Browse By

MANAJEMEN AKTIVA TETAP: EVALUASI EFEKTIVITAS AKTIVA TETAP DI RS

Pendahuluan

Aktiva tetap merupakan kekayaan yang dimiliki RS dan harus dikelola secara efektif dan efisien agar mendapatkan manfaat semaksimal mungkin. Pengelolaan aktiva tetap yang baik, diharapkan dapat menjaga nilai aktiva yang dimiliki tetap tinggi, memiliki usia yang lebih panjang, serta menghindari kerusakan terhadap aktiva yang bisa menyebabkan turunnya nilai jual.  

Pengertian Manajemen aktiva tetap

Melalui pengelolaan aktiva tetap yang baik, dapat mempermudah organisasi dalam melakukan pengendalian, sehingga dapat menghindari pembelian yang tidak perlu. Menurut Sugiama (2013) berdasarkan pada pengelolaan aset fisik, secara definitif manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.

Pengelolaan aktiva tetap, secara umum bertujuan agar dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat terkait aset yang dikelola.  Sehingga aset yang dikelola dapat berfungsi secara efektif dan efisien.  Pengelolaan aktiva tetap dengan baik bertujuan agar mampu:

  1. Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan,
  2. Dapat menghasilkan laba maksimum,
  3. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum.

Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Salahsatu indikator dalam menilai efektivitas pengelolaan aktiva tetap di RS, adalah dengan melihat rasio perputaran aktiva tetap tersebut. Rasio perputaran aktiva tetap diperoleh dengan membandingkan penjualan bersih dengan aktiva tetap bersih. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa bisnis RS telah efektif melalui pendapatan dengan jumlah aset tetap yang relatif kecil, dengan meminimalisasi investasi aktita tetap, dan meningkatkan kapasitas aktiva tetap. Sedangkan, rasio perputaran aktiva tetap yang rendah menunjukkan bahwa:

  • Ada kemungkinan terlalu banyak aktiva tetap,
  • RS telah melakukan investasi besar pada aktiva tetap, tetapi beberapa aktiva tersebut belum digunakan karena beberapa alasan,
  • RS telah berinvestasi aktiva tetap di unit yang tidak meningkatkan kapasitas operasi, sehingga tidak ada tambahan pemasukan
Baca Juga:  RASIO PERPUTARAN AKTIVA TETAP DI RS

Dalam melihat rasio perputaran aktiva tetap, aktiva tak berwujud tidak dimasukkan karena bisa mengurangi hasilnya. Rasio perputaran aktiva tetap diperoleh dengan mengurangi akumulasi penyusutan dari aset tetap bruto, kemudian dan membagi ke pendapatan bersih tahunan. Apabila jumlahnya bervariasi secara signifikan dari waktu ke waktu, perlu mencari nominal aktiva tetap rata-rata. Berikut adalah rumus rasio perputaran aktiva tetap.

Agar mendapatkan gambaran tentang penggunaan rasio perputaran aktiva tetap, berikut ilustrasinya. RS ”ABC” memiliki total aktiva tetap tetap sebesar Rp. 5 Milyar, dan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 2 Milyar. Pendapatan selama 12 bulan terakhir mencapai Rp. 9 Milyar. Perhitungan rasio perputaran aset tetap RS tersebut adalah:

Beberapa catatan dari rasio perputaran aktiva tetap diatas adalah sebagai berikut;

  1. Rasio perputaran aktiva tetap pada contoh diatas cukup baik. Karena dapat menyebabkan peningkatan pendapatan hingga 3 kali dari aktiva tetapnya,
  2. Rasio perputaran aset tetap sangat bermanfaat dalam "industri padat modal", seperti RS, di mana diperlukan investasi modal besar untuk berbisnis,
  3. Hasil perhitungan rasio perputaran aktiva tetap akan ”agak bias” apabila RS menggunakan metode penyusutan yang dipercepat, seperti metode saldo menurun ganda. Hal ini akan mengurangi jumlah aset tetap bersih, sehingga rasio perputaran aktiva tetap kelihatan lebih tinggi dari yang seharusnya.

Referensi

Sugiama, A Gima, 2013, Manajemen Aset Pariwisata, Bandung, Guardaya Intimarta