Pengunduran diri Chief Financial Officier/CFO (manajer keuangan), dibanyak perusahaan AS menjadi fenomena hebat. Menurut Mountford (2023)[1], pada tahun 2022, rekor 50 juta orang Amerika berhenti dari pekerjaan mereka, dan dampaknya telah dirasakan di berbagai industri, departemen, dan tingkat pekerjaan. Anehnya, divisi terakhir itu juga termasuk eksekutif tingkat atas. Ternyata, jika menyangkut C-suite, departemen keuangan paling terpengaruh. Masih menurut Mountford, CFO telah meninggalkan pekerjaan mereka pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada manajer posisi lainnya (seperti CTO dan CMO), meskipun jumlahnya lebih dekat jika dibandingkan dengan CEO.Tulisan ini akan membahas tentang turn over CFO yang tinggi di berbagai perusahaan AS. Duah hal yang akan dibahas dalam tulisan ini mengacu pada artikel Mountford (2023), yaitu: Why Are CFOs Leaving Their Jobs?, & What Does This Mean For You?.
Why Are CFOs Leaving Their Jobs?
Ekonomi yang berpotensi memburuk, inflasi tinggi, dan penurunan kepuasan kerja yang menjadi ciri khas beberapa tahun terakhir. Namun, selain pengunduran diri CFO secara besar-besaran, ada perubahan besar lainnya yang telah menjadi berita utama, yaitu peran transformasi CFO. Transformasi CFO atau apapun sebutannya, intinya adalah hari-hari di mana CFO dipandang sebagai "just a bean counter" sudah lama berlalu. Saat ini, CFO semakin dipandang sebagai mitra strategis bagi CEO,& membantu mengungkap wawasan kaya data dan menggunakannya untuk membantu mengarahkan perusahaan ke arah yang menguntungkan.Saat ini, CFO diharapkan menjadi ahli dalam analisis, strategi, serta hubungan investor dan bidang lain yang tidak berhubungan langsung dengan keuangan. Pada dasarnya, ada tekanan untuk melakukan, dan tidak semua orang melakukan tugas itu. Dengan jalan ekonomi yang berpotensi sulit di depan, kita dapat mengharapkan tingkat perputaran CFO tetap sama atau bahkan meningkat karena perusahaan mencoba dan mengguncang tim keuangan yang ada, atau menemukan CFO dengan lebih banyak keterampilan seperti pengetahuan tentang perencanaan skenario atau kemampuan untuk mengelola arus kas dengan cermat, dalam keadaan krisis.
Melalui perangkat lunak keuanganyang tepat, pasti akan dapat membantu organisasi bisnis dalam memuluskan masa transisi ke CFO baru dengan mempermudah tim keuangan. Perangkat lunak yang tepat, bagaimanapun, dapat membuatnya jauh lebih efektif, dan menutup celah bila diperlukan. Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, tim keuangan dapat mempertahankan stabilitas, kontinuitas, dan produktivitas, bahkan saat menghadapi pergantian CFO yang mencapai rekor tertinggiHal ini juga dapat membantu manajemen dalam mempertahankan CFO dengan berbagai ketrampilan tambahan yang dimiliki.[1] Jason Mountford, 2023, With CFO Turnover At 5-Year High, Treasury Tech Can Keep Finance Teams Going