TREN TEKNOLOGI INFORMASI YANG AKAN MENDORONG PELAYANAN KESEHATAN PADA TAHUN 2019

Pendahuluan
Peran tekhnologi dibidang kesehatan saat ini, akan sangat membantu pemberian layanan yang lebih efektif. Perkembangan teknologi, mulai dari cloud hingga virtual mendorong perkembangan industri pelayanan kesehatan. Menurut David Betts, seorang principal and national leader for customer transformation in healthcare for Deloitte Consulting (dalam Wagenen, 2018)[1], ada lima tren yang mungkin akan menentukan industri pelayanan kesehatan di tahun 2019.
Lima trend yang menentukan di industry pelayanan kesehatan 2019
Berikut ini adalah penjelasan tentang lima tren yang mungkin akan menentukan industri pelayanan kesehatan di tahun 2019, menurut David Betts (dalam Wagenen, 2018).
- Consumerization of Care Drives Digital Health
Betts menyampaikan bahwa sebelum ada pelayanan berbasis nilai, klien pada industri pelayanan kesehatan tidak tepat siapa. Dalam survei CDW mengenai penyedia layanan kesehatan baru-baru ini menunjukkan bahwa keterlibatan pasien dinilai sebagai masalah paling kritis bagi organisasi penyedia layanan di tahun mendatang. Dengan fokus ini, maka muncul tuntutan konsumen yang berubah. Saat ini telah terlihat percepatan konsumen yang menuntut adanya solusi terkait sistem yang ada.
Tuntutan baru ini akan mendorong sistem kesehatan untuk terus mengembangkan alat kesehatan digital yang dapat lebih memungkinkan dan melibatkan pasien dalam proses perawatannya sendiri, seperti aplikasi pelatihan dan catatan kesehatan elektronik pribadi yang dikembangkan oleh Apple. Hal Ini berarti bahwa penyedia layanan harus menggunakan sistem dasar yang dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Misalnya, membuat sistem yang mempermudah pasien untuk menemukan dokter, reservasi, membayar tagihan, mengidentifikasi atau menemukan informasi yang relevan, serta meninjau atau memahami hasil perawatan dengan teknologi digital.
- Virtual Care Takes Off Despite Hurdles
Virtual care, telehealth dan alat pemantauan pasien jarak jauh dapat menawarkan manfaat besar bagi pasien. Kendala dalam penggunaan teknologi ini adalah masalah penggantian, penyesuaian regulasi dan pertanyaan mengenai alur kerja klinis. Pada tahun berikutnya, Betts memperkirakan bahwa penyedia layanan dapat mengatasi masalah ini. Dalam survei terbaru CDW, 7% penyedia layanan kesehatan mengkategorikan penggantian biaya kesehatan sebagai masalah utama.
Saat ini pelayanan kesehatan berada pada titik perubahan, karena mulai mengubah cara pemberian pelayanan yang terlepas dari penggantian. Dengan membuat pasien puas dengan hasil perawatannya. Pendekatan virtual care ini dapat memungkinkan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan hasil dengan biaya yang lebih rendah.
- Interoperability Makes Progress
Ketika penyedia dan vendor mulai membangun pemrograman aplikasi bersama yang akan meningkatkan kemampuan berbagi data antara penyedia, maka masalah komunikasi akan teratasi dengan program yang terintegrasi (Interoperabilitas). Health Level Seven International’s Fast Healthcare Interoperability Resourcesdan proyek-proyek seperti SMART di FHIR, juga berupaya menyelaraskan data, aplikasi, dan alat rekam kesehatan elektronik.
Betts menyampaikan bahwa terus mendorong standar data dan share data akan memfasilitasi penyatuan data kesehatan guna memberikan gambaran lengkap mengenai pasien dan meningkatkan pemberian perawatan di tingkat pribadi. Di masa mendatang, pada wadah inilah kita akan melihat banyak peluang menarik untuk mengumpulkan, dan mengamankan berbagai jenis data kesehatan, seperti data lingkungan, sosial, dan keuangan. Sehingga kita dapat mengarahkan wawasan mengenai semua faktor yang berhubungan dengan penentu sosial kesehatan seseorang dan memungkinkan mereka untuk mengendalikannya dengan lebih baik.
- Cybersecurity Stays Top of Mind
Cybersecurity telah menjadi prioritas bagi industri kesehatan selama bertahun-tahun, dan ini tidak mungkin berubah. Dalam sebuah survei CDW, cybersecurity dinyatakan sebagai masalah paling krusial yang dihadapi organisasi pelayanan kesehatan dalam jangka panjang. Hal ini ditunjukkan dengan 56% responden yang menyebut cybersecurity sebagai topik paling penting bagi organisasi mereka pada 2019. Betts menyampaikan bahwa cybersecurity akan menjadi fokus untuk masa mendatang.
- The Need for Cloud Adoption Continues to Grow
Betts menyampaikan bahwa layanan kesehatan di masa mendatang memungkinkan penggunaan cloud. Pelayanan kesehatan yang lebih personal hanya akan berhasil saat menggunakan model cloud-first. Model pelayanan kesehatan di masa mendatang dapat dioperasikan secara bebas, dengan platform terbuka yang aman, hal ini menggambarkan pendekatan cloud-first.
Namun, secara tradisional, sektor pelayanan kesehatan masih lambat dalam mengadopsi sistem cloud. Sepertiga organisasi layanan kesehatan dalam survei CDW melaporkan bahwa mereka tidak menggunakan cloud. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan sistem cloud masih tertinggal dari industri lain. Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi. Lihat bagaimana orang-orang mulai mengambil langkah pertama dengan mengumpulkan data, membuat interoperabilitas cloud yang memungkinkan, serta memanfaatkan beberapa kemampuan cloud pada sekitar layanan mikro, penentuan skala dan fleksibilitas untuk mendorong pengolahan data yang lebih besar.
[1] Juliet Van Wagenen, 2018, The 5 Health IT Trends That Will Drive Disruption in 2019