STUDI KELAYAKAN: MANFAATNYA BAGI INVESTOR & MANAJEMEN RS
Oleh; Tubagus Raymond
PENDAHULUAN
Studi kelayakan terhadap pendirian atau pengembangan RS merupakan suatu proses analisis yang pada akhirnya dapat menentukan “layak tidaknya” proyek dilaksanakan. Pengertian “layak” dalam konteks ini bisa diartikan berbeda-beda. Apabila penekannannya pada aspek ekonomis bagi investor`atau pemilik proyek maka pengertian layak tentunya dari sudut pandang ekonomi. Aspek ini lebih dikenal dengan aspek keuangan. Sedangkan pengertian layak dari aspek ekonomi makro lebih mengarah pada manfaat bagi negara dalam artian menambah produk dometik brotu, dan lain-lain. Pengertian layak dari aspek sosial adalah bagaimana proyek tersebut meningkatkan kesejahtraan masyarakat sekitar. Namun, pengertian layak dari aspek sosial kemasyarakatan ini lebih sulit untuk dilakukan karena mengandung unsur subyektivitas yang sangat besar.
Pada dasarnya studi kelayakan merupakan suatu proses analisis yang mengacu pada indikator tertentu yang akan dapat menentukan suatu investasi RS dilakukan. Apabila hasil analisis menunjukkan “layak” maka hasil studi kelayakan akan jadi acuan dalam mengembangankan suatu master plan/business plan RS. Hubungan antara studi kelayakan dengan Business plan suatu RS digambarkan pada peraga 1. Pada Peraga 1 terlihat bahwa keinginan pemodal untuk mendirikan atau mengembangkan suatu RS baru didahului dengan studi kelayakan. Hasil studi ini berupa rekomendasi layak tidaknya suatu investasi dilakukan. Apabila tidak layak maka rencana investasi dibatalkan. Sebaliknya, jika rekomendasi studi kelayakan menyatakan bahwa inves-tasi tersebut layak maka hasil studi ini akan dijadikan panduan pihak manajemen RS nantinya dalam membuat rencana induk (master plan) & rencana bisnis (bisnis plan).

Peraga 1. Hubungan antara studi kelayakan dengan Master Plan/Business Plan
Mengapa studi kelayakan dilakukan?Pengembangan atau pendirian RS baru memerlukan sejumlah dana yang cukup besar. Alasan tersebut merupakan penyebab utama dilakukannya studi kelayakan yang akan memberikan keyakinan bahwa penanaman dana yang cukup besar tersebut benar-benar menguntungkan secara ekonomi. Apabila hasil studi kelayakan menyatakan bahwa investasi tersebut tidak layak secara ekonomi maka seorang investor atau manajemen yang logis tidak akan melakukan investasi. Kecuali aspek yang lebih diutamakan adalah aspek sosial kemasyarakatan.
Berdasarkan fakta di lapangan ternyata ada banyak sebab suatu investasi tidak menguntungkan secara ekonomis. Beberapa faktor yang menyebabkan suatu investasi di industry RS tidak menguntungkan, antara lain:
- Perencanaan yang salah. Perencanaan merupakan aspek penting dalam melakukan berbagai bentuk keputusan. Kesalahan dalam merencanakan suatu investasi akan berakibat kesalahan bahkan kegagalan investasi. Agal kesalahan perencanaan tidak terjadi, maka perencanaan yang dibuat harus didasarkan pada keadaan dan kondisi real di lapangan.
- Analisis pasar yang salah. RS merupakan industri yang mengandung unsur ketidakpastian & resiko yang sangat besar. Untuk mengurangi hal tersebut hen-daknya analisis pasar yang dibuat mengacu pada keadaan geografis & pola penya-kit serta kebutuhan akan pelayanan kesehatan di daerah dimana RS akan di didirikan.
- Kesalahan dalam memperkirakan tekhnologi yang digunakan. Padat tekhnologi merupakan salah satu karakteristik industri RS. Tekhnologi peralatan medis yang berkembang setiap waktu menyebabkan pemilihan peralatan medis yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan strategi pasar yang akan diterapkan.
- Kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja. Tenaga kerja di berbagai bentuk industri merupakan aset perusahaan yang sangat menentukan berhasil-tidaknya suatu usaha. Hal ini tentunya berlaku bagi industri RS. Sebagai industri pelayanan yang menempatkan dan mengandalkan tenaga profesional medis, tentunya membutuhkan tenaga dokter dan perawat yang mempunyai keahlian profesional sesuai dengan produk atau jasa serta pasar sasaran yang dituju. Di samping itu juga dibutuhkan tenaga pendukung pelayanan yang profesional di bidangnya seperti ahli sumber daya manusia (SDM), ahli dan profesi keuangan (seperti akuntan), dan lain-lain.
Melalui studi kelayakan, beberapa faktor penyebab kegagalan suatu investasi diusahakan untuk dapat diminimalisasi atau bahkan bisa dihilangkan. Langkah nyata untuk meminimalisasi atau menghilangkan beberapa faktor kegagalan tersebut adalah dengan menentukan lingkup aktivitas yang akan dijadikan dasar dalam studi. Ruang lingkup dan pentingnya studi kelayakan tersebut, bergantung dari besar kecilnya dana yang akan di investasikan. Hal ini berarti bahwa studi kelayakan akan semakin penting apabila nilai proyek semakin besar. Bagi proyek pengembangan dan pendirian RS baru yang membutuhkan dana yang cukup besar, tentunya studi kelayakan sangat berperan penting dan besar manfaatnya.
Berbagai kenyataan di banyak sektor indsutri, sebelum studi kelayakan dilakukan biasanya pihak investor atau manajemen melakukan survei atau analisis data secara global. Apabila dari hasil survei atau analisis data global tersebut ternyata investasi tidak menguntungkan maka studi kelayakan tidak perlu dilakukan. Namun apabila survei awal meyakinkan investor atau manajemen bahwa investasi tersebut menguntungkan, maka seorang investor/manajemen yang rasional selanjutnya akan meneruskannya dengan suatu studi kelayakan yang rinci dan menyeluruh. Hasil studi kelayakan yang dihasilkan, disamping menjawab pertanyaan layak-tidaknya investasi, juga bisa mengusulkan jenis pasar yang hendaknya dituju yang pada awalnya mungkin tidak diperkirakan atau diketahui investor atau manajemen.
Kebutuhan akan adanya studi kelayakan tentunya mengandung konsekwensi timbulnya biaya dari pihak inevstor ataupun manajemen. Namun apabila dipandang dari aspek manfaat terutama untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang cukup besar yang tidak menguntungkan, maka biaya tersebut relatif lebih kecil. Melalui studi kelayakan, investor atau manajemen akan dapat mengurangi atau bahkan menghindari resiko yang bisa saja terjadi apabila suatu proyek investasi mengalami kegagalan yang tentu saja memakan sejumlah dana yang cukup besar.
Pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan
Pada kenyataannya, studi kelayakan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang mungkin saja mempunyai tujuan yang berbeda. Bagi investor misalnya, laporan studi kelayakan dibutuhkan untuk dijadikan dasar dalam mendirikan RS, yang bisa menyangkut jenis RS, jumlah tempat tidur, dan lain-lain. Sedangkan bagi manajemen, studi kelayakan bisa berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kemungkinan pengembangan RS seperti pembelian alat medis baru. Beberapa pihak yang memerlukan studi kelayakan di industri RS antara lain:
- Investor dan calon investor,
- Manajemen RS,
- Kreditor/Bank,
- Pemerintah.
Sebagai pihak penanam modal, seorang investor lebih memfokuskan pada propek usaha. Konteks usaha dalam pengertian ini adalah tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari investasi tersebut beserta resiko yang akan dihadapi. Sebagai konsekwensi dari berinvestasi tentunya ada hubungan antara tingkat keuntungan dengan resiko. Bagi seorang investor yang rasional tentunya akan mengharapkan keuntungan yang tinggi apabila resiko usaha yang akan dijalankan semakin tinggi. Apabila hasil studi kelayakan menunjukkan kelayakan investasi maka manajemen dapat mulai berpikir tentang pendanaannya. Apabila dananya cukup besar maka investor tersebut bisa mencari investor atau pemiliki modal lainnya untuk ikut serta dalam pendirian usaha tersebut.
Manajemen RS akan menggunakan studi kelayakan dalam mengembangkan dan mendiversifikasi usahanya. Studi kelayakan merupakakn upaya manajemen dalam merealisasikan ide pengembangan. Kebutuhan studi kelayakan bagi manajemen, terutama pada program pengembangan RS yang memerlukan dana yang cukup besar. Sebagai pihak perencana, manajemen perlu mempelajari studi kelayakan tersebut, seperti dalam hal jumlah dana yang dibutuhkan, kemampuan dana yang ada di RS saat ini, dan kemungkinan bekerjsama dengan pihak kreditur atau investor. Usaha untuk mengembangkan RS tentunya dilakukan manajemen agar dapat memenuhi harapan pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Namun, karena karakterisk dan sifat dari industri RS yang begitu kompleks, dengan tingkat independensi SDM yang tinggi maka sebelum pengembangan di lakukan harus dilakukan suatu studi yang mendalam mengenai layak-tidaknya pengembangan dilakukan. Apalagi secara kultural industri RS merupakan industri yang padat modal, padat karya, dan padat teknologi serta padat resiko.
Bagi pihak kreditur atau bank, unsur dalam laporan studi kelayakan yang lebih diperhatikan adalah mengenai aliran kas proyeksi. Hal ini berhubungan dengan sejumlah dana yang dipinjamkan dan kemungkinan pengembalian dana tersebut. Sedangkan prospek usaha tetap dilihat walaupun penenakannya pada aliran kas yang bisa dijadikan dasar bagi pihak kreditur & bank dalam memperkirakan kemungkinan pengembalian dana berupa kas. Periode yang menjadi perhatian tentunya adalah waktu dana itu dipinjamkan hingga pengembaliannya. Pihak kreditor dan bank tidak akan memperhatikan periode setelah dana pinjaman dikembalikan oleh investor.
Laporan studi kelayakan bagi pemerintah tentu saja lebih memikirkan manfaat ekonomi secara makro yang berhubungan dengan penyerapan tenaga kerja, pening-katan produktivitas produk dan jasa (untuk tujuan ekspor), dll. Apabila investasi yang akan dilakukan berhubungan dengan prioritas usaha yang sedang digalakkan pemerintah, maka dalam proses aktivitasnya perusahaan tersebut akan banyak mendapatkan kemudahan terutama mengenai berbagai fasillitas pemerintah.
Aspek-aspek penting studi kelayakan di RS
Beberapa aspek penting yang biasanya dilihat dalam studi kelayakan di sektor RS antara lain::
- Kajian terhadap kebutuhan akan pelayanan RS disuatu daerah,
- Kajian terhadap sarana/fasilitas dan perlatan, dan tenaga yang dibutuhkan untuk pelayanan yang diberikan, serta sumber dana,
- kajian terhadap kemampuan menghasilkan laba untuk memperoleh cashflow yang Net Present Valuenya baik.
Kajian mengenai kebutuhan pelayanan kesehatan merupakan dasar untuk melakukan langkah analisis selanjutnya. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dan kebutuhan masarakat akan jenis pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam kajian ini. Karena investasi pendirian RS di suatu daerah misalnya, harus secara hati-hati dilakukan jika di daerah tersebut sudah banyak RS. Apabila studi kelayakan yang akan dilakukan berhubungan dengan kejadian tersebut, maka perlu dilakukan analisis pasar pasien RS yang telah ada. Pasar pasien yang dimaksud antara lain berhubungan dengan tingkat ekonomi pasien, jenis penyakit, dan lain-lain.
Faktor sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam opersionalisasi RS akan sangat menentukan berlangsungnya kuntinyuitas proses pelayanan secara keseluruhan. Kajian terhadap alat medis yang digunakan misalnya, akan sangat mempengaruhi mutu pelayanan RS dalam lingkup yang luas. Hal ini bisa terjadi apabila alat medis yang dipilih kualitasnya kurang baik atau sering rusak hingga menghasilkan ouput yang kurang baik atau akan menyebabkan kemacetan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien.
Kajian terhadap proyeksi keuangan secara rinci dan kompleks sangat menentukan hasill akhir suatu studi kelayakan. Sebagai tahap akhir dan menentukan dalam proses studi kelayakan secara ekonomis, analisis atau proyeksi kas harus dilakukan untuk mendukung digunakannya indikator kelayakan investasi. Indikator kelayakan investasi seperti NPV, akan bisa menunjukkan tingkat keberhasilan investasi yang rencananya dilakukan.