TIGA FAKTOR PENTING DALAM STRATEGI PEMASARAN
Pendahuluan
Aktivitas pemasaran merupakan salahsatu ujung tombak oranisasi bisnis dalam meraup pelanggan. Kebutuhan untuk memahami dan menerapkan strategi pemasaran, sangat dibutukan semua level organiasi baik organisasi bisnis kecil maupun besar. Evaluasi renana bisnis termasuk implementasi strategi pemasaran, sangat penting agar organisasi bisnis tersebut dapat mengambil pasar yang lebih besar.
Mengacu pada tulisan di www.naggesh.com, strategi pemasaran tergantung pada faktor-faktor penting seperti; 1) Competition, 2) Partnerships, & 3) Distribution. Ketiga hal ini akan dibahas dalam tulisan dibawah ini.
Competition
Sangat penting bagi suatu organisasi bisnis untuk mempelajarilah pesaing, baik persaingan langsung, yang bersaing dengan produk dan layanan, maupun persaingan tidak langsung yang memperebutkan bagian dari pengeluaran pelanggan. Gunakan Strategy Canvas’(dijelaskan dalam Blue Ocean Strategy’ oleh Renee Mauborgne dan W. Chan Kim) untuk memetakan apa yang dilakukan oleh pesaing langsung dan tidak langsung terkait pelanggan dan peringkat nilainya. Studi tentang ini akan memberikan peluang yang memungkinkan.
Alat lain yang dijelaskan oleh Renee dan Chan adalah ERRC Framework yang akan membantu meningkatkan profil kompetitif, yaitu;
-
- Hilangkan/ Eliminate
- Mengurangi/ Reduce
- Menaikkan/ Raise
- Buat/ Create
Apa yang bisa dihilangkan; yang dapat dinaikkan atau dikurangi dengan mengacu pada rata-rata pasar dan hal baru apa yang dapat dibuat. Untuk setiap perubahan ini, nilai dampaknya terhadap biaya. Seseorang dapat menghasilkan profil yang berbeda dan kompetitif. Lihatlah Tide Procter & Gamble. Saat diperkenalkan, mereka bisa menyebut produk itu "sabun baru yang lebih baik”. Walaupun tidak termasuk dalam kategori sabun, namun Procter & Gamble menyebut Tide sebagai "deterjen pertama”, artinya masuk dalam kategori yang sama sekali baru. Jadi, apabila sudah ada merek dominan di pasar, pikirkan untuk membuat kategori baru dan manfaatkan penggerak pertama.
Partnerships
Saat memperkenalkan produk baru di pasar, bermitra dapat memberikan proposisi yang sangat menarik. Terdapat dua alasan untuk melakukan kemitraan. Pertama, bergabung dengan mitra yang memiliki proposisi nilai pelengkap, dapat membangun solusi. Kedua, produk atau layanan akan mencapai serta mempertahankan kepemimpinan pasar. Alasan paling penting lainnya adalah mengurangi waktu ke pasar.
Kemitraan SAP, HP dan Anderson Consulting datang dengan sistem ERP client-server yang melampaui IBM. Kemitraan sukses lainnya adalah Intel dan Microsoft serta Netscape dan Yahoo !. Fokus pada apa kompetensi inti dan bermitra dengan pemain lain untuk mengurangi biaya atau waktu untuk terjun ke pasar. Lihat kemitraan antara Fedex dan USPS!. Mereka adalah pesaing tetapi mereka bergandengan tangan untuk saling memanfaatkan kompetensi satu sama lain. Pendekatan kemitraan tergantung pada tahap siklus hidup produk. Di tahap ‘Early Market’, mitra dengan kredibilitas yang baik dapat mengurangi risiko implementasi diperlukan. Pada tahap ‘Chasm’ dan ‘Niche Market’, mitra yang melengkapi kemampuan produk untuk memberikan solusi yang berbeda, harus dipilih dengan cermat.
Distribution
Proses dimana produk atau layanan tersedia untuk pelanggan disebut 'Distribusi'. Mekanisme distribusi yang cerdas dan efisien sangat penting untuk keberhasilan pemasaran dan bahkan dapat menjadi keunggulan kompetitif. Contoh terbaik perusahaan yang berhasil karena efektivitas distribusinya adalah Amazon dan Dell. Perusahaan-perusahaan ini menggunakan teknologi sepenuhnya. Yang menarik adalah Dell tidak mulai menjual menggunakan toko konvensional sebagai saluran distribusi; tetapi meluncurkan merek komputer pribadi pertama yang dijual langsung melalui telepon. Kemudian membangun jaringan distribusi mereka.
Ada dua faktor penting yang dalam menentukan pilihan model distribusi yang tepat. Pertama, 'Kompleksitas Solusi' dan terkait seberapa mudah atau sulitnya persiapan produk, kemudahan penyebaran dan operasinya. Kedua adalah ‘Kompleksitas Pemasaran’ dan kemudahan untuk memperoleh produk oleh pelanggan dan sistem pendukung untuk menjaga produk tetap beroperasi. Pelanggan akan mengharapkan kedua faktor tersebut cocok dengan produk dan solusi yang mereka beli. Produk yang mudah digunakan harus mudah diperoleh dan digunakan. Solusi yang rumit akan membutuhkan metodologi distribusi yang lebih rumit. Sebuah produk yang mudah digunakan tetapi sulit untuk didapatkan dan diinstall akan membutuhkan penjualan dan dukungan yang lebih rumit dan terbukti cukup mahal.