STRATEGI KUNCI DALAM MENGURANGI BIAYA FASILITAS ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN (Part 1)

Pendahuluan
Usaha pengendalian biaya dalam organiasi pelayanan kesehatan bertujuan untuk mengurangi biaya dengan tidak meninggalkan kualitas. Secara konseptual, pengendalian dapat dilakukan melalui 3 tahap, yaitu; 1) tahap perencanaan, 2) tahap proses, & 3) tahap akhir pekerjaan, dimana akan dilakukan melalui evaluasi. Ketiga tahap pengendalian ini sangat penting untuk meyakinkan bahwa biaya dapat diminimalisasi & tidak terjadinya pemborosan. Tahap perencanaan dalam pengendalian bertujuan agar semua hal yang akan direncanakan (operasional, investasi, dll) memang dibutuhkan & tidak akan terjadi pemborosan.
Menurut Higgs (2016)[1], arah yang diambil untuk membuat rancangan dan sistem yang lebih efisien harus strategis. Jika suatu organisasi merencanakan perluasan modal, akan ada lebih banyak alat dan opsi yang dapat digunakan untuk bekerja. Namun, jika tidak ada rencana modal, maka taktik retrofit dapat digunakan. Dengan mengikuti rencana terstruktur melalui proses pengiriman modal, hal yang lebih efisien dapat dicapai. Rumus yang sederhana dimulai dengan konsep yang benar dan merupakan perluasan dari visi strategis.
Strategi dalam mengurangi biaya fasilitas
Menurut Higgs (2016), pendekatan yang tepat selama perencanaan, desain, dan pembangunan fasilitas baru dapat memicu pengembalian investasi yang positif dan menurunkan biaya keseluruhan untuk operasi yang sedang berlangsung. Dengan meningkatnya permintaan untuk mengurangi biaya operasional, manajemen layanan kesehatan menantang para penanggung jawab fasilitas mereka untuk meningkatkan efisiensi unit yang dikelolanya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba dengan modal terbatas yang dibelanjakan pada proyek bahkan dengan tingkat pengembalian yang terbaik. Pengembalian investasi biasanya jauh lebih menarik dan lebih terlihat ketika terkait dengan penambahan layanan klinis yang bertentangan dengan investasi di bidang infrastruktur.
Masih mengacu pada tulisan Higgs (2016), penelitian telah menunjukkan bahwa ketika meninjau total biaya siklus hidup fasilitas kesehatan, 87% nya dibelanjakan ketika pemilik layanan kesehatan mulai mengoperasikan fasilitas baru, dengan hampir setengah dari biaya yang dialokasikan untuk utilitas. Pendekatan yang tepat selama perencanaan, desain, dan pembangunan fasilitas baru dapat memicu pengembalian investasi yang positif dan menurunkan biaya keseluruhan untuk operasi yang sedang berlangsung. Karena itu, Higgs (2016) selanjutnya mengemukakan 2 hal sebagai kunci dalam melakukan pengurangan biaya fasilitas, yaitu 1) form follow function (bentuk mengikuti fungsi), & 2) streamlining operations (memperlancar operasional). Kedua hal ini selanjutnya akan dibahas dibawah ini.
Form follows function
Bentuk harus mengikuti fungsi. Menurut Higgs (2016), tantangan mempunyai peralatan kesehatan baru adalah harus memiliki strategi, proses dan alat yang tepat, kemudian memanfaatkan teknologi dan sistem terbaru untuk mencapai efisiensi maksimum. Untuk manajemen fasilitas yang efektif, pemilik layanan kesehatan harus menginvestasikan waktu untuk menentukan cara terbaik dalam mengelola dan mengoperasikan fasilitas mereka. Sistem dapat dimasukkan ke dalam desain proyek fasilitas baru yang akan memenuhi kemampuan teknis staf yang ada. Jika kemampuan tambahan diperlukan dalam memenuhi tujuan sistem baru, identifikasi harus dilakukan lebih awal untuk memungkinkan pelatihan dan implementasi yang tepat. Selain itu, pemahaman yang jelas mengenai volume operasi yang akan dialihdayakan akan berdampak pada jenis sistem yang akan dibangun.
[1] Steve Higgs, 2016, Key strategies to reduce healthcare facility costs and maintain operations