PENERAPAN STRATEGI “COST-CUTTING” SEBAGAI ALTERNATIF MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF BAGI RS
Pendahuluan
Supply Chain Management (disingkat SCM) merupakan mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang terkait dengan proses berubahnya bahan baku menjadi sebuah produk. Berbagai pihak terkait tersebut, bertanggung jawab untuk memberikan barang/jasa hasil produksi hingga ke konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien. SCM juga merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk/jasa kepada pelanggan. Serangkaian kegiatan tersebut mencakup administrasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari konsumen hingga supplier.
Implementasi supply chain di industri pelayanan kesehatan (seperti RS), akan terfokus pada pasien. Berbagai focus SCM di RS seperti; fokus pada layanan pelanggan, peningkatan proses, hubungan yang kuat, komunikasi, dan manajemen biaya.
Beberapa strategi dalam Cost-Cutting
Walaupun pelayanan kesehatan berbeda dalam fokus patient-centric, namun dasar-dasar supply chainnya tetap sama dengan industri lainnya. Berikut ini merupakan beberapa strategi yang diambil dari industri ritel, manufaktur dan jasa yang dapat membantu mengubah cost-cutting menjadi keunggulan kompetitif (Weissman, 2017)[1]:
- Logistics has a direct result on patient outcomes
Pelanggan Supermarket dapat dipaksa membeli mie telur merk lain dengan stock yang ada. Di pabrik, ketersediaan stock dapat dipengaruhi dengan penundaan jadwal produksi dan pembelian ke pemasok. Namun hal tersebut akan berakibat fatal apabila terjadi di RS. Stok/persediaan dapat berpengaruh pada hidup dan mati pasein di RS. Karena itu, supply chain pelayanan kesehatan, terkait kinerja pemasok memiliki dampak langsung pada pelayanan dan perawatan pasien.
Pertimbangkan pasien yang memerlukan special heart stent saat terjebak kemacetan lalu lintas dalam perjalanan ke tempat persalinan di RS. UPS menawarkan layanan khusus dalam logistik pelayanan kesehatan, di mana mereka fokus pada kemampuan pelayanan kesehatan khusus untuk shipping and compliance, storage and distribution, cold chain, and integrated supply chain and fulfillment services. Fokus mereka adalah pada pentingnya pasien, mencatat keandalan, skalabilitas dan keamanan. FedEx memperluas logistik pelayanan kesehatan termasuk peralatan medis, farmasi dan biotek, diagnostik, peralatan, dan uji klinis.
- Supply Chain Dive
Dalam industri apa pun, bekerja dengan pemasok yang memahami kebutuhan bisnis akan membuat pengelolaan supply chain lebih mudah. Pemahaman pemasok tersebut terkait dengan masalah biaya dan kinerja, berbicara dalam bahasa yang sama, dan menyediakan produk dan layanan khusus yang dibutuhkan untuk mendukung pelanggan pengguna akhir.
Pemasok dalam supply chain pelayanan kesehatan, atau mereka yang memiliki segmen bisnis pada fokus pelayanan kesehatan, juga memahami peran dalam mempengaruhi perawatan pasien. Pembeli tidak perlu meyakinkan mengenai pentingnya layanan pelanggan yang sangat baik, dan supply chain yang dikelola secara ketat. Mereka berperan dalam pelayanan kesehatan secara implisit.
- Cost pressures result in process improvements
Biasanya, tekanan terhadap biaya akan menghasilkan perbaikan proses. The Virginia Mason Institute (bagian dari Virginia Mason Medical Center) berbasis di Seattle, adalah ahli dalam lean healthcare. Bekerja dengan RS, pusat medis, dan profesional pelayanan kesehatan dalam menggabungkan konsep lean untuk meningkatkan operasi bisnis. Hal ini menghasilkan biaya yang lebih rendah dan dampak positif pada pelayan pasien. Dengan menggunakan konsep lean yang dikembangkan di Toyota Production System ( TPS ), lean health bekerja untuk menghilangkan pemborosan, meningkatkan aliran dan menambah nilai semua dari perspektif pasien.
Lean healthcare, seperti yang dianjurkan oleh Virginia Mason Institute, menawarkan budaya perbaikan yang terus-menerus, menerapkan proses yang bernilai tambah bagi pasien dan menghilangkan yang tidak perlu. Hal ini menyelaraskan visi pemimpin dan staf, memberdayakan staf frontline dalam upaya perbaikan, serta melakukan analisis masalah. Pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi yang terkait, sangat penting untuk peningkatan hasil pasien.
Pelayanan kesehatan sedang mengalami perubahan besar. RS dan pusat medis menggabungkan upaya untuk menciptakan skala ekonomi yang lebih besar, sedangkan farmasi dan perusahaan asuransi digabungkan dalam upaya untuk meningkatkan pengiriman ritel layanan kesehatan. Perusahaan alat medis berada di bawah tekanan biaya manufaktur dan farmasi yang besar.
Profesional supply chain mengalami tekanan yang meningkat terkait dengan penurunan biaya melalui peningkatan operasi di seluruh supply chain. Peningkatan proses seperti lean sangat membantu, namun itu hanya bagian dari solusi.
- Aggregating spend through GPOs provides leverage
Group purchasing organizations (GPOs) adalah entitas yang membantu penyedia layanan kesehatan untuk mengumpulkan permintaan dari berbagai situs dan organisasi dalam menciptakan peluang pengadaan dengan para produsen dan distributor. Menurut Healthcare Supply Chain Association (HSCA), anggota GPO termasuk RS, fasilitas rawat jalan, panti jompo, dan lembaga homecare, GPO tidak membeli produk apa pun, namun menegosiasikan kontrak yang dapat digunakan anggotanya saat melakukan pembelian sendiri. Anggota GPO masih membuat keputusan akhir sebagai proses pembelian, pemilihan dan kebutuhan pemasok mereka. Leverage yang disediakan oleh GPO dapat memberikan dukungan kompetitif untuk pembelian non-GPO mereka.
Peningkatan efisiensi penting dalam industri untuk memberikan pengurangan biaya. HSCA mencatat bahwa RS dan penyedia layanan kesehatan lainnya semakin bergantung pada GPO dalam membantu mengelola proses pengadaan, menurunkan biaya, dan meningkatkan efisiensi. Beberapa GPO menawarkan aplikasi e-commerce untuk membantu anggotanya mengelola proses pengadaan. Layanan tambahannya seperti standarisasi produk, pendidikan dokter, dan clearinghouse untuk produk serta layanan baru. GPO bervariasi dalam ukuran dan ruang lingkup, beberapa dimiliki oleh RS, sedangkan hal lainnya hanya melayani pelayanan kesehatan tertentu.
Menurut HSCA, 98% RS di Amerika Serikat menggunakan kontrak GPO untuk pengadaan. Mereka melihat pertumbuhan pada pelayanan kesehatan yang mencakup perawatan jangka panjang, rawat jalan, homecare, dan praktik dokter.
Sementara perbaikan operasional seperti lean healthcare dan peningkatan logistik, dapat membantu dalam manajemen biaya secara keseluruhan. Penghematan biaya akan terjadi melalui keputusan pembelian yang lebih baik. Perluasan penggunaan GPO untuk belanja agregat adalah salah satu cara untuk meningkatkan pemasok.
Tekanan pada pembeli sudah diketahui dengan baik, tetapi tekanan pada pemasok dalam menemukan pelanggan baru dan menguntungkan, yang dipicu oleh konsolidasi, sedang dibangun. Dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi ketika Amazon memasuki pasar pelayanan kesehatan.
- At some point we are all customers
Pada titik tertentu kita semua adalah pelanggan. Masalah-masalah operasional seperti kemacetan, persediaan surplus atau kekosongan rak, peralatan rusak, waktu tunggu, pemborosan, dan komunikasi yang buruk, mengarah ke potensi masalah pasien. Palet kosong yang menumpuk di depan mesin penggilingan pada dasarnya sama dengan pasien yang ditumpuk di lorong di depan Radiologi. Keduanya merupakan contoh kemacetan dan proses yang rusak. Dengan memahami konsep logistik, pengadaan, manajemen persediaan, pemenuhan, aliran dan peningkatan berkelanjutan, RS dapat meningkatkan proses, meningkatkan efisiensi yang berdampak positif terhadap pelayanan kesehatan pasien.
[1] Rich Weissman, 2017, How hospitals can turn cost-cutting drives into an advantage