SELANDIA BARU: NEGARA TERBAIK DALAM MENANGANI PANDEMI COVID-19, BERSIAP MEMBUKA DIRI DI TAHUN 2022
Pendahuluan
Penanganan pandemi COVID-19 di Selandia Baru, mendapatkan perhatian dunia. Bahkan telah diakui oleh organisasi kesehatan dunia WHO. Walaupun telah berhasil menangani pandemi, namun pemerintah Selandia Baru tetap melakukan rencana yang hati-hati untuk membuka diri seperti sebelum pandemi. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan nol kasus virus corona, bahkan ketika mulai membuka perbatasannya. Rencananya, pembatasan perbatasan Selandia Baru akan dilonggarkan mulai awal tahun depan. Hal ini memungkin turis asing yang telah divaksinasi dari negara-negara berisiko rendah untuk masuk tanpa harus dikarantina.
Negara dengan penanganan pandemi COVID-19 terbaik
Pengalaman Selandia Baru dalam menangani pandemi, merupakan kisah sukses yang menonjol secara global. Hasilnya, negara yang terisolasi secara geografis dengan populasi sekitar lima juta orang, menurut New York Times dilaporkan hanya 2.905 kasus dan 26 kematian akibat virus. Selain menutup perbatasannya lebih awal, Selandia Baru menerapkan salah satu penguncian paling ketat di dunia, yang memungkinkannya membatasi penyebaran virus.
Pendekatan keras negara tersebut terhadap pandemi, telah menghasilkan yang terbaik bagi warganya. Hal ini berbeda dengan pendekatan yang dilakukan banyak sekutu terdekatnya, yang telah menderita korban yang jauh lebih serius selama pandemi. Australia misalnya, saat ini sedang berjuang melawan lonjakan kasus varian Delta, sehingga mendorong Selandia Baru untuk menangguhkan perjalanan bebas karantina antara kedua negara tanpa batas waktu. Dalam pidatonya terbaru, Ardern menjelaskan bahwa Selandia Baru tidak akan meninggalkan kebijakannya untuk menargetkan nol kasus Covid-19 meskipun ada peningkatan vaksinasi.
Keseriusan pemerintah Selandia Baru terlihat pada 18 agustus 2021 (mengacu pada laporan BBC), terkait terdeteksinya 1 pasien COVID-19 di Auckland. Akibatnya, Auckland dilakukan lockdown selama seminggu. Sedangkan, wilayah negara lainnya akan lockdown selama tiga hari. Pihak berwenang menyampaikan mereka tengah berupaya dengan asumsi bahwa kasus baru itu adalah varian Delta. Coromandel, kota pesisir tempat yang dikunjungi orang yang terinfeksi juga di lockdown selama tujuh hari. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut aturan "level 4" diperlukan, yakni menutup sekolah, kantor, dan semua bisnis dengan hanya layanan penting yang tetap beroperasi.
Program vaksinasi & Rencana pembukaan kembali
Selandia Baru relatif lebih awal dalam kampanye vaksinasinya, dengan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech. Sekitar 29% orang dewasa telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin, sementara 17 persen telah divaksinasi penuh. Negara itu bermaksud untuk mempercepat peluncurannya vaksinasi dalam beberapa minggu mendatang, dengan semua penduduk di atas usia 16 tahun diizinkan untuk membuat janji mulai 1 September 2021 untuk di vaksin.
Walapun beberapa negara mulai membuka diri, namun, perbatasan Selandia Baru akan tetap ditutup hingga akhir tahun 2021. Hal ini seperti yang dikatakan Perdana Menteri Jacinda Ardern. Beliau mengatakan bahwa strategi eliminasi adalah cara terbaik untuk mencegah Covid-19 dan ekonomi terbuka. Perdana menteri juga mengatakan bahwa Selandia Baru akan beralih ke model berbasis risiko individu baru untuk perjalanan bebas karantina mulai awal tahun depan. Dia menekankan prioritasnya adalah memvaksinasi populasi pada akhir 2021.
Walaupun hanya mencatat 26 kematian dalam populasi di bawah lima juta orang, namun dalam pidatonya, perdana menteri Ardern mengatakan bahwa "mereka belum dalam posisi untuk membuka kembali sepenuhnya. "Ketika kami bergerak kami akan berhati-hati, karena kami ingin bergerak dengan percaya diri dan dengan kepastian sebanyak mungkin". Beliau menambahkan bahwa ketika negara itu dibuka kembali tahun depan, turis yang divaksinasi dari negara-negara berisiko rendah akan dapat berkunjung tanpa dikarantina, sementara mereka yang berasal dari negara-negara berisiko tinggi harus mengisolasi diri atau karantina selama 14 hari. Dalam program baru yang dimulai pada bulan Oktober, warga Selandia Baru yang divaksinasi yang kembali ke negara itu juga dapat mengisolasi diri di rumah dan melewati karantina di hotel selama 14 hari. Ardern memperingatkan, bagaimanapun, bahwa perbatasan negara tidak akan kembali ke norma pra-pandemi mereka. Rencananya, Selandia Baru akan membuka pintunya bagi turis yang divaksinasi dari negara-negara berisiko rendah mulai awal 2022.
Sumber- Ben Westcott and Carly Walsh, 12th August 2021, New Zealand to slowly re-open to the world from early 2022, https://edition.cnn.com/,
- BBC, 10 Agustus, 2021, New Zealand borders to remain closed for rest of the year, https://www.bbc.com/
- Natasha Frost, Agustus 2021, New Zealand, After Holding Virus at Bay,Unveils Reopening Strategy
- Nytime, New zealand, after holding virus at bay,unveils reopening, https://www.nytimes.com/