PENTINGNYA INFORMASI UNIT COST PERLAYANAN DALAM MENETAPKAN TARIF RS
Pendahuluan
Pada dasarnya tarif ditentukan dengan beragam cara. Tapi, secara prinsip tarif harus mengakomodir biaya plus margin keuntungan tertentu. Penentuan tarif pasien non BPJS, ditentukan berdasarkan tingkat persaingan dan posisi RS dalam persaingan. Hal ini berbeda dengan tarif INA CBGs untuk pasien BPJS. Tarif ini telah ditentukan dan besarnya tarif bergantung tipe RS.
Penetapan tarif di RS
Tarif RS ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai hal mulai dari strategi, tingkat persaingan, posisi RS, informasi unit cost, & kebijakan pemerintah (untuk tarif BPJS). Informasi yang valid dan terukur menjadi hal yang penting sebelum tarif RS di tetapkan. Hal ini perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa tarif yang telah ditetapkan merupakan suatu hal yang cukup bermakna untuk kepentingan RS. Secara umum ada beberapa pendekatan yang biasa digunakan dalam membuat keputusan penetapan, antara lain: full cost pricing, cost/volume/profit pricing, marginal cost pricing, & competitive pricing.
Penggunaan model competitive pricing (tarif kompetitif) misalnya, membutuhkan manajer yang mempunyai akses ke dalam informasi biaya tetap dan variabel, alokasi langsung dan tidak langsung, dan perkiraan yang dapat dipercaya mengenai jumlah prosedur yang harus diselesaikan. Penetapan tarif kompetitif juga mempertimbanghkan banyak aspek seperti trend pasar dan faktor-faktor eksternal yang tidak berdampak secara langsung misalnya faktor-faktor politis, demografi, dan peraturan-peraturan. Tarif kompetitif yang ditetapkan pada saat dan pasar tertentu, harus melalui proses kajian mengenai apa yang dituntut dalam berkompetisi tersebut. Tentu saja, pertimbangan harus diberikan kepada penetapan strategi penetapan tarif untuk jangka panjang, tapi tarif-tarif kompetitif juga tidak dapat diabaikan. Kompetisi aktif cenderung menuju ke tarif yang lebih rendah untuk jangka pendek,. Tarif ini tidak dapat dijaga untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan pada akhirnya membawa keluar perusahaan-perusahaan yang lebih lemah dari pasaran, meninggalkan perusahaan-perusahaan dengan kekuatan bertahan yang lebih baik, yang kemudian menaikkan tarif hingga level yang mendukung.
Selanjutnya di halaman 2