Browse By

PERUBAHAN KEPEMIMPINAN CEO DI RS

Pendahuluan

Pandemi telah menciptakan tantangan baru bagi Chief Executive Officer (CEO) RS dan organisasi pelayanan kesehatan lainnya. Para CEO RS bertugas untuk memastikan bahwa organisasinya mereka memiliki persediaan dan peralatan dasar untuk menjaga keselamatan pekerja dan pasien. Perubahan peran CEO, jelas terlihat pada situsasi pandemi. Dalam Becker's Hospital Review, tiga CEO RS membagikan 11 perubahan dalam cara mereka mendekati perannya (Gooch, 2021)[1] . Ketiga CEO tersebut adalah; 1) Jonathan Lewin, MD (CEO of Atlanta-based Emory Healthcare), 2) Steppe Mette, MD, (CEO of University of Arkansas for Medical Sciences Medical Center in Little Rock),  Marna Borgstrom (CEO of Yale New Haven (Conn.) Hospital and Yale New Haven Health).

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya dengan judul ”Pandemi telah merubah kepemimpinan CEO di RS”. Pada tulisan sebelumnya telah dipaparkan 5 poin perubahan (dari 11 poin), dalam cara CEO mendekati perannya dalam Becker's Hospital Review (Gooch, 2021), yaitu; Empowering colleagues, Representing hope, Recognizing workers, Boldness with project expectations, Collaborating with peer organizations and state leaders. Tulisan ini akan mengangkat 6 poin sisanya.

Being present and visible to workers

Dr. Mette mengatakan bahwa CEO telah bekerja untuk berkomunikasi pada tingkat yang lebih tinggi dengan pekerja di organisasinya. Selama pandemi, RS memiliki orang-orang yang bekerja di atas dan di luar ekspektasi normal mereka, hari demi hari, banyak yang bekerja lebih dari 100 jam seminggu. Karena itu, penting bagi kepemimpinan untuk hadir, ditampilkan, terlihat, dan berhubungan dengan staf garis depan mereka. Ms. Borgstrom setuju terhadap pendapat Dr. Mette. Menurutnya, meningkatkan komunikasi, terlihat, memberi tahu orang-orang tentang apa yang Anda ketahui dan tidak ketahui telah membantu membangun pengetahuan dan kepercayaan karyawan. Ms. Borgstrom menambahkan bahwa dia telah mendengarnya berulang kali dari karyawan dan staf medis, dan mereka telah mengembangkan tingkat kenyamanan karena mereka berpartisipasi di balai kota secara teratur dan memahami informasi yang berkembang & mereka mendengarnya seiring perkembangannya.

Baca Juga:  ”LASTING TRUST & TRANSACTIONS TO TRANSFORM” DALAM MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN & PROFITABILITAS DI INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN

Being open to new ideas

Menurut Dr. Mette, seorang pemimpin tidak terlalu membebani status quo, dan terbuka terhadap ide-ide baru ketika strategi organisasi sebelumnya menghadapi tantangan. Mendengarkan staf lini depan, menanyakan ide-ide mereka tentang bagaimana melakukan sesuatu dengan lebih baik, menantang ide-ide itu dan tidak takut memiliki strategi organisasi untuk memasukkan ide-ide itu ke dalam alur kerja yang baru adalah penting. Dr. Mette menambahkan bahwa mereka telah melakukan banyak hal selama 10 bulan terakhir dengan kesuksesan yang fenomenal. Hal ini tidak hanya dalam meningkatkan beberapa efisiensi operasional, tetapi juga mendapatkan keterlibatan staf lini depan selama mereka terkepung dan lelah.

Engaging with the public

Sepanjang pandemi, CEO telah diberi tugas lebih banyak lagi untuk melibatkan anggota komunitas dan memberikan informasi. Seperti banyak RS dan sistem kesehatan nasional, UAMS Medical Center membatasi jam kunjungan selama pandemi sebagai tindakan keamanan dan untuk membantu mencegah penularan virus.  Dr. Mette mengatakan bahwa jika melihat ke belakang, organisasi tersebut dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam melibatkan publik tentang mengapa strategi itu dipilih. Dr. Mette menambahkan bahwa yang terbaik dari lembaga nonprofit adalah komunitas yang kami layani, dan memastikan ada pelukan pemangku kepentingan. Disamping itu, terdapat keterlibatan yang sebenarnya dan memastikan suara mereka terwakili dan diakomodasi.

Taking on humility

Ms. Borgstrom menatakan bahwa pandemi telah menggarisbawahi perlunya para pemimpin RS dan sistem kesehatan untuk rendah hati, terutama karena informasi dan keadaan terus berkembang. Anda harus membawa kerendahan hati ke tingkat yang baru, karena anda memiliki informasi yang terbatas, & anda tidak mungkin memiliki semua jawaban. Ms. Borgstrom menambahkan bahwa para pemimpin harus lebih nyaman dengan ambiguitas, karena mereka tidak memiliki kendali atas banyak aspek dari krisis kesehatan masyarakat ini.

Baca Juga:  RBA PUSKESMAS BLUD

Being honest

Selama pandemi, banyak RS dan sistem kesehatan kehilangan uang di tengah gangguan model bisnis perawatan pasien tradisional dan peningkatan biaya terkait COVID-19. Berdasarkan alasan tersebut, Ms. Borgstrom menyatakan bahwa pandemi telah menggarisbawahi pentingnya kejujuran dari para pemimpin RS dan sistem kesehatan, termasuk kejelasan dengan anggota dewan tentang situasi keuangan organisasi saat ini dan ke depan. Jujur tentang apa yang menurut anda akan terjadi (itu penting) adalah manusiawi jika ingin mencoba membuat segala sesuatunya terlihat akan berjalan dengan baik.

Keeping humor

Ms.Borgstrom berkata bahwa CEO juga harus memiliki selera humor dan memanfaatkan momen-momen yang lebih ringan untuk menjaga perspektif dan optimisme.

[1] Kelly Gooch, 2021, CEOs reveal how pandemic changed their leadership