TREN PENGGUNAAN ”TELEMEDICINE” DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN AS
Pendahuluan
Penggunaan tekhnologi sangat dirasakan manfaatnya, di industri pelayanan kesehatan. Tekhnologi sangat penting digunakan di industri ini, apalagi pada kondisi krisis selain untuk menghasilkan pertumbuhan di masa depan. Telemedicine merupakan salahsatu tekhnologi yang bermanfaat untuk industri layanan kesehatan. Karena itu, tulisan ini akan mengangkat hal tersebut khususnya penggunaannya di AS.
Peningkatan penggunaan telemedicine[1]
Pandemi COVID-19 telah mempercepat penggunaan sumber daya telehealth. Pada bulan April 2020 di AS, 43,5% dari kunjungan perawatan primer Medicare menggunakan metode telehealth dibanding kunjungan langsung. Salah satu manfaat utama telehealth adalah mengurangi kontak antara pasien, petugas kesehatan, dan pasien lain. Melalui perangkat yang ada, memungkinkan petugas layanan kesehatan memiliki informasi waktu nyata tentang data pasien saat mereka tetap di rumah. Pertumbuhan telehealth tampaknya akan terus berlanjut bahkan setelah pandemi selesai. 71% pasien di AS mempertimbangkan telemedicine pada awal pandemi, dan 50% telah menggunakan janji temu virtual. Dengan telehealth semakin populer di tahun sebelumnya, pandemi menjadi pendorong utama bagi perkembangan industri. Ledakan telehealth ini tampaknya akan menembus $ 185,6 miliar pada tahun 2026.
Aspek terpenting dari kesuksesan telehealth adalah adopsi pasien. Karena sebagian besar pasien merasa nyaman dengan solusi telehealth, jelas bahwa industri memiliki masa depan yang kuat. Layanan telehealth terkuat disediakan melalui aplikasi telemedicine. Salah satu teknologi terpenting di balik aplikasi telemedicine adalah WebRTC, sistem berbasis API open source yang menghubungkan browser web dengan aplikasi seluler. Salah satu aspek terpenting dari WebRTC yang membuatnya penting untuk aplikasi telemedicine adalah keserbagunaannya. Ini dapat mengaktifkan fitur berguna seperti obrolan teks dan video, berbagi layar, dan transfer file.
Catatan kesehatan elektronik (EHR) penting untuk diintegrasikan ke dalam aplikasi telemedicine. Hal ini memungkinkan pasien dan penyedia layanan kesehatan untuk melihat catatan medis pasien di aplikasi. Interactive Voice Response (IVR) berguna untuk aplikasi menyampaikan komunikasi kepada pasien melalui ucapan digital. Integrasi Google fit dan Apple HealthKit juga menghadirkan peluang berharga untuk memungkinkan aplikasi mengakses informasi kesehatan yang ada & tersedia di smartphone pasien sendiri. Solusi server berbasis cloud juga penting agar semua proses di atas berfungsi. Namun, saat membuat aplikasi telemedicine, penting untuk mempertimbangkan fitur apa yang harus dimiliki. Beberapa fitur terpenting adalah keamanan, layanan lokasi, manajemen janji temu, komunikasi video / audio, pesan aman, ulasan penyedia layanan kesehatan, riwayat kunjungan, dan pengujian nirkabel melalui integrasi perangkat yang dapat dikenakan. Dari keamanan hingga aksesibilitas, fitur-fitur ini penting ketika mempertimbangkan kebutuhan aplikasi telemedicine.
[1] Diadaptasi dari sebuah artikel dalam situs mobidev.biz, dengan judul; Technology trends in healthcare in 2021: the rise of AI