Browse By

REKOMENDASI PAN-EUROPEAN COMMISSION ON HEALTH AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT TERHADAP 53 NEGARA DI WILAYAH EROPA-WHO

Pendahuluan

Pandemi COVID-19 berdampak cukup besar bagi setiap negara, benua, bahkan dunia. Mengantisipasi lebih dari 1,2 juta kematian di Wilayah Eropa (WHO), membuat PAN-European Commission on Health and Sustainable Development merekomendasi untuk 53 negara di Wilayah Eropa (WHO) untuk[1]: 1) mengadopsi kebijakan One Health, 2) mengatasi ketidaksetaraan, 3) berinvestasi dalam inovasi, pengumpulan dan pembagian data, dan sistem kesehatan nasional yang kuat, & 4) meningkatkan tata kelola kesehatan regional dan global. Rekomendasi ini akan dipaparkan berikut.

One Health

Konsep One Health mengakui keterkaitan antara manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan bersama mereka. Ketika satu bagian dalam bahaya, yang lain juga dalam bahaya. Aktivitas manusia seperti penggundulan hutan, perdagangan dan konsumsi satwa liar, dan perjalanan internasional dianggap telah menyebabkan munculnya SARS-CoV-2 dan memfasilitasi penyebaran globalnya. Komisi merekomendasikan negara-negara untuk menetapkan strategi One Health lintas pemerintah, berdasarkan konsep health in all policies (kesehatan dalam semua kebijakan), untuk melindungi generasi mendatang dari ancaman eksistensial.

Inequality

Selama bertahun-tahun, kebijakan telah berkontribusi pada tingkat kekayaan dan ketidaksetaraan pendapatan yang tinggi, kurangnya investasi dalam perlindungan sosial, peluang yang tidak setara, ketidakamanan pekerjaan, perumahan yang berbahaya, rasisme, dan bentuk-bentuk diskriminasi lainnya. Kita harus menutup kesenjangan kesetaraan sekarang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan yang menurun pada badan publik dan untuk mengurangi polarisasi dalam masyarakat. Terkait hal ini komisi merekomendasikan bagi setiap negara untuk:

  1. Mengidentifikasi & menargetkan mereka yang menjalani kehidupan yang genting atau miskin & mengatasi ketidakpercayaan masyarakat untuk meningkatkan kohesi sosial, termasuk dengan menetapkan kuota untuk perwakilan perempuan di badan publik yang bertugas menyusun dan menerapkan kebijakan kesehatan,
  2. Mengumpulkan data tentang berbagai tingkat kesehatan dalam populasi dan mengembangkan sistem untuk memantau ketidaksetaraan kesehatan dan akses ke perawatan kesehatan dan sosial.
Baca Juga:  PENDANAAN BAGI PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN DI AS SELAMA PANDEMI

Innovation

Pandemi telah dengan jelas menunjukkan bahwa model inovasi kesehatan yang ada  cacat dan tidak sesuai dengan tujuannya. Skala pandemi berarti bahwa sejumlah besar sumber daya telah tersedia untuk penelitian & pengembangan vaksin. Hal ini tidak berlaku untuk produk dengan pasar kecil, seperti obat-obatan untuk mengobati penyakit langka. Karena itu komisi merekomendasikan agar pemerintah memanfaatkan inovasi untuk meningkatkan One Health berdasarkan kemitraan antara sektor publik & swasta, di mana risiko dan keuntungan ditanggung bersama.

Investment

Pandemi memberikan kejutan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem kesehatan nasional. Hampir semuanya kekurangan tempat tidur, petugas kesehatan, peralatan pelindung, bahkan oksigen. Pada saat yang sama di luar RS, orang-orang yang lemah dan lanjut usia di fasilitas perawatan jangka panjang tidak cukup terlindungi. Di banyak negara, kegiatan rutin seperti perawatan primer & layanan kesehatan mental secara efektif dihentikan. Penangguhan beberapa kegiatan, seperti skrining kanker, kemungkinan akan berdampak besar di tahun-tahun mendatang. Terkait hal tersebut, komisi meminta pemerintah berbagai negara untuk:

  1. Mengatasi kesenjangan pendanaan yang sudah berlangsung lama dalam perawatan kesehatan primer, perawatan kesehatan mental dan perawatan sosial, sambil berinvestasi dan melindungi tenaga kerja kesehatan,
  2. Secara proaktif memprioritaskan pencegahan penyakit menular dan tidak menular, daripada bereaksi terhadap masalah perawatan kesehatan yang muncul.

Surveillance and monitoring

Pencegahan dan manajemen pandemi tidak dapat diserahkan kepada pasar swasta atau per negara. Oleh karena itu, pengawasan dan pengumpulan data sangat penting untuk mengendalikan pandemi, tetapi memerlukan upaya global yang dibangun di atas kepercayaan & berbagi informasi. Menangkap data pengeluaran kesehatan juga dapat menginformasikan pengambilan keputusan berbasis bukti & mendorong inovasi. Karena itu, komisi meminta negara-negara untuk berinvestasi dalam langkah-langkah untuk mengurangi ancaman kesehatan, menyediakan sistem peringatan dini, & memperkuat pengawasan dan pengumpulan data sambil menjaga privasi individu.

Baca Juga:  PENGARUH COVID-19 PADA ”MORAL” TENAGA MEDIS ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Global governance

COVID-19 menunjukkan bagaimana beberapa struktur pemerintahan gagal melindungi masyarakat dari dampak terburuk pandemi, dengan beberapa negara menggunakan tanggapan yang diinformasikan oleh politik daripada sains. Saat ini, tidak ada cara untuk memberikan sanksi kepada negara-negara yang tidak berkontribusi pada kesehatan masyarakat global. Untuk melindungi generasi mendatang & siap menghadapi pandemi berikutnya, kita harus meningkatkan tata kelola kesehatan global. Karena itu, komisi menyerukan pembentukan Dewan Kesehatan Global di bawah naungan G20, dan pengembangan Perjanjian Pandemi Global dan Kebijakan Vaksin Pandemi Global.

Regional governance

Wilayah Eropa-WHO merupakan wilayah yang sangat beragam, dengan variasi dalam kekayaan, ukuran populasi, demografi, akses perawatan kesehatan, tingkat pendidikan, dan keterkaitan (digital). Hal ini menimbulkan serangkaian masalah koordinasi & kebijakan. Karena itu, komisi menyerukan pembentukan Jaringan Pan-Eropa untuk Pengendalian Penyakit (Pan-European Network for Disease Control) & Pan-European Health Threats Council), sambil berinvestasi dalam platform berbagi data dan interoperabilitas data di seluruh Kawasan.

[1] https://www.euro.who.int/