang baik atau posisi kompetitif yang kuat maka RS harus melakukan inovasi yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan kemampuan klinis. Kepemimpinan dokter di RS tidak hanya bermanfaat, tetapi penting untuk memastikan bahwa RS menerapkan jenis inovasi yang berpusat pada pasien. Hal ini diperlukan untuk tetap kompetitif, namun mencapai tujuan untuk meningkatkan kepemimpinan tersebut seringkali sulit dipahami.
Saat suatu RS membuat keputusan investasi, fokusnya lebih pada biaya pembelian dan pengembalian investasi (ROI) dan lebih sedikit pada hasil pasien, keselamatan pasien, dan kepuasan karyawan. Untuk mengidentifikasi dan menerapkan inovasi yang menjanjikan dengan efek menguntungkan pada kemampuan klinis, dokter dan pebisnis harus saling menyelaraskan kompetensi satu sama lain untuk membangun proses pengambilan keputusan bersama yang berkualitas. Hal ini memungkinkan manajer untuk mengembangkan pemahaman yang diperlukan tentang pola pikir dan kebutuhan departemen medis mereka.