Browse By

BERBAGAI ASPEK YANG BERUBAH PADA ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PASCA PANDEMI

Pendahuluan

Pandemi COVID-19 telah membuat perubahan yang signifikan pada dunia & bisnis secara umum. termasuk bisnis pelayanan kesehatan. Akibatnya, beberapa aspek dalam pelayanan kesehatan diakini akan berubah. Karena itu, manajemen organisasi tersebut harus mengambil langkah-langkah strategis yang tepat. Ketepatan langkah strategis yang diambil manajemen akan membuat organisasi pelayanan kesehatan mampu menciptakan sistem pemberian layanan kesehatan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Tulisan ini akan mengangkat beberapa aspek perubahan yang akan terjadi pada organisasi pelayanan kesehatan, akibat pandemi.

We will be living in a different world[1]

Pandemi COVID-19 membuat ekonomi AS & dunia mengalami tekanan. Hal ini juga dirasakan oleh penyedia layanan kesehatan. Seorang eksekutif percaya bahwa perawatan kesehatan akan diubah oleh COVID-19 seperti halnya perjalanan udara diubah pada 9/11. Eksekutif tersebut menambahkan bahwa mereka bahkan tidak ingat seperti apa perjalanan udara sebelum 9/11 pada saat ini. Berikut adalah beberapa aspek perubahan yang akan terjadi pada organisasi pelayanan kesehatan, menurut para eksekutif:

  1. Changing payer mix.

Pandemi mungkin akan menyebabkan terjadinya perubahan campuran pembayar. Peningkatan pengangguran akan berakibat pada lebih sedikitnya pasien dengan asuransi swasta, dan lebih banyak pasien Medicaid (BPJS di Indonesia) dan membayar sendiri. Tapi untuk berapa lama?

  1. Socioeconomic disparities.

Krisis ekonomi akan berdampak hebat pada golongan (ekonomi) yang paling rentan. Seorang eksekutif berharap disparitas akan semakin terlihat. Karena itu, kita harus lebih pintar dalam determinan sosial kesehatan.

  1. Purchasers seeking value.

Resesi yang akan datang, akan memaksa perusahaan untuk memperketat kontrol atas biaya mereka sendiri. Seorang eksekutif mengatakan bahwa para pengusaha akan memikirkan kembali posisi mereka (terkait dengan pembelian), dengan melakukan berbagai cara.

  1. Fresh eyes on operations.
Baca Juga:  INDIKATOR KINERJA UTAMA TERKAIT KINERJA KARYAWAN

Ketika pandemi menghentikan aktivitas sehari-hari di RS, beberapa eksekutif dapat melihat peluang yang telah mereka lewatkan sebelumnya. Seseorang mengatakan bahwa menjalankan ruang operasi dengan jadwal 24/7 adalah ide yang perlu ditelusuri. Rencana lain untuk mengatasi kemacetan ruang operasi abadi dengan membuat jadwal ruang oprasi terpusat.

  1. Organizational structure.

Pada saat krisis, command-and-control management approach (pendekatan manajemen perintah-dan-kontrol) telah membuktikan manfaatnya. Seorang eksekutif yang memimpin sistem yang terdiri dari beberapa ratus situs perawatan yang tersebar di wilayah metropolitan yang luas, mengatakan bahwa kerja bertahun-tahun untuk menciptakan sistem yang benar, daripada federasi situs terafiliasi, terbayar ketika COVID-19 menuntut tanggapan cepat. Sistem kesehatan yang kurang terpusat dapat mengikuti contoh itu sebagai ”pelindung nilai” terhadap krisis di masa depan.

  1. Crisis preparation. 

Banyak eksekutif layanan kesehatan berpikir bahwa krisis ekonomi 2008-2009 adalah tantangan kepemimpinan terbesar dalam karir mereka, sampai COVID-19 melanda. Seorang peksekutif mengatakan bahwa mereka harus membuat model operasi yang jauh lebih protektif dalam berbagai situasi, terutama situasi krisis.

[1] Kenneth Kaufman, 2021, Executive Strategies for the Post-COVID Era