JENIS-JENIS BENCHMARKING & MANFAATNYA DALAM INDUSTRI RS
Pendahuluan
Benchmarking merupakan metode untuk mengukur standar organisasi dengan membandingkan kinerjanya. Melalui benchmarking dapat memicu kreatifitas dalam meningkatkan kinerja organisasi. Baik peningkatan dalam pengembangan produk atau layanan, penurunan biaya, efektifitas waktu, dan peningkatan kualitas kinerja.
Benchmarking & manfaatnya
Menurut Foley (2017)[1], terdapat 4 Jenis benchmarking dalam pelayanan kesehatan (Beserta Manfaatnya), yaitu; 1) Internal Benchmarking, 2) Competitive Benchmarking, 3) Functional Benchmarking, & 4) Generic Benchmarking.
- Internal Benchmarking
Tolok ukur internal terjadi antara departemen, divisi, atau kantor di dalam RS yang sama. Ini sangat penting karena banyak organisasi pelayanan kesehatan memiliki banyak lokasi dan ingin memeriksa serangkaian tindakan tertentu di seluruh lokasi tersebut. Sebagai contoh, apabila manajemen ingin mengetahui kinerja setiap poli di rawat jalan, maka dapat dilakukan dengan mengembangkan skor dalam hal kepuasan pasien secara keseluruhan. Tinjauan atas ukuran tersebut di semua bagian organisasi dapat menjelaskan hal-hal yang perlu ditangani dan membantu dalam meningkatkan proses atau layanan.
- Competitive Benchmarking
Jenis benchmarking ini biasanya dilakukan dengan cara membandingkan kinerja langsung dengan pesaing atau rekan-rekan yang dikenal sebagai pembanding kompetitif. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan membandingkan kinerja suatu RS dengan RS lainnya dalam satu wilayah geografis yang sama. Apabila manajemen ingin membandindinglan kinerja RSnya dengan RS yang melayani pasar yang berbeda atau berada di lokasi geografis yang berbeda, maka dapat menggunakan data dari berbagai sumber.
- Functional Benchmarking
Benchmarkin berbasis fungsi biasanya digunakan untuk membandingkan suatu organisasi dengan organisasi lainnya yang berada di industri berbeda, tetapi mungkin memiliki metrik atau proses serupa, sehingga dapat dipelajari. Functional Benchmarking sangat bagus untuk melihat data operasional. Seperti waktu pengumpulan rata-rata, ketersediaan sistem, dan usia bangunan rata-rata, semuanya bergantung pada Functional Benchmarking.
Misalnya, dalam Performance Management Summit tahunan, kami melihat manajer kinerja dari berbagai macam industri berkumpul dan belajar mengenai proses satu sama lain. Misalnya, tahun ini, sebuah diskusi berlangsung yang berpusat di sebuah lembaga pelayanan kesehatan di Kanada dan Florida. Kedua lembaga tersebut memiliki kantor TI yang berguna untuk melacak metrik seperti ketersediaan sistem internal dan eksternal. Dalam membahas ini, mereka menentukan beberapa hal yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan proses sistem TI mereka.
- Generic Benchmarking
Meskipun sedikit lebih abstrak daripada functional benchmarking dan competitive benchmarking, generic benchmarking dapat digunakan untuk melihat di luar kumpulan data dan lebih fokus pada proses umum. Generic benchmarking memperkenalkan pemikiran baru dalam organisasi pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, sebuah RS mungkin membandingkan tingkat proses penerimaan mereka dengan proses check-in di hotel. Membandingkan keduanya secara berdampingan mungkin tampak tidak dapat dimengerti, namun keduanya fokus untuk mendapatkan seseorang dari satu titik ke titik lainnya.
[1] Andrew Foley, 2017, 4 Types Of Benchmarking In Healthcare (& The Benefits Of Each)