MENGELOLA ALIRAN KAS RS AGAR MENGALAMI PENINGKATAN

Pendahuluan
Pengelolaan aliran kas sangat penting dalam mendukung kesuksesan suatu organisasi bisnis. Upaya untuk mendapatkan aliran kas yang positif dan berkelanjutan sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang RS. Keadaan ini akan memberikan keleluasaan bagi manajemen dalam menjaga ketersediaan kas untuk menjamin tidak terganggunya operasional RS. Karena itu, mengelola aliran kas dengan baik harus terus dilakukan oleh manajemen.
Komponen aliran kas
Laporan arus kas menggambarkan bagaimana RS membelanjakan uangnya dan dari mana uang itu berasal. Walaupun profitabilitas yang ditunjukkan oleh laba bersih merupakan evaluator investasi yang penting, namun nilai pendapatan bersih juga sangat krusial karena merupakan cara cepat dan mudah dalam menilai kinerja RS secara keseluruhan. Dalam akuntansi akrual telah digambarkan mengenai pendapatan dan biaya. Namun, hal tersebut tidak mencerminkan jumlah uang yang diterima dari keuntungan yang ditunjukkan dalam “pendapatan & biaya” tersebut.
Mengacu pada aturan yang ada, laporan arus kas memiliki tiga bagian berbeda yaitu arus kas dari operasi, investasi dan pendanaan.
- Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas ini menggambarkan sumber utama kas organisasi. Hal ini menunjukkan kemampuan RS dalam menghasilkan kas tunai secara internal, yang tidak terkait dengan dana yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan dari luar. Angka ini menggambarkan kemampuan RS dalam menghasilkan keuntungan. Dalam bagian laporan arus kas ini, laba bersih (laporan laba rugi) disesuaikan dengan biaya non tunai dan kenaikan serta penurunan modal kerja, seperti aset dan kewajiban operasi pada posisi lancar dalam neraca.
- Arus kas dari aktivitas investasi
Secara umum, arus kas dari investasi seolah-olah merupakan jumlah uang yang dihasilkan RS dari investasi yang telah dilakukannya. Padahal, sebagian besar transaksi investasi menghasilkan arus kas keluar, seperti pengeluaran modal untuk peralatan, dll. Secara umum, penggunaan kas dari aktivitas investasi ini menunjukkan kebutuhan utama untuk memastikan pemeliharaan dan penambahan aset fisik RS yang tepat, untuk mendukung operasi dan daya saing.
- Arus kas dari aktivitas pendanaan
Arus kas ini sebenarnya untuk mengukur arus kas antara RS dengan pemilik serta krediturnya. Penerimaan kas untuk menutup pengeluaran operasional rutin, seperti penggajian, akan menjadi salah satu aspek dalam arus kas aktivitas pendanaan.
Cara meningkatkan aliran kas di organisasi pelayanan kesehatan
Peningkatan pendapatan secara ”drastis” seperti seperti perusahaan bisnis pada umumnya, kecil kemungkinan untuk terjadi di RS saaat kondisi normal. Karena itu, usaha untuk mengendalikan dan meminimalsasi biaya harus terus diupayakan. Kondisi ini tentunya sangat berpengaruh terhadap keberadaan aliran kas di RS.
Usaha untuk melakukan pengelolaan aliran kas merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen RS. Menurut (Moskowitz, 2015), ada 10 cara untuk memperbaiki arus kas dalam organisasi pelayanan kesehatan.
- Lease Major Capital Equipment.
Menyewa atau membeli peralatan dapat membengkakkan biaya. Hal ini akan menyebabkan hutang dan pembayaran bunga. Jika tidak ada diskon signifikan yang ditawarkan saat pembelian, maka akan meningkatkan hutang. Kehati-hatian dalam membeli atau menyewa alat akan meminimalisasi penggunaan kas secara berlebih.
2. Renegotiate Terms on Existing Contracts.
Memperpanjang rentang hutang secara signifikan akan mengurangi pengeluaran kas untuk pelunasan hutang dan bunganya. Negosiasi untuk memperpanjang waktu masa tenggang hutang, menjadi salahsatu langkah terbaik dalam menjaga aliran kas keluar.
3. Accelerate Cash Collections.
Penagihan harus menjadi salahsatu prioritas dalam menjamin kas RS. Langkah sederhana ini sering terabaikan, padahal semakin cepat penagihan, maka semakin cepat aliran kas masuk ke RS. Hal administrative sering menjadi penyebab keterlambatan proses penagihan
4. Deploy Equipment in High-Margin Service Areas.
Beberapa RS dan organisasi kesehatan tidak memikirkan margin seperti bisnis tradisional. Investasi peralatan dengan kas yang besar harusnya ditujukan untuk memperoleh penerimaan kas yang besar juga. Margin yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan profitabilitas dan arus kas. Menggunakan peralatan di area pelayanan dengan margin tinggi akan mempengaruhi kas RS secara positif. Namun, di Indonesia hal ini mungkin akan terkendala dengan persayaratan akreditasi RS.
5. Retool Salary Increases.
Setiap karyawan di organisasi manapun adalah aset atau kewajiban. Jadi, kenaikan gaji bukan berdasarkan pada lamanya seorang karyawan telah bekerja, tetapi harus didasarkan pada kinerja. Misalnya, karyawan yang baru 2 tahun bekerja dengan kinerja baik, bisa saja merupakan aset lebih berharga daripada karyawan yang telah bekerja 5 tahun. Karyawan yang baru 2 tahun bekerja dengan kinerja yang baik seharusnya berhak mendapatkan kenaikan gaji sebelum karyawan yang lima tahun tersebut. Dengan memberi imbalan kepada mereka yang pantas mendapatkan kenaikan, kemungkinan Anda akan mengurangi kenaikan gaji. Implementasi konsep ini harus disesuaikan dengan aturan yang ada di Indonesia.
6. Limit Matching 401 (K) Contributions to 1-2 Times a Year.
Kebijakan ”401 (k) Plan” berhubungan dengan dana pension karyawan yang terkait dengan pajak, dll yang terjadi di luar negeri. Aturan ini tidak berlaku di Indonesia dan implementasi konsep ini juga tidak mungkin di lakukan.
7. Restructure Costs for Expensive Procedures.
Untuk prosedur biaya tinggi dengan pengembalian rendah, tunjukkan kepada pemasok bahwa perlu pengurangan biaya agar hubungan bisnis dapat berlanjut. Harapannya, pemasok dapat menurunkan harga. Jika tidak menemukan kesepakatan harga yang lebih baik, RS bisa saja mencari pemasok lain.
8. Give Employees Comprehensive Training on Collections.
Berikan Karyawan pelatihan komprehensif tentang penagihan. Ini merupakan langkah sederhana, yang dapat membuat perbedaan luar biasa. Ketika semua orang tahu peran mereka dan dapat menjalankannya dengan baik, maka uang akan masuk lebih cepat.
9. Accept Electronic Payments.
Proses pembayaran secara manual memakan waktu lebih lama. Dengan menggunakan system pembayaran elektronik, memungkinkan pelanggan dan debitur untuk membayar lebih cepat. Hal ini dapat mempengaruhi kecepatan pelunasan piutang.
10. Sell Unused Low-Margin Equipment.
Perlengkapan dengan margin rendah yang tidak terpakai dan hanya dibiarkan saja merupakan bentuk ”idle capacity” dalam persediaan. Perlengkapan yang sudah tidak digunakan dan tidak bermanfaat hanya akan membuat penumpukkan di gudang penyimpanan. Perlengkapan tersebut bisa dipertimbangkan untuk dijual.