OPERATIONAL EXCELLENCE (SUATU PENGANTAR)
Pendahuluan
Untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, setiap organisasi bisnis perlu menawarkan produk/layanan yang menarik bagi konsumen. Fokus pada Operational Excellence (OpEx) merupakan salah satu strategi yang dapat diadopsi organisasi bisnis untuk menarik konsumen. OpEx adalah pelaksanaan strategi bisnis secara lebih konsisten dan andal dari pesaing, yang dibutktikan oleh hasil. Organisasi bisnis dengan konsep OpEx, akan memiliki risiko operasional yang lebih rendah, biaya operasional yang lebih rendah, dan peningkatan pendapatan relatif terhadap pesaingnya, yang menciptakan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham. Satu hal yang perlu diingat bahwa strategi hebat tanpa OpEx, atau OpEx dengan strategi yang lemah, akan menghasilkan kinerja yang buruk. Karena itu, penyelarasan strategi organisasi dengan kemampuan operasional sangat penting untuk kesuksesan.
Kunci keberhasilan dalam mencapai OpEx dimulai dengan definisi yang tepat, yaitu bahwa setiap orang, pada semua tingkatan dapat memahami dan tahu bagaimana mencapainya. Dengan begitu, setiap karyawan akan melihat bahwa upaya peningkatan berkelanjutan bukan hanya untuk menghilangkan pemborosan atau menurunkan biaya. Tetapi memiliki tujuan akhir yaitu menjadi OpEx dengan kegiatan operasional yang menjadi pemain kunci dalam menciptakan dan memberikan produk yang diinginkan pelanggan untuk membangun pertumbuhan bisnis abadi.
Apa yang dimaksud dengan Operational Excellence?
Suatu organisasi dapat dikatakan “excellence”, ketika setiap karyawan dapat melihat aliran nilai (flow of value) kepada pelanggan dan mampu memperbaikinya ketika flow of value tersebut rusak. Pada kondisi ekonomi dunia seperti saat ini, OpEx dapat menjadi sebuah solusi. Keunggulan metodologi operasional dan budaya perusahaan yang berfokus pada pengurangan waste dalam sepanjang aliran proses produksi hingga ke pelanggan dapat berdampak signifikan. Peningkatan efisiensi dan biaya misalnya dapat dilakukan dengan mengurangi waste dan menciptakan kualitas operasi yang lebih baik, lebih fleksibel, waktu tempuh lebih pendek, dan persediaan yang lebih sedikit. Semua hal tersebut,dapat tercapai melalui implementasi Operational Excellence (OpEx).
Hasil penelitian Verweire dkk(2011)[1], menyebutkan beberapa prinsip tertentu yang membantu menjelaskan mengapa beberapa organisasi bisnis secara konsisten mengungguli organisasi bisnis lainnya dalam jangka panjang. Salah satu prinsipnya adalah bahwa perusahaan pemenang memiliki proposisi nilai yang terfokus, jelas, dan meyakinkan, sehingga memungkinkan mereka untuk meyakinkan pelanggan agar membeli dari mereka dan bukan dari pesaingnya. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan ini memiliki kemampuan organisasi yang membantu mereka memberikan apa yang mereka janjikan kepada pelanggan.
Masih mengacu pada hasil penelitian Verweire dkk, organisasi bisnis dengan OpEx, telah mengembangkan kompetensi khusus yang memungkinkan mereka untuk menawarkan harga dan atau kenyamanan terbaik kepada pelanggan. Organisasi tersebut telah membuat pilihan yang jelas mengenai proposisi nilai mereka dan model operasi mereka. Penulis laporan 'Operational Excellence' mengidentifikasi 3 model operasi strategis: product leadership, customer intimacy, dan Operational Excellence (berdasarkan 'disiplin nilai' yang dijelaskan dalam Market Leaders oleh Michael Treacy dan Fred Wiersema). Organisasi bisnis yang sukses selama periode waktu yang lebih lama, biasanya fokus secara eksplisit pada salah satu dari 3 model operasi ini. Dari 3 model, paling banyak kesalahpahaman terdapat di OpEx.
Masih menurut Verweire dkk, OpEx ditunjukkan oleh perusahaan yang secara operasional sangat baik sebagai: “perusahaan yang memiliki proposisi nilai yang menarik berdasarkan "harga" atau "akses". Perusahaan-perusahaan ini termasuk yang termurah dan/atau yang paling mudah untuk dihadapi di pasar mereka. Begitulah cara mereka menarik pelanggan. Perusahaan yang mengejar OpEx terus mengelola biaya mereka dan pada saat yang sama, mengoptimalkan proses bisnis mereka melintasi batas-batas fungsional dan organisasi untuk memungkinkan mereka beroperasi dengan sangat efisien dan efektif.
Apa yang dibutuhkan organisasi bisnis untuk menjadi OE?
Masih menurut Verweire dkk, setiap organisasi bisnis yang telah menjadi OE telah mengembangkan kompetensi khusus, yaitu terkait dengan manajemen biaya, manajemen kualitas dan keunggulan proses, yang memungkinkan mereka untuk menawarkan harga dan/atau kenyamanan terbaik kepada pelanggan. Pada saat yang sama, perusahaan tersebut telah menciptakan seperangkat sistem, struktur, nilai-nilai dan budaya yang mendukung kompetensi-kompetensi ini.
Perusahaan hanya berhasil dalam jangka panjang jika mereka memiliki strategi dan mengambil tindakan yang tepat untuk mendukung strategi tersebut. Para penulis menyimpulkan bahwa tindakan yang harus dilakukan di 5 area manajemen yang luas adalah :
- arah dan penetapan tujuan
- proses operasional
- proses pendukung
- evaluasi dan proses kontrol
- perilaku organisasi
Tindakan yang dilakukan perusahaan dalam satu area manajemen, akan mendukung dan memperkuat tindakan yang diambil di area lain. Untuk organisasi bisnis dengan OpEx, akan mengarah pada serangkaian proses dan sistem yang menstimulasi keunggulan proses, kesadaran biaya, dan orientasi kualitas, yang memungkinkan perusahaan memberikan kepada pelanggan kombinasi harga dan / atau kenyamanan yang tak tertandingi dalam penawaran mereka.
[1] Verweire K. De Grande J. Greef G. 2011. Operational Excellence: What does it mean? What does it take?