SEJARAH HOSPITAL COSTING DI INGGRIS

Pendahuluan
Sejarah penerapan akuntansi di Inggris melalui proses yang sangat panjang. Akuntansi biaya yang diperkenalkan di tahun di tahun 1957 oleh NHS mendapatkan sejumlah hambatan karena terdapat praktik medis yang tidak jelas, tidak tepat dan tidak terkontrol. Informasi ini menjadi menarik karena ada kemiripan dengan implementasi akuntansi di Indonesia. Sejarah implementasi akuntansi di RS Inggris menunjukkan bagaimana dominasi individu, institusi dan perkembangan politik serta ekonomi yang lebih luas berkontribusi pada pengenalan sistem akuntansi.
Tulisan ini dibuat agar kita mendapatkan wawasan yang lebih mengenai perkembangan akuntansi di RS luar negeri untuk pembelajaran.
Hospital costing[1]
Pada awal abad ke-20, sejumlah RS menyediakan layanan kesehatan di Inggris. Di bawah kepemimpinan King's Fund, sejumlah RS yang berbasis di London telah mengadopsi “uniform system of accounts for hospitals”, yang mengelompokkan pengeluaran ke dalam sekitar 60 kategori (misalnya gaji, obat-obatan, perbaikan, kebersihan dll), dan menghitung biaya total/hari/pasien untuk seluruh RS. Namun dalam implementasikannya, disesuaikan dengan kondisi RS.
Aparatur negara memainkan peran yang lebih sentral dalam layanan kesehatan. Hal terlihat dalam publikasi White Paper pemerintah berjudul "National Health Service" menjelang akhir Perang Dunia II, yang mengusulkan untuk menyatukan pelayanan kesehatan Inggris menjadi satu sistem yang rasional dan efektif (MoH, 1944). Ketika UU NHS disahkan parlemen pada tahun 1946 dan mulai berlaku pada tahun 1948, sejumlah akuntan merujuk pada teknik akuntansi biaya modern sebagai sarana untuk memberikan layanan kesehatan yang rasional dan efektif.
Sebuah artikel terkemuka di The Accountant (1952), menyampaikan bahwa beberapa dewan RS mengakui masalah mereka hampir sama dengan industri, atau sebaliknya, ada banyak titik kesamaan ekstrim, dan berpendapat bahwa pendekatan industri untuk penetapan biaya dan manajemen tampaknya menjadi tepat untuk layanan RS. Konsisten dengan saran-saran ini, para pendukung reformasi biaya RS mengusulkan untuk mengadopsi sistem yang telah terbukti sangat efektif dalam dunia bisnis. Sementara rekomendasi dari tiga Kementerian melalui laporan yang diterbitkan pada tahun 1952 berbeda pada beberapa rincian teknis. Mereka sepakat bahwa sistem biaya unit departemen harus diperkenalkan ke layanan RS. Perhitungan biaya unit untuk departemen RS memungkinkan efisiensi departemen untuk diukur dan untuk memperbandingan antara RS yang akan dibuat. Sebuah laporan akhir, yang disiapkan oleh Departemen Kesehatan (MoH, 1955), juga mendukung pendekatan biaya unit departemen dan sistem semacam itu diperkenalkan ke NHS pada bulan April 1957.
Hospital costing and the art of medicine[2]
Konsepsi industri RS dan kebutuhan terkait untuk memperkenalkan praktik biaya manajerial ke layanan kesehatan, diterima secara luas oleh akuntan, administrator RS dan politisi selama periode pasca-perang. Bahkan profesi medis tampaknya mendukung. Sebuah editorial dalam The Lancet (1952), mennyampaikan bahwa sistem biaya departemen memiliki banyak keuntungan dan akan memberi kontribusi besar bagi administrasi layanan kesehatan. Namun, wacana akuntansi RS pasca-perang juga menunjukkan bahwa sistem biaya departemen berkaitan dengan administrasi dan hotel, tetapi tidak dengan klinis. Fokus administratif biaya departemen memanifestasikan dirinya dalam dua cara, yaitu;
- Sistem penetapan biaya departemen mencerminkan struktur administrasi,
Penetapan biaya yang ditetapkan lebih mencerminkan struktur administrasi daripada struktur klinis RS. Hal ini terlihat dari perhitungan biaya unit untuk dapur, laundry dan boiler houses, daripada untuk departemen kardiologi, dermatologi atau ginekologi. Unit-unit ini dapat dihitung biayanya sama secara administratif karena biaya per makan yang disediakan, namun biaya per operasi atau perawatan tidak bisa diukur.
- Fokus departemen biaya pada aspek administrasi dan hotel terhadap efisiensi RS tercermin dalam penggunaan yang diusulkan dan pengguna informasi biaya.
Berkenaan dengan penggunaannya, biaya departemen akan berfungsi sebagai instrumen kontrol administratifatau sebagai bantuan untuk manajemen. Berkenaan dengan pengguna yang diusulkan, biaya departemen harus dirancang untuk penggunaan kepala departemen, yang termasuk berbagai posisi manajerial seperti petugas katering & chief engineers, tetapi tidak ada dokter. Secara umum, akuntan dan administrator RS tidak banyak menyebutkan tentang dokter, dan peran potensial mereka dalam konteks biaya RS
Berdasarkan penjelasan diatas & analisis berbagai studi dapat disimpukan bahwa;
- Fokus administratif yang ditekankan pada sistem biaya tidak berorientasi pada pendekatan untuk membandingan antara dokter dan total otonomi klinis. Sehingga sistem ini hanya berkaitan dengan departemen fungsional & administrator/ manajer sebaai penanggungjawabnya. Sementara dokter sebagian besar dibebaskan dari kontrol,
- Fokus administratif sangat kuat dari praktik akuntansi dan manajemen RS tradisional. Walaupun akuntansi RS meminta akuntansi biaya untuk diperluas cakupannya ke produk dan demand divisions (yaitu perawatan medis dan profesional), namun penerapan akuntansi biaya ditolak secara luas oleh akuntan RS, administrator dan pemerintah,
- Konsepsi industri RS dan teknik akuntansi biaya terkait tidak berlaku bagi fungsi klinis rumah sakit.