STRATEGI PEMASARAN TERENCANA DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Sangat penting bagi organisasi pelayanan kesehatan untuk memiliki strategi pemasaran terencana agar dapat menjangkau pasien baru. Melalui ketersediaan situs online misalnya, pasien akan mendapatkan lebih banyak pilihan untuk mendapatkan layanan kesehatan. Karena itu, penerapan strategi pemasaran terencana harus terus dijalankan, bahkan jika organisasi telah mendapatkan volume pasien yang memadai.
Merencanakan Strategi Pemasaran Layanan Kesehatan
Strategi pemasaran diiabaratkan sebagai suatu investasi. Gandolf[1] (Chief Executive Officer & Creative Director at Healthcare Success), memberikan 15 item yang dapat diterapkan dalam strategi pemasaran organisasi pelayanan kesehatan (seperti RS) yang terencana dengan baik. Pada tulisan ini, akan membahas 7 dari 15 item yang dipaparkan Gandolf, yaitu; 1) use consistent branding, 2) evaluate the online patient experience, 3) build a responsive website, 4) test site speeds, 5) optimize for the search engines, 6) utilize PPC and display ads, & 7) leverage social media (the right way).
- Use consistent branding
Manajemen mungkin merasa yakin dengan kualitas yang dimiliki RS-nya, sehingga merasa berbeda (lebih) dari RS lain. Tapi hal ini belum tentu bagi pasien. Karena itu, penting bagi manajemen untuk mencari tahu tentang apa brand yang melekat di RS-nya. Apa yang unik tentang RS-nya saat ini?, apakah hal tersebut terkait dengan cara RS merawat pasien?, apakah staff cukup ramah?, dll. Setidaknya ada satu hal yang membuat suatu RS unik, dan itulah yang dapat membantu pasien mengingat nama suatu RS. Mungkin ini perlu waktu, namun pada saatnya strategi pemasaran ini dapat berjalan lancar.
- Evaluate the online patient experience
Satu dekade yang lalu, RS yang memiliki situs web sudah cukup menarik calon pasien & membantu mereka menemukan brand suatu RS. Tapi sekarang, sebuah situs web adalah pintu depan baru layanan kesehatan. Ini adalah hal pertama yang sering dilihat pasien, dan jika itu tidak dioptimalkan, maka dapat meragukan calon pasien. Karena itu, web suatu RS harus dibangun dengan pemikiran menem-patkan kita pada posisi pasien. Sehingga, jika seseorang mengunjungi halaman situs web suatu RS, semua hal tentang terkait layanan kesehatan dapat diketahui.
Pengalaman pengguna merupakan pertimbangan penting dalam desain situs web. Namun terkadang, desainer hanya fokus agar membuat situs web terlihat bagus, dan lupa untuk fokus pada pengalaman pasien. Kami sering menemukan bahwa banyak situs web yang perlu di desain ulang.
- Build a responsive website
Situs web responsif adalah situs web yang secara otomatis menyesuaikan dengan ukuran layar, sehingga tampilannya akan sama dan nyaman dilihat, baik diakses melalui komputer, tablet, atau perangkat seluler. Secara umum, situs responsif digunakan paling banyak melalui seluler. Sehingga apabila suatu RS memiliki situs responsif, periksa konten tersebut baik dalam hal konten maupun citra apabila diakses melalui perangkat seluler.
- Test site speeds
Pemasar yang mempelajari perilaku pengguna online telah membuktikan bahwa pasien saat ini tidak suka dengan waktu tunggu (loading) yang lama. Hanya perlu 5 detik untuk kehilangan calon pasien yang memutuskan untuk berpindah ke situs lain karena akses web yang lama. Faktanya, ini merupakan masalah, karena berpengaruh pada hasil pencarian di mesin pencari.
- Optimize for the search engines
Optimalisasi mesin pencari adalah alat terbaik untuk membuat suatu RS berada didaftar teratas pada mesin pencari. Ini jauh lebih kompleks daripada yang disadari kebanyakan orang. Sebagian besar SEO (Search Engine Optimization), melibatkan penggunaan kata kunci yang tepat sehingga Google dapat menjelajah situs untuk memastikan dan memberi peringkat untuk istilah yang tepat. Gunakan istilah umum di seluruh konten situs web suatu RS, agar Google menangkap keterbacaan pertama dan utama.
Berikut adalah awal dari praktik terbaik untuk SEO, meliputi:
- Memiliki tautan yang mengarah kembali ke setiap halaman di situs.
- Mendapatkan backlink dari situs terkemuka.
- Mengelola indeks situs atau sitemap.
- Mengklaim situs yang ada di Google My Business.
- Mengirimkan situs yang ada ke Google.
- Utilize PPC and display ads
Optimisasi mesin pencari adalah cara untuk membuat RS lebih terlihat secara online. Namun, meskipun situs suatu RS berada di peringkat nomor satu untuk istilah pencarian seperti "dokter gigi di Tulsa”, masih ada 3 atau 4 iklan berbayar di atas pencarian nomor satu yang orang akan lihat terlebih dahulu. Itu merupakan iklan bayar per klik, iklan berbayar yang ditargetkan untuk muncul pertama kali pada serangkaian istilah pencarian. Melalui iklan bayar per klik (juga dikenal sebagai PPC atau pencarian berbayar), manajemen RS dapat mengelola anggaran dan memutuskan apa yang dapat dilakukan untuk membuat situs RSnya terlihat di bagian atas mesin pencari. Pengembalian investasi yang dilakukan suatu RS akan jelas dan selain itu juga dipengaruhi iklan PPC dan iklan bergambar yang muncul di bilah sisi atau atas situs web lain.
- Leverage social media (the right way)
Terlalu banyak RS yang mengandalkan media sosial untuk sebagian besar strategi pemasaran layanan kesehatan digital mereka. Media sosial berarti mem-posting foto, pembaruan, acara, dan lainnya langsung ke platform Facebook, Twitter, atau Google+, dan itu adalah strategi yang valid untuk membangun merek dan memberi tahu pada pasien apa yang baru. Namun, itu bukan satu-satunya strategi sosial. Iklan berbayar di media sosial adalah cara yang lebih baik untuk menjangkau orang yang tepat yang mungkin mencari layanan suatu RS, dan bahkan jika belum terhubung.
[1] Stewart Gandolf, (tanpa tahun), 15 Healthcare Marketing Strategies That Bring More Patients