IMPLEMENTASI OPERATIONAL EXCELLENCE DALAM INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN: “MENINGKATKAN PROSES & MENGUBAH KONSEP MANAJEMEN”
Pendahuluan
Sektor kesehatan adalah hal yang terhubung langsung dengan kehidupan orang, sehingga tidak boleh ada masalah operasional. Semua proses pemberian layanan kesehatan harus terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mencurahkan lebih banyak perhatian manajemen terhadap peningkatan operasional RS dalam meningkatkan sentrisitas pasien, perawatan berkualitas dan peningkatan produktivitas.
Pendekatan multidisiplin di RS membantu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih berkelanjutan secara finansial dan berorientasi pada pasien. Tenaga kesehatan harus secara aktif berpartisipasi dalam upaya peningkatan kinerja dan terbuka terhadap perubahan. Perbaikan berkelanjutan tidak hanya membantu operational excellence namun juga kualitas perawatan pasien, kepuasan pasien dan kepuasan staf juga.
Hospital Operational Excellence untuk efesiensi operasional
Mengacu pada tulisan Borse (2016)[1], Hospital Operational Excellence membuat berbagai peningkatan proses & mengubah konsep manajemen dan pendekatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi variabilitas klinis. Tujuannya adalah menekan total biaya perawatan medis namun tetap mempertahankan & meningkatkan kualitas perawatan. Inefisiensi adalah hambatan utama menuju keunggulan. Di lingkungan RS, inefisiensi dapat dikategorikan ke dalam berbagai jenis. Beberapa alat & konsep Operational Excellence (OE) seperti Value Stream Mapping (VSM), Inventory Management, Five S, Visual Management, Standardized Work, Poka Yoke – Error Proofing di RS dapat menyebabkan hasil yang baik. Beberapa RS di seluruh dunia telah mengadopsi berbagai kerangka kerja operasional terbaik.
Menurut Borse (2016), implementasi konsep operational excellence mencakup beberapa masalah mengenai perawatan pasien dan manajemen di RS seperti:
- Waktu yang dihabiskan di OPD dapat dikurangi sekitar 40% melalui konsep seperti penyeimbangan kerja dan meningkatkan aliran pasien,
- Jarak yang ditempuh oleh pasien dapat dikurangi sekitar 20% dengan menyederhanakan tata letak dan pengaturan kembali,
- Pemanfaatan ruang dapat ditingkatkan sebesar 60%,
- Modul manajemen persediaan berdasarkan perhitungan ilmiah dapat mengarah pada peningkatan dalam kedokteran
Masih mengacu pada tulisan Borse (2016), manajemen persediaan untuk menghindari kehabisan stok dan over stocking, pengurangan waktu pengambilan stok, penghematan biaya besar dalam biaya persediaan, dll.
- 95% pengurangan waktu yang dihabiskan perawat untuk mencari persediaan dan peralatan
- Penurunan 77% dalam door-to-bed time
- Standar housekeeping dan kebersihan yang tinggi dapat dicapai melalui alat perbaikan tempat kerja fisik
Five S
Alat operational excellence lanjutan lainnya dapat membantu mengurangi lama perawatan pasien, peningkatan kapasitas tempat tidur, pemanfaatan operasi dan lain-lain. Proyek perubahan telah menunjukkan beberapa manfaat nyata dan memiliki ruang lingkup yang luas untuk peningkatan. Manfaat nyata yang disebutkan di atas akan membuka jalan bagi perubahan budaya dan akan lebih meningkatkan moral tim, disiplin dan upaya sentris pasien.
Ini merupakan hal yang dapat mengubah cara pengelolaan dan pengaturan RS dan industri pelayanan kesehatan. Profesional bidang pelayanan kesehatan yang pandai mengelola perawatan pasien, dan memadukannya lebih jauh dengan operational excellece akan meningkatkan pengaruh baik bagi semua pemangku kepentingan.
[1] Faber Aakash Borse, 2016, How Operational Excellence can impact Healthcare Industry