“TURN OVER” KARYAWAN & CARA MENGELOLANYA

Pendahuluan
Tingkat pergantian (turn over) karyawan, harus menjadi perhatian manajemen. Walaupun dalam kondisi tertentu turn over karyawan tidak dapat dihindari, namun tingkat turn over yang berlebihan (dalam periode waktu tertentu) dapat menjadi masalah dalan intern SDM organisasi. Turn over karyawan yang berlebihan, disamping menyebabkan peningkatan biaya SDM, juga akan mempengaruhi ritme kerja organisasi.
Dua tipe umum dari pergantian karyawan adalah sukarela dan tidak sukarela. Pergantian sukarela terjadi saat karyawan memilih untuk pergi sendiri karena suatu alasan. Sedangkan, pergantian tidak sukarela terjadi saat perusahaan menerapkan PHK atau tindakan serupa lainnya di mana keputusan karyawan untuk pergi dibuat oleh perusahaan. Reh (2019)[1], dalam tulisannya tentang how to avoid excessive employee turnover, mengemukakan beberapa hal, yaitu; measuring employee loss, how to calculate turnover rate, & what employers can do. Ketiga hal yang dikemukakan Reh tersebut akan dijelaskan berikut.
Measuring Employee Loss
Tingkat pergantian adalah perhitungan jumlah karyawan yang telah meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan sebagai persentase dari total jumlah karyawan.
How to Calculate Turnover Rate
Menghitung tingkat pergantian dapat dilakukan dengan membagi jumlah karyawan yang tersisa dengan jumlah total karyawan pada awal periode. Angka ini dinyatakan dalam persentase. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki 100 karyawan pada awal tahun. Selama tahun ini terdapat enam karyawan berhenti, dan sembilan karyawan diberhentikan pada akhir tahun. Tingkat pergantian sukarela untuk tahun ini adalah 6/100 atau 6 persen. Tingkat pergantian paksa adalah 9/100 atau 9 persen. Total tingkat pergantian akan dihitung sebagai 15/100 atau 15 persen karena enam karyawan yang pergi secara sukarela dan sembilan karyawan yang diberhentikan ditambahkan.
What Employers Can Do
Terkait dengan pergantian sukarela, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengelola perusahaan dengan baik, sehingga manajemen dapat membuat karyawan bahagia dan menciptakan tempat kerja di mana mereka ingin tinggal. Berikut adalah beberapa langkah ang dapat dilakukan manajemen;
-
- Identifikasi dan latih staf yang direkrut,
Hal ini penting untuk melihat seperti apa kandidat yang hebat sehingga perusahaan dapat mengevaluasi orang yang diwawancarai dengan benar dan merekrut orang yang tepat. Ini termasuk memastikan bahwa para kandidat tidak hanya cocok dengan persyaratan pekerjaan, tetapi juga sesuai dengan budaya perusahaan, tim kerja, dan manajemen,
-
- Menyusun paket kompensasi yang kompetitif & ditinjau tiap tahun,
Tawarkan fleksibilitas kepada karyawan, seperti telecommuting paruh waktu, tempat penitipan anak di tempat atau beberapa hal lainnya. Berikan liburan untuk memberikan bonus dan manfaat lainnya,
-
- Minta tim membuat pembaruan mingguan atau bulanan tentang prestasi mereka,
Hal ini penting dan digunakan untuk membuat program penghargaan untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik, dan mendorong lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kepuasan karyawan.
-
- Garis besar jalur karier karyawan,
Garis besar jalur karier menawarkan tantangan kepada karyawan untuk membahasnya pada ulasan tahunan dan tengah tahun, serta mendorong pekerja untuk mengajukan pertanyaan dan permintaan kepada manajer mereka sepanjang tahun.
-
- Kemampuan manajerial manajemen,
Pengaruh tunggal terbesar pada kepuasan karyawan adalah atasan langsung mereka. Jika anda berada di manajemen atas, pastikan bahwa supervisor anda terlatih dengan baik, tidak hanya dalam keterampilan kerja, tetapi juga dalam keterampilan interpersonal.
[1] F. John Reh, 2019, how to avoid excessive employee turnover