LAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS; PENCATATAN BEBAN & PELUNASAN HUTANG

Oleh; Tubagus Raymond
Pendahuluan
Beban merupakan suatu penurunan nilai ekonomi yang berupa kas keluar atau aktiva berkurang. Beban & belanja merupakan dua elemen yang terdapat dalam akuntansi berbasis akrual. Beban diakui berdasarkan timbulnya kewajiban/hutang sedangkan belanja diakui berdasarkan keluar atau tidaknya uang dari Kas Negara. Beban dilaporkan dalam Laporan Operasional (LO), sedangkan belanja dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
Beban & pelunasan hutang
Beban merupakan suatu penurunan nilai ekonomi yang berupa kas keluar atau aktiva berkurang. Biasanya beban dianggap sebagai kewajiban yang dapat menyebabkan nilai ekuitas menurun. Umumnya beban dianggap sebagai pengorbanan atas kewajiban yang sebelumnya telah terjadi. Beban adalah suatu yang dikeluarkan atau dikorbankan dengan tujuan untuk dapat memperoleh pendapatan. Menurut PP No 71 Tahun 2010 Lampiran I.04 PSAP 03 - 2 dan Permendagri No.64 Tahun 2013 pasal 1 (30), yang dimaksud dengan beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi, yang antara lain berupa; beban pegawai, beban barang, beban listrik, beban sewa, beban bunga, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, dll.
Beban umumnya memiliki periode kurang dari satu tahun. Karena itu, beban dianggap sebagai pengeluaran pendapatan, yaitu memberi manfaat hanya dalam periode berjalan. Beban-beban yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasikan sebagai aktiva tetap di neraca, tetapi akan langsung dibebankan terkait dengan pelunasan kewajiban Puskesmas di masa lalu.
Pencatatan beban & pelunasan hutang
Pencatatan atas pelunasan hutang terkait dengan pembelian aktiva secara kredit, tidak dalam konteks hutang jangka panjang. Pencatatan atas beban puskesmas dapat berasal dari 1) beban tunai, 2) beban non tunai.
- Jurnal untuk beban tunai (mis; beban pegawai)
Beban pegawai ….XXX
Kas ….................XXX
- Saat pencatatan beban non tunai & pelunasan hutang
- Jurnal untuk mencatat beban penyusutan/amortiasi
Beban penyusutan/amortiasi…......XXX
Akumulasi penyusutan/amortisasi ….....XXX
- Jurnal untuk mencatat pelunasan hutang
Hutang usaha …....XXX
Kas ...............…..XXX
Kapan pencatatan Aktiva & Hutang dilakukan ?
Dengan mempertimbangkan berbagai hal, berikut saran saya untuk waktu melakukan penjurnalan, terkait 3 contoh transaksi diatas.
- Untuk mencatat transaksi beban secara tunai, dilakukan jurnal setiap minggu atau akhir bulan,
- Untuk mencatat beban penyusutan/amortisasi, dilakukan jurnal setiap akhir bulan.
- Untuk mencatat transaksi pelunasan hutang, dilakukan setiap hutang dilunasi.
Terkait waktu penjurnalan diatas, dapat dilakukan sesuai kondisi. Prinsipnya, ketiga transaksi diatas, harus dicatat pada bulan yang bersangkutan. Hal ini terkait dengan penyusunan laporan keuangan Puskesmas secara bulanan, namun tetap memegang prinsip “akuntansi akrual”.
Pelaporan atas pencatatan aktiva & hutang
Sama dengan beberapa tulisan terdahulu tetang laporan keuangan Puskesmas, untuk setiap item laporan keuangan (beban & hutang) harus mengacu pada keputusan kepala daerah terkait dengan implementasi PERMENDAGRI di daerah tersebut. Untuk hal yang terkait dengan beban & pelunasan Hutang diatas, akan masuk dalam laporan sbb;
- LO; untuk transaksi penyusutan/amortiasai aktiva dan beban tunai.
- Laporan posisi keuangan (neraca); Untuk transkasi pelunasan hutang, berupa pengurangan hutang di neraca.
- LRA; Untuk transaksi ”beban secara tunai” yang diistilahkan dalam LRA dengan belanja.
Sebagain catatan, dalam tulisan ini tidak menjelaskan tentang laporan arus kas.Karena laporan arus kas tidak terkait jurnal. Laporan arus kas dibuat apabila laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan operasional (LO) telah selesai dibuat.