TIPE ANGGARAN DALAM AKUNTANSI MANAJERIAL

Pendahuluan
Akuntansi manajerial memberikan informasi dengan cara mendukung manajer dalam prosedur perencanaan dan pengendalian. Dalam akuntansi manajerial, berbagai format anggaran dapat mempengaruhi cara manajer dalam memproyeksi aktivitas departemen dan bagaimana ia menangani kemajuan atau kemunduran untuk memenuhi tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi bisnis dapat menggunakan beberapa jenis anggaran manajerial secara bersamaan.
Tulisan ini akan memaparkan berbagai tipe anggaran dalam akuntansi manajerial, mengacu pada tulisan Shpak (2019)[1], yang terdiri dari; 1) master budget, 2) operational budgets, 3) cash flow Budget, 4) financial budget, 5) asset management. &, 6) static budget.
The Use of the Master Budget
Master budget adalah proyeksi komprehensif mengenai bagaimana manajemen melakukan semua aspek bisnis selama periode anggaran, biasanya satu tahun fiskal. Master budget meringkas kegiatan yang diproyeksikan melalui anggaran kas, laporan laba rugi, dan neraca yang dianggarkan. Sebagian besar master budget mencakup anggaran yang saling terkait dari berbagai departemen. Manajer biasanya menggunakan anggaran ini untuk merencanakan dan menetapkan tujuan kinerja. Umumnya anggaran ini digunakan dalam bisnis yang lebih besar untuk menjaga banyak manajer tetap pada tujuan yang sama.
Operational Budgets Covering Revenues and Expenses
Anggaran operasional mencakup pendapatan dan pengeluaran di sekitar bisnis inti harian dalam organisasi. Pendapatan mewakili penjualan produk dan layanan. Sedangkan pengeluaran menentukan biaya barang yang dijual serta biaya overhead dan administrasi yang berhubungan langsung dengan produksi barang dan jasa. Meskipun dianggarkan setiap tahun, anggaran operasional biasanya dipecah menjadi periode pelaporan yang lebih kecil, seperti mingguan atau bulanan. Manajer akan membandingkan hasil yang sedang berlangsung dengan anggaran sepanjang tahun. Sehingga penyesuaian dapat dilakukan.
Cash Flow Budget
Cash Flow Budget merupakan aliran masuk dan keluar kas dalam bisnis setiap hari. Ini memprediksi kemampuan organisasi dalam menerima lebih banyak uang daripada yang dibayarkan. Manajer memantau anggaran ini untuk menunjukkan kekurangan antara pengeluaran dan penerimaan, saat pembiayaan mungkin diperlukan untuk menutupi biaya overhead. Cash flow budget juga menyarankan untuk mengelola siklus produksi dan tingkat persediaan, sehingga sumber daya perusahaan yang tersedia untuk kegiatan tidak mengendap di rak gudang.
Financial Budget and Asset Management
Anggaran ini menguraikan bagaimana suatu bisnis menerima dan membelanjakan uang pada skala organisasi, termasuk pendapatan dari bisnis inti ditambah pendapatan dan biaya dari pengeluaran modal. Mengelola aset seperti properti, bangunan, investasi, dan peralatan utama dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan keuangan organisasi.
Static Budget with Unchanged Expenditures
Anggaran ini berisi unsur-unsur di mana pengeluaran tetap tidak berubah dengan variasi tingkat penjualan. Biaya overhead mewakili salahsatu dari jenis anggaran ini, tetapi anggaran ini tidak terbatas pada biaya overhead tradisional. Beberapa departemen mungkin menetapkan jumlah uang yang akan dibelanjakan, dan tugas manajer untuk memastikan jumlah tersebut dihabiskan tanpa melampaui anggaran. Kondisi ini terjadi secara rutin di sektor publik dan nirlaba, di mana organisasi atau departemen sebagian besar didanai oleh hibah.
[1] Scott Shpak; Reviewed by Michelle Seidel, B.Sc., LL.B., MBA;, 2019, Five Types of Budgets in Managerial Accounting