Browse By

CARA MEMANGKAS BIAYA RS

Pendahuluan

Sulit bagi RS untuk memaksimalkan arus kas dan pendapatan bersih sambil memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi dan efektif. Belum lagi RS harus mengantisipasi terjadinya peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Salahsatu cara RS dalam mengantisipasi hal tersebut adalah melalui pengelolaan siklus pendapatannya. Manajemen siklus pendapatan menjadi titik fokus penting bagi RS, terkait dengan upaya untuk mengurangi biaya sekaligus meningkatkan pendapatan.

Memangkas biaya RS

Sampson (2016) [1], dalam tulisannya menyatakan bahwa mengurangi biaya overhead, meningkatkan kepuasan pasien dan menggunakan teknologi secara efektif merupakan beberapa teknik manajemen siklus pendapatan RS yang dapat memotong pengeluaran. Berikut ini adalah 5 cara memangkas biaya mengacu pada tulisan Sampson (2016).

  1. Kurangi biaya overhead. Biaya administrasi merupakan salahsatu contoh biaya overhead di RS yang dapat dilakukan pengurangan. Anggaran penjualan dan pemasaran biasanya merupakan bagian besar dari biaya administrasi. RS harus mempertimbangkan biaya dari pendekatan holistik. Manajemen RS harus dapat mengidentifikasi & menentukan mana biaya yang ”memang harus terjadi” & mana biaya yang ”seharusnya tidak terjadi”. Biaya yang seharusnya tidak terjadi ini dapat dikurangi hingga level minimal.
  2. Tingkatkan kepuasan pasien. Menjaga pasien agar tetap puas mendapatkan pelayanan kesehatan menjadi unsur penting dalam membantu margin RS. Margin RS yang lebih tinggi biasanya dibedakan oleh kepuasan pasien yang lebih tinggi. Menjaga pasien yang tetap puas juga memiliki banyak manfaat lain. Pasien yang merasa puas lebih mungkin untuk mematuhi rencana perawatan yang ditentukan dan menjaga hubungan yang berkelanjutan dengan RS.
  3. Adopsi teknologi. Ketika digunakan dengan benar, teknologi dapat menjadi salah satu alat terbaik yang dapat digunakan RS untuk meningkatkan kinerja siklus pendapatan. Sistem pendukung keputusan klinis telah membantu pengurangan biaya dalam beberapa kasus. Sistem ini diarahkan untuk mengawasi pemanfaatan laboratorium. Sistem ini memiliki kemampuan untuk secara signifikan mengurangi jumlah tes yang tidak perlu yang diperintahkan oleh dokter tanpa mempengaruhi kualitas pelayanan pasien. Apabila dokter menggunakan sistem dengan benar selama fase penempatan resep pelayanan kesehatan, maka sistem pendukung keputusan klinis juga dapat membantu RS menghemat uang. Sistem ini membantu penyedia untuk menghindari membuat kesalahan umum yang sering menghasilkan perilaku peresepan biaya tinggi.
  4. Key performance indicator (KPI). Untuk mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi, manajer harus memiliki akses tepat waktu ke berbagai jenis data dan KPI yang akan membantu memantau jam kerja, lembur, jumlah pasien, untuk setiap tempat tidur yang ditempati. Manajemen RS akan mendapat manfaat dari pemeriksaan data keuangan secara teliti. Karena itu, manajemen harus memperoleh dan memvalidasi data dari sistem keuangan RS-nya untuk menentukan status kinerjanya saat ini. Mereka harus menentukan KPI mana yang memengaruhi pendapatan organisasi.
  5. Kurangi duplikasi tes dan layanan lainnya. menurut The American Journal of Clinical Pathology di AS, pengujian yang berlebihan telah diperkirakan menghabiskan hingga $ 5 miliar setiap tahun. Diperkirakan bahwa pengujian laboratorium dan patologi mencapai 4 persen dari semua biaya pelayanan kesehatan setiap tahun. "Pengujian laboratorium adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan pengeluaran pada pelayanan kesehatan," kata para peneliti dari jurnal tersebut. Untuk mencegah pengujian laboratorium yang tidak perlu, RS harus berhati-hati ketika pertama kali melakukan tes. Dokter dapat memesan tes secara efektif dengan menggunakan sistem entri pesanan dokter yang terkomputerisasi yang memungkinkan untuk penetapan aturan sistem untuk manajemen utilisasi.
Baca Juga:  MANFAAT MANAJEMEN BIAYA DI RS

[1] Catherine Sampson, 2016, 5 Ways to Cut Costs through Hospital Revenue Cycle Management