Browse By

STRATEGI RS DALAM MENGATASI KRISISI KEUANGAN TAHUN 2021

Pendahuluan

Pandemi Covid-19 menyebabkan turunnya volume pasien, sehingga sejumlah RS mengalami ketidakstabilan keuangan sejak 2020 & masih berlangsung hingga tahun 2021. Pada kondisi ini, kemampuan manajemen RS akan diuji, apakah mampu menstabilkan keuangan RS-nya, terutama di tahun 2021. Strategi yang tepat sangat diperlukan manajemen agar dapat membawa organisasinya melewati ”badai krisis” akibat pandemi. Karena itu, tulisan ini akan memaparkan hal tersebut.

How can hospitals weather the financial storms of 2021?[1]

Meskipun keuangan RS pulih sampai batas tertentu pada akhir tahun 2020, industri ini belum keluar dari masalah. Namun, dengan investasi strategis, terutama dalam perawatan dan teknologi rawat jalan, RS dan sistem kesehatan dapat membantu menopang keuangan mereka di masa yang penuh tantangan ini. Volume pasien berfluktuasi cukup dalam, setelah pandemi Covid-19 melanda. Akibatnya, dampak signifikan dirasakan oleh RS khususnya terkait kesehatan keuangannya. Walaupun demikian, RS masih memiliki peluang untuk menghasilkan pendapatan terutama dalam layanan rawat jalan dan solusi digital. Dalam sebuah wawancara melalui telepon, Dr. Sanjay Saxena (global healthcare leader, Payers, Providers, Health Care Systems & Services and managing director at Boston Consulting Group), mengatakan bahwa sejumlah pemain utama dan beberapa sistem regional yang lebih besar di negara ini (AS), sekarang berada di tempat di mana mereka mendapatkan lebih banyak pendapatan dari sisi rawat jalan dibandingkan dengan sisi rawat inap.

Faktanya, layanan rawat jalan adalah satu-satunya pengaturan layanan kesehatan yang mengalami peningkatan volume pasien pada tahun 2020. Menurut laporan dari  TransUnion (lembaga pelaporan kredit konsumen), meskipun kunjungan unit gawat darurat dan volume rawat inap turun dari Juli hingga Desember tahun lalu dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, namun volume rawat jalan sebenarnya meningkat sebesar 5%. Saxena menambahkan bahwa penyedia layanan kesehatan yang memiliki bisnis rawat jalan dan ambulatory care yang mapan dan ekspansif, akan mampu mengatasi tren volume pasien lebih baik pada tahun 2021 daripada mereka yang tidak.

Baca Juga:  MEMAHAMI PENTINGNYA CASH FLOW ANALYSIS DALAM ORGANISASI BISNIS

Sebagai gambaran akan hal tersebut, Saxena mencontohkan apa yang dilakukan raksasa layanan kesehatan yang berbasis di Nashville yaitu Tennessee (Tennessee-based healthcare). Pendapatan Tennessee-based healthcare melonjak menjadi 14,2 miliar dolar AS pada kuartal keempat tahun lalu, naik dari 13,5 miliar dolar AS pada periode yang sama di 2019. Kemampuan Tennessee untuk memindahkan perawatan di luar pengaturan rawat inap ke lingkungan rawat jalan, benar-benar membantu keuangan mereka. Di sisi lain, RS pedesaan yang lebih kecil dan lebih banyak, yang sangat bergantung pada UGD dan perawatan rawat inap, mungkin menghadapi tahun yang penuh tantangan. Selain itu, Investasi penting lainnya untuk RS adalah solusi digital untuk membantu mereka mengelola naik turunnya volume pasien.

Menurut Gurpreet Singh (health services leader at PriceWaterhouseCoopers), ketahanan sebagai topik yang luas untuk eksekutif penyedia layanan kesehatan merupakan top of mind. Ketahanan dapat dicapai dengan beberapa cara berbeda. Salah satu caranya adalah mencari tahu apakah anda bisa memprediksi permintaan sedikit lebih baik?. Solusi perkiraan permintaan pasien akan menjadi populer, dengan 74% eksekutif kesehatan yang disurvei oleh PwC’s Health Research Institute  mengatakan bahwa organisasi mereka akan berinvestasi lebih banyak dalam pemodelan prediktif pada tahun 2021. Selanjutnya, RS akan melihat penghematan di beberapa tempat yang tidak terduga. Misalnya, dengan tenaga kerja perawatan kesehatan yang semakin terpencil dan bergerak, RS dapat melihat penghematan biaya pada sewa real estat dan fasilitas, kata Singh.

Singh menambahkan bahwa RS dapat menggunakan penghematan tersebut untuk berinvestasi lebih lanjut dalam program telehealth dan perawatan di rumah untuk memperluas perawatan di luar dinding RS. Menurut Saxena, industri pelayanan kesehatan harus menerima perubahan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, termasuk pergeseran dalam pemberian perawatan dan preferensi pasien. Dengan melakukan hal tersebut, beberapa organisasi dan sistem kesehatan terkemuka akan menemukan cara untuk merangkul perubahan ini, dan melompati yang lain di tahun 2021.

Baca Juga:  PENGGUNAAN ”BIG DATA” SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN BUDAYA KUALITAS DI RS
[1] Anuja Vaidya, 2021, How can hospitals weather the financial storms of 2021?