Browse By

TANTANGAN KEUANGAN BERKELANJUTAN (2020-2021) YANG DIHADAPI RS AKIBAT PANDEMI COVID-19

Pendahuluan

Pandemi COVID-19, sudah lebih dari setahun menghantam AS. Pandemi ini juga telah menyebabkan RS menghadapi kerugian pendapatan, & peningkatan biaya yang terkait dengan persiapan pandemi dan perawatan pasien COVID-19. Mengantisipasi hal tersebut, RS harus terus belajar untuk mempertahankan solvabilitas keuangan, menginvestasikan sumber daya agar tetap survive. Tantangan keuangan yang dirasakan RS AS di tahun 2020, juga akan berlanjut di tahun 2001. Karena itu, tulisan ini akan mengangkat berbagai tantangan RS AS di tahun 2021 mengacu pada artikel di situs www.aha.org.

 Berdasarkan artikel di situs www.aha.org tersebut, penulis mencoba merangkumnya menjadi beberapa item yaituI 1) pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai, 2) RS menghadapi jalan panjang menuju pemulihan, & ) Kerugian pendapatan RS akibat pemulihan volume pasien yang lamban.

Pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai.

Meskipun vaksinasi dan langkah-langkah keamanan lainnya telah membantu mengekang penyebaran virus, namun pada pertengahan Maret 2021 data menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai. Hal ini seperti ditunjukkan berikut:

  1. Tingkat kepositifan tes COVID-19 tetap di antara 4-5%, serupa dengan level yang dialami pada Oktober 2020,
  2. Hampir 57.000 kasus baru COVID-19 dilaporkan setiap hari dengan rata-rata tujuh hari, yang hampir sama dengan pertengahan Oktober 2020,
  3. Sekitar 1.500 kematian COVID-19 per hari terjadi rata-rata tujuh hari, yang hampir sama dengan awal Desember 2020 sebelum lonjakan terakhir,
  4. Lebih dari 72.000 total penerimaan RS COVID-19 terjadi selama periode tujuh hari, dengan rata-rata tujuh hari sekitar 39.000 pasien rawat inap RS menerima perawatan untuk COVID-19, di mana rata-rata 10.000 di antaranya menerima perawatan di ICU,
  5. Tingkat hunian tempat tidur ICU RS tetap tinggi, dengan rata-rata nasional sekitar 67% tempat tidur ICU terisi. Tiga negara bagian; Texas, Delaware dan Alabama, serta District of Columbia memiliki 80% atau lebih tempat tidur ICU mereka saat ini ditempati.
  6. Para ahli memperingatkan bahwa pandemi dapat memburuk selama beberapa bulan ke depan dengan munculnya varian virus corona baru dan karena kebijakan jarak sosial dilonggarkan.
Baca Juga:  ”TELEHEALTH FRAUD”

RS menghadapi jalan panjang menuju pemulihan

Ketika pandemi berlanjut dan pasien terus menghindari perawatan kritis, RS menghadapi jalan panjang menuju pemulihan pada tahun 2021 dan seterusnya. Hal ini tercermin sbb:

  1. Margin operasional RS turun hampir 27% antara Desember 2020 dan Januari 2021, dan 46% dibandingkan dengan periode waktu yang sama tahun lalu,
  2. Walaupun pendapatan RS telah meningkat dari titik terendah dalam sejarah selama puncak pandemi, namun pendapatan tersebut masih tetap jauh di bawah tingkat pra-pandemi. Bahkan, pada Januari 2021 pendapatan RS bruto turun 4,8% dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan rawat jalan RS turun 10,4% dari waktu yang sama tahun lalu,
  3. Keuangan RS juga terpukul karena volume menurun, sementara LOS meningkat. Per Januari 2021, discharges and adjusted discharges turun 12,7% dan 17,6% dari waktu yang sama tahun lalu. Sedangkan rata-rata lama rawat pasien meningkat 12,6%,
  4. Pada Januari 2021, kunjungan ke unit gawat darurat juga mengalami penurunan hampir 25% dari waktu yang sama tahun lalu, karena banyak orang Amerika tetap skeptis pergi ke RS untuk perawatan kritis, seperti serangan jantung dan stroke.

Kerugian pendapatan akibat pemulihan volume pasien yang lambat

Kerugian pendapatan dan pemulihan volume pasien yang lamban telah dipenuhi dengan peningkatan biaya yang menciptakan badai keuangan yang sempurna untuk RS dan sistem kesehatan. Hal ini tercermin sbb:

  1. Ketika pendapatan mengalami penurunan, pada Januari 2021 total biaya RS telah meningkat sebesar 4,5% dari waktu yang sama tahun lalu dan berdasarkan pengeluaran RS yang disesuaikan telah meningkat sebesar 25,4%,
  2. RS dan sistem kesehatan di seluruh negeri telah melaporkan kekurangan dokter dan perawat yang dibutuhkan untuk merawat pasien COVID-19. Kekurangan ini telah memaksa RS untuk bergantung pada rely on staffing firms (perusahaan penyewa staf). Akibatnya, pada Januari 2021 RS mengalami peningkatan 30% dalam biaya tenaga kerja,
  3. Analisis oleh Moody's menemukan bahwa RS akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk alat pelindung diri (APD) dan perlengkapan lainnya serta proyek infrastruktur. Biaya pasokan yang lebih tinggi ini telah terwujud dalam peningkatan hampir 20% dari tahun ke tahun,
  4. RS juga mengalami kenaikan biaya obat yang signifikan sejak pandemi. Pengeluaran obat per pelepasan yang disesuaikan telah meningkat 36% dari tahun ke tahun pada Januari 2021. Analisis terbaru oleh Vizient memperkirakan bahwa harga obat akan terus meningkat hingga 2022,
  5. Lembaga pemeringkat kredit Fitch dan Moody's (Credit rating agencies Fitchand Moody’s ), memperingatkan bahwa kenaikan biaya mengancam prospek keuangan untuk sektor RS dan tahun 2021 akan tetap menjadi lingkungan keuangan yang menantang bagi RS dan sistem kesehatan.
Baca Juga:  PENTINGNYA MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIANTARA PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM RANTAI SUPPLY CHAIN, TERKAIT DENGAN DISTRIBUSI PERSEDIAAN DI ERA PANDEMI