PENGENDALIAN BIAYA DALAM ORGANISIASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Peningkatan biaya layanan kesehatan menjadi perhatian dalam sistem pelayanan kesehatan di semua negara, termasuk AS. Menurut Arole (2017)[1], terdapat berbagai sumber yang berkontribusi terhadap peningkatan biaya pelayanan kesehatan di AS, yaitu:
-
- Layanan yang Tidak Perlu ($ 210 miliar)
- Biaya Administrasi Berlebihan (190 miliar)
- Pengiriman Layanan yang Tidak Efisien ($ 130 miliar)
- Biaya mahal ($ 105 miliar)
- Penipuan ($ 75 miliar)
- Perawatan untuk layanan yang bisa dicegah ($ 55 miliar)
Biaya layanan kesehatan dapat dilihat dari aspek pasien, penyedia (RS & organisasi pelayanan kesehetan), serta pemerintah. Pasien dan pembayar memandang biaya sebagai harga yang dibayarkan untuk layanan yang diberikan. RS & organisasi pelayanan kesehatan akan memandang biaya sebagai harga untuk memproduksi layanan kesehatan, seperti sewa, gaji, dan biaya peralatan. Sedangkan dari perspektif pemerintah, biaya perawatan kesehatan mencakup apa yang dibelanjakan oleh negara pada pemberian perawatan kesehatan.
Tiga hal dalam sistem pengendalian biaya layanan kesehatan
Masih menurut Menurut Arole (2017), ada 3 hal dalam sistem pengendalian layanan kesehatan, yaitu; reducing the cost of care, improving the quality of care, & role of hospitalists. Berikut adalah penjelasannya.
- Reducing the cost of care
Metode fee-for-service tidak mendorong RS dan organisasi pelayanan kesehatan (sebagai penyedia layanan) untuk mengendalikan pemborosan. Salah satu strategi yang memberi tekanan pada penyedia layanan kesehatan untuk mengontrol pemborosan ini adalah sistem bundled payment (pembayaran sistem paket). Sistem ini dapat menghindari pengujian dan prosedur yang tidak perlu dan mendorong koordinasi perawatan antara penyedia perawatan untuk meningkatkan efisiensi. RS secara strategis harus memastikan bahwa setiap perawatan disediakan dengan cara yang seefisien mungkin tanpa mengorbankan kualitas.
Pelatihan tentang bukti yang mendukung bundled payment dapat dimasukkan ke sekolah kedokteran dan kurikulum residensi. RS dapat berfungsi sebagai pendidik bagi peserta pelatihan mengenai manfaat bundled payment. Ini akan membantu mendorong kesinambungan dengan memastikan dokter baru yang memasuki bidang kesehatan sudah dilengkapi dengan pengetahuan tentang bundled payment dan keuntungannya. RS juga dapat membantu memacu inovasi dengan melibatkan kepemimpinannya dalam mengembangkan sistem paket baru (new bundled payment). Insentif pembayaran untuk organisasi yang berpartisipasi akan membantu mendorong keterlibatan RS. RS juga dapat mengadvokasi pengembangan sistem penyesuaian risiko untuk memastikan bahwa tingkat keparahan setiap pasien tercermin dalam pembayaran.
- Improving the quality of care
Institute of Medicine menerbitkan laporan yang membuat rekomendasi untuk meningkatkan kualitas sistem perawatan kesehatan AS dengan mengidentifikasi enam dimensi yang perlu ditangani, yaitu 1) keamanan, 2) efektivitas, 3) berpusat pada pasien, 4) ketepatan waktu, 5) efisiensi, & 6) ekuitas. Program Value Based Purchasing bertujuan untuk mengatasi dimensi-dimensi ini. Sistem fee-for-service tidak memberikan insentif untuk menyediakan perawatan berkualitas, sehingga tidak mendorong perawatan sadar biaya. Dengan mengaitkan penggantian biaya dengan perawatan berkualitas, RS dan penyedia layanan kesehatan akan memiliki peluang yang signifikan untuk memastikan bahwa pasien menerima perawatan berkualitas tinggi.
- Role of hospitalists
Dokter RS harus melayani sebagai pendidik tentang pentingnya layanan berbasis nilai, terkait dengan hasil yang berkualitas, dan potensinya untuk penghematan biaya melalui pemberian perawatan yang tepat dan efektif. RS perlu menyarankan pada pembayar untuk memperluas layanan berbasis nilai. Karena, hal ini akan mendorong penyedia untuk memperlakukan semua pasien mereka sama, dengan harapan meningkatkan kualitas perawatan.
RS juga dapat menganjurkan pemanfaatan ukuran yang sama untuk menentukan kualitas di semua pembayar. Ini akan memungkinkan upaya administrasi yang lebih efisien dengan menghilangkan waktu yang digunakan untuk melaporkan tindakan yang berbeda kepada perusahaan asuransi yang berbeda.
[1] Olugbenga Arole, MD, FHM, FACP, 2017, Hospitalists and cost control in the U.S. health care system