STRATEGI DALAM MENGURANGI PENGELUARAN FARMASI DI RS

Pendahuluan
Wabah COVID-19 memaksa manajemen RS untuk berupaya mengurangi berbagai biaya atau pengeluaran yang tidak perlu. Salahsatu biaya terbesar RS adalah terkait dengan persediaan obat dan bahan medis yang merupakan area farmasi. Karena itu,mengevaluasi biaya farmasi yang tidak relevan atau berlebihan dapat menjadi bagian yang signifikan dari upaya manajemen untuk mengurangi biaya. Namun terkadang, manajemen RS mengalami kesulitan kesulitan untuk menentukan cara menghemat uang di bidang ini.
Lima strategi mengelola pengeluaran farmasi RS
Isu terkait strategi dalam mengelola pengeluaran farmasi di RS telah dibahas dalam diskusi di Becker Hospital Review (www.beckerhospitalreview.com). Pembicara dalam diskusi tersebut adalah Samantha Bastow, PharmD, (penasihat senior farmasi di Lumere), dan Randall Knoebel, PharmD (manajer senior analisis kesehatan farmasi, di Chicago Medical Center). Keduanya membahas strategi yang harus diterapkan RS untuk mengurangi pengeluaran farmasi, memastikan pemanfaatan sumber daya yang optimal dan meningkatkan pengalaman pasien. Masih mengacu pada hasil diskusi tersebut, berikut adalah lima strategi untuk mengurangi pengeluaran farmasi di RS;
- Identify potentially inappropriate care variation.
Penting bagi RS untuk mengidentifikasi area yang menghasilkan pemborosan berlebih tanpa meningkatkan pemberian perawatan. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, kemudian dapat dievaluasi dan diupayakan untuk dilakukan direstrukturisasi. Untuk mengetahui area mana yang perlu ditinjau, RS harus mempertimbangkan hasil dibanding biaya.
- Reconcile with guidelines.
Hal ini dapat dilakukan secara proaktif, melalui tinjauan internal dan evaluasi penggunaan obat, atau secara reaktif dengan berfokus pada tren keamanan dan memeriksa tinjauan morbiditas dan mortalitas. RS yang menemukan celah harus harus membentuk tim interdisipliner dalam mengembangkan protokol yang diperbarui untuk efisiensi yang lebih besar.
- Benchmark.
Tolok ukur dapat membantu menyesuaikan persepsi dan kenyataan dalam pengeluaran farmasi RS. Ini juga dapat membantu menghasilkan urgensi tentang pengurangan pengeluaran obat.
- Develop and disseminate new clinical pathways.
RS harus mengidentifikasi dokter yang terlibat dan merekrut perwakilan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam merancang jalur baru yang mengurangi pemborosan dan inefisiensi. Jalur klinis baru harus dapat ditindaklanjuti sehingga kepatuhan menjadi lebih mudah.
- Gather data to determine which drugs your hospital spends the most on.
Kumpulkan data untuk menentukan obat mana yang paling banyak digunakan RS. RS juga harus melihat laporan distributor untuk mencari tahu di mana mereka dapat menggunakan alternatif farmasi berbiaya rendah yang menghasilkan hasil yang sama.
