LIMA CARA MENINGKATKAN PROFITABILITAS RS

Pendahuluan
Tingkat profitabilitas, biasanya dijadikan dasar dalam mengevaluasi kinerja manajemen RS. Hal ini terkait dengan bagaimana manajemen RS melakukan yang efektif terhadap semua sumberdaya yang dimiliki untuk menghaslkan kinerja yang maksimal. Dalam artian tekhnis, Profitabilitas RS merupakan kemampuan dalam menghasilkan laba (keuntungan) dalam periode tertentu.
Saat ini, organisasi pelayanan kesehatan (termasuk RS) dihadapkan pada reformasi layanan kesehatan. Hal ini secara tidak langsung akan menggerus pendapatan RS. Karena itu, manajemen RS dituntut untuk dapat melakukan efektivitas pengelolaan atas semua sumberdaya yang dimiliki agar profitabilitas RS tidak turun.
Cara meningkatkan profirabilitas RS
Menurut Sampson (2016)[1], terdapat lima cara yang dapat meningkatkan profitabilitas RS, yaitu; meningkatkan kepuasan pasien, mengurangi readmission, mengurangi pengujian yang tidak perlu, memahami kinerja siklus pendapatan, serta berinvestasi dalam teknologi yang efektif. Kelima hal ini akan dipaparkan dibawah ini.
Boost patient satisfaction by providing quality customer service
Apabila pasien puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan RS maka dimasa dating ada kemungkinan mereka akan kembali ke RS yang memberikan perawatan baik itu lagi. Menurut berbagai laporan, margin RS yang lebih tinggi biasanya dibedakan dengan kepuasan pasien yang lebih tinggi. RS Amerika yang memberikan pengalaman pasien unggul memperoleh margin bersih yang rata-rata 50 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan yang memberikan pengalaman pelanggan rata-rata.
Ketika seorang pasien merasa puas saat komunikasi dengan para staf RS, ia cenderung memiliki persepsi positif terhadap seluruh fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Ketika seorang pasien tidak puas dengan layanannya, ia kemungkinan akan mengeluh dan memiliki persepsi negatif terhadap semua fasilitas, sehingga menyebabkan staf RS menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencoba menyelesaikan konflik.
Reduce readmissions
Menurut Center for Healthcare Quality & Payment Reform, studi penelitian dan inisiatif pelaporan kualitas di seluruh negeri menunjukkan bahwa 15-25 persen orang yang sudah dipulangkan akan diterima kembali ke rumah sakit dalam waktu 30 hari atau kurang, dan penerimaan kembali ini sebenarnya dapat dicegah. Lembaga ini merekomendasikan agar RS mengurangi tingkat readmission melalui perubahan yang didorong oleh data di seluruh rangkaian perawatan penuh. Mereka dapat melakukan ini dengan mengumpulkan data pasien dan menganalisisnya. Selain itu, RS juga dapat mencegah dengan memberikan perawatan tindak lanjut yang efektif dan menerapkan manajemen perawatan. Hal ini diharapkan akan menurunkan tingkat readmissions. Akibatnya, biaya yang terkait cenderung berkurang. Karena itu, banyak RS yang menggunakan teknologi telehealth sebagai cara untuk membantu program pengurangan readmission.
Reduce unnecessary testing
Keuntungan RS cenderung meningkat jika mengurangi jumlah tes yang tidak perlu. Dalam laporan sebelumnya di AS, pengujian yang tidak perlu ini diperkirakan telah menghabiskan hingga $ 5 miliar setiap tahun. Sebuah studi dari choosingwisely.org mengatakan bahwa pada tahun 2014, hampir 3 dari 4 dokter mengatakan bahwa tes dan prosedur yang tidak perlu merupakan masalah serius dalam sistem pelayanan kesehatan. Studi ini menunjukkan bahwa penyedia layanan dapat mengurangi pengujian yang tidak perlu dalam beberapa kasus dengan menghabiskan lebih banyak waktu berbicara dengan pasien mengenai kebutuhan kesehatannya.
Terkadang beberapa pasien memang meminta dokter untuk melakukan tes pada mereka untuk hal yang tidak mereka butuhkan. Selain itu, apabila seorang dokter belum memperoleh informasi yang cukup mengenai seorang pasien, ia mungkin akan melakukan tes yang tidak diperlukan tersebut. Peningkatan komunikasi antara pasien dan dokter dapat menyebabkan penurunan tes yang tidak perlu. Selain itu, tes yang tidak perlu dapat dikurangi ketika RS menerapkan sistem pakar laboratorium yang efektif. Menurut sebuah laporan, cabang dari Veterans Health Administration menghemat lebih dari $ 150.000 per tahun selama dua tahun setelah menerapkan sistem pakar laboratorium. Hal ini membantu mengurangi volume tes sekitar 11 persen.
Understand revenue cycle performance
RS perlu memahami siklus pendapatannya, sehingga dapat mengidentifikasi peluang dan kelemahan mereka. Jika eksekutif RS memiliki pemahaman yang jelas mengenai hal tersebut, maka mereka dapat menentukan di mana harus mengalokasikan dana dan sumber daya. Penting juga untuk mengidentifikasi hambatan dalam operasional. Salah satu cara RS dapat memahami kinerja siklus pendapatan dan mengidentifikasi hambatan yang terjadi adalah melalui proses analisis. Analisis siklus pendapatan dan penggunaan data keuangan dapat membantu membuat siklus pendapatan lebih terlihat melalui grafik atau bagan. RS harus menggunakan dashboard dan pelaporan yang kuat untuk mengoptimalkan manajemen siklus pendapatannya.
Chad Sandefur, Director and Healthcare Analyst at AArete mengatakan bahwa dari sudut pandang penyedia, dashboard untuk pelaporan dan indikator kinerja utama dapat memantau transaksi penolakan pembayaran dan manajemen pendapatan. Bahkan, yang lebih penting lagi adalah menggunakan analitik untuk melihat secara internal apakah staf telah fokus pada hal-hal yang seharusnya menjadi fokus mereka atau belum. Karena, apa yang tidak terukur tidak dapat dikelola.
Invest in health IT systems to monitor utilization
Cara lain RS untuk dapat meningkatkan laba dan mencapai efisiensi adalah dengan menggunakan teknologi yang efektif. Dalam beberapa kasus, RS menggunakan sistem pendukung keputusan klinis untuk mencapai hasil keuangan yang positif. Sistem ini memungkinkan untuk mengawasi pemanfaatan laboratorium. Dalam banyak kasus, penyedia layanan dapat menggunakan sistem ini sebagai cara untuk mengurangi jumlah tes yang tidak perlu tanpa mempengaruhi kualitas perawatan pasien.
Apabila RS menggunakan sistem ini secara efektif, mereka dapat mengurangi jumlah kesalahan yang dibuat selama pemberian resep selama perawatan kesehatan. Ketika RS dapat menghindarinya, akan lebih sedikit uang yang dihabiskan untuk menata ulang resep yang benar. Sistem ini juga dapat membantu RS untuk menghindari kesalahan umum yang dapat menimbulkan biaya mahal.
[1] Catherine Sampson, 2016, 5 Ways to Increase Hospital Profitability, Aid Revenue Cycle