Browse By

MENGEMBANGKAN RS YANG LEBIH FLEKSIBEL

Pendahuluan

Banyak orang percaya bahwa pandemi akan merubah cara RS dalam memberikan layanan kesehatan di masa depan. Salahsatunya adalah dengan membangun RS yang lebih efesien, dengan pemberian layanan kesehatan yang dekat dengan pasien. RS yang lebih efesien di masa depan, dapat digambarkan dengan sebuah ruang pasien gawat darurat berpintu kaca, sehingga dokter dapat mengamati pasien sambil meminimalkan paparan virus.  Melaui perubahan tersebut, RS dan organisasi pelayanan kesehatan diharapkan memiliki infrastruktur dan praktik yang lebih baik dan lebih tangguh, serta lebih fleksibel pasca pandemi.

 Building more flexible hospitals — and moving care closer to patients[1]

Pandemi mempercepat tren lain dalam industri pelayanan kesehatan Amerika, seperti: konsolidasi perawatan tersier, dengan prosedur rawat inap yang kompleks seperti operasi jantung atau otak yang membutuhkan peralatan dan sumber daya yang semakin khusus ke dalam pusat perawatan "induk" yang besar. Untuk membebaskan tempat tidur akibat lonjakan pasien Covid-19, beberapa RS terpaksa meninggalkan jenis perawatan lain untuk sementara waktu, membangun ICU instan dengan partisi tenda dan memasang kipas portabel dan perangkat filtrasi. Mengelola gelombang pasien akibat pandemi, jelas menghabiskan sebagian besar aliran pendapatan RS.

 Salah satu model terkenal untuk RS pasca-Covid adalah Rush University Medical Center in Chicago, yang memiliki fasilitas menara berbentuk kupu-kupu (butterfly-shaped Tower facility), dirancang oleh Perkins dan Will, untuk mengantisipasi pandemi dan peristiwa korban massal lainnya. Ruang pasien gawat darurat memiliki pintu kaca sehingga ventilasi diisolasi, dan dokter dapat mengamati pasien sambil meminimalkan paparan virus. Gedung yang dibuka pada tahun 2012 ini, memiliki lobi yang dilengkapi dengan outlet gas listrik dan medis yang memungkinkannya menampung lonjakan kebutuhan tempat tidur. Kedepannya, sangat diharapkan suatu desain RS yang memasukkan lebih banyak ruang penyakit menular (atau ruangan yang dapat diubah dengan cepat), bagian gawat darurat yang lebih besar yang dapat melakukan triase pasien dalam jumlah besar, dan ruang yang lebih fleksibel (seperti; lobi, pusat konferensi, dan kantor yang dapat diadaptasi dengan cepat untuk perawatan pasien).

Baca Juga:  META-LEADERSHIP

 RS juga terpaksa menghadapi biaya overhead, sehingga membuat berbagai layanan yang sebenarnya ”tidak terlalu mahal” menjadi ”terlalu mahal”. Didorong oleh kemajuan bedah dan teknologi serta formula penggantian, beberapa dari layanan tersebut bermigrasi ke situs yang lebih murah. Brad Hinthorne (seorang arsitek di Perkins and Will), mengatakan bahwa mereka (RS) memindahkan bentuk perawatan yang tidak perlu dilakukan di RS ke pengaturan yang lebih dekat dengan komunitas. Hinthorne telah mengerjakan rencana konsolidasi besar-besaran untuk sebuah RS di Seattle. Proyek tersebut menempatkan layanan rawat inap akut di satu menara baru, dan perawatan rawat jalan di menara terpisah dengan struktur biaya yang lebih rendah seperti klinik atau gedung perkantoran medis. Neel Shah (dokter kandungan  & heads the Delivery Decisions Initiative at Ariadne Labs in Boston), memuji devolusi ini terutama dalam persalinan. Shah mengatakan bahwa sementara sebagian besar wanita Amerika melahirkan di RS besar, orang-orang di tempat lain melahirkan di berbagai tempat, termasuk di rumah. Sekarang ada insentif untuk memindahkan lebih banyak kelahiran keluar dari RS karena pengaturan alternatif menimbulkan risiko infeksi yang lebih kecil.

[1] James S. Russell, 2021, What the Post-Pandemic Hospital Might Look Like