SINERGI ANTARA STRATEGI & KEUANGAN RS

Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan & tekhnologi memicu perubahan di segala bidang, termasuk industri pelayanan kesehatan. Cepatnya perubahan dalam industri pelayanan kesehatan, mengharuskan RS untuk menerapkan rencana strategis kompleks yang bertujuan untuk melayani pasien secara lebih baik. Penggunaan teknik dan alat canggih dengan kemampuan yang tepat dapat membantu manajemen RS dalam melacak dan menyeimbangkan prioritas yang saling terkait. Pengelolaan biaya & optimalisasi kualitas layanan terkait dengan prioritas tersebut.
Dukungan data keuangan terhadap keputusan strategis di RS
Perkembangan persaingan di sector RS, menuntut manajemen untuk melakukan berbagai pembaharuan & inovasi. Hal ini mutlak diperlukan karena adanya pesaingan yang menuntut perbaikan kualitas layanan. Mengantisipasi tingkat persaingan, manajemen RS harus mengetahui dinamika persaingan atau harus mampu menganalisis pesaing, mencari kelemahannya, serta mencari strategi yang tepat dalam menghadapi pesaingnya. Sehingga keputusan strategis yang terencana dapat diambil.
Keputusan strategis yang akan diambil oleh manajemen RS harus didukung oleh data yang akurat. Profesional keuangan harus terus memainkan peran integral sejak tahap awal perumusan strategi. Agar supaya keputusan akan lebih bernilai maka analisis yang didukung oleh keuangan harus melampaui proyeksi hasil keuangan dari berbagai kombinasi skenario. Identifikasi tren dan analisis mutlak dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan konteks pada keputusan bisnis, mendukung pelaksanaan keputusan yang dipilih, dan memberikan dasar untuk memantau kinerja operasi dan keuangan.
Peningkatan volume data keuangan dan operasional yang kompleks diperlukan untuk mendukung analisis tersebut. Selain itu, rencana ini harus terus dievaluasi secara berkesinambungan untuk memastikannya selaras dengan dinamika pasar, pergeseran kekuatan kompetitif, dan lingkungan peraturan yang berubah.
Kemampuan dalam Perubahan
Untuk mengubah strategi operasional secara efektif menjadi inisiatif yang berkelanjutan, organisasi memerlukan sistem yang memungkinkan untuk:[1]
- Mengkomunikasikan strategi dalam bentuk tujuan bisnis yang dapat diukur,
- Mempromosikan kepemilikan dan akuntabilitas inisiatif di tingkat operasional,
- Menentukan kunci, tonggak terukur yang menentukan pencapaian tujuan tersebut,
- Menyediakan fungsi pemantauan dan visibilitas ke dalam kemajuan.
Masih menurut Jay Spence dalam tulisannya yang berjudul Aligning Hospital Strategy and Finance for Success with New Business Initiatives, untuk menentukan, mengartikulasikan, dan melaksanakan rencana strategis, empat kemampuan berikut ini sangat penting untuk dimiliki :
- Perencanaan keuangan multi tahun.
Lingkungan pelayanan saat ini mengharuskan perencanaan keuangan menjadi lincah dan responsif terhadap perubahan industri dan operasional. Alat dan teknik proyeksi harus memiliki strategi dan kemampuan perencanaan berdasarkan data yang kuat. Misalnya, organisasi harus dapat memproyeksikan dampak inisiatif bisnis di masa depan, termasuk evaluasi terhadap setiap inisiatif strategi terbeut.
2. Pelaporan dinamis untuk menginformasikan pengambilan keputusan.
Akses ke metrik yang tepat untuk memandu keputusan strategis lebih penting daripada sebelumnya. Organisasi membutuhkan kemampuan untuk menilai kinerja secara tepat waktu dengan menggunakan berbagai ukuran, seperti indikator kualitas, tingkat kepuasan pasien, dan analisis biaya serta profitabilitas tingkat jumlah penduduk.
3. Inisiatif perencanaan dan pelacakan.
Seiring organisasi merealisasikan strategi ke dalam implementasi, perangkat lunak harus membantu mengubah strategi menjadi taktik dan rencana operasional yang dapat ditindaklanjuti. Kemampuan ini memungkinkan manajemen RS untuk menetapkan pemilik, tonggak, anggaran, dan tujuan pencapaian untuk mencapai tujuan strategis yang spesifik. Akses terhadap alat semacam ini juga berfungsi sebagai mekanisme untuk mengotomatisasi pelaporan kemajuan di semua pemangku kepentingan.
4. Indikator indikator kinerja utama dan scorecard.
Organisasi harus memiliki kemampuan pemantauan jangka pendek dan jangka panjang yang memungkinkan mereka mengukur kinerja terhadap tujuan bisnis yang ditetapkan. Misalnya, scorecard dapat membantu organisasi memahami kinerja di beberapa ukuran pada suatu titik waktu tertentu, sementara alat yang sesuai untuk pemantauan jangka panjang dapat membantu menilai tren kinerja selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
[1] Jay Spence, 2015, Aligning Hospital Strategy and Finance for Success with New Business Initiatives