PENDEKATAN MANAJEMEN DALAM MENJAGA KOMITMEN SDM RS
Oleh; Tubagus Raymond
Pendahuluan
Peningkatan komitmen SDM pada organisasi dapat mengurangi adanya turnover karena berbagai penyebab. Komitmen SDM terhadap organisasi akan terbentuk apabila telah tercipta sifat loyal SDM, sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai berbagai tujuannya. Oleh karena itu, usaha manajemen harus terus dilakukan dalam menjaga agar komitmen SDM selalu ada untuk memberikan kinerja terbaiknya.
3 hal kunci dalam menjaga SDM RS
Cara terbaik untuk memastikan bahwa RS akan memenuhi sasaran kinerjanya harus dilakukan melalui kerja sama SDM berkualitas yang terlibat dan berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik. Fokus pada pasien, menyebabkan SDM klinis RS untuk lebih bersikap empati dan ramah terhadap pasien. SDM yang terlibat dalam pekerjaan melayani pasien harus memiliki sikap ini.
Kunci untuk memanfaatkan kekuatan dan talenta masing-masing karyawan adalah dengan menumbuhkan lingkungan di mana staf klinis merasa terlibat. Ini akan menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk semua orang, mulai dari pasien, dokter hingga staf administrasi. White (2014)[1] mengutip sebuah artikel di Gallup Business Journal yang menjelaskan bagaimana para eksekutif RS dapat menggunakan pendekatan manajemen berbasis kekuatan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Masih menurut White, bahwa pendekatan dalam artikel tersebut memiliki tiga tujuan utama:
- Hargai dan pahami bakat SDM. Agar SDM tetap terlibat, penting untuk belajar tentang gaya kerja dan motivasi setiap SDM, sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka.
- Identifikasi aktivitas dan tugas yang dilakukan. Cari tahu apa keahlian para SDM yang ada, sehingga dapat mengetahui di mana setiap SDM akan lebih produktif dan di bagian apa sebaiknya SDM tersebut di tempatkan.
- Buatlah situasi dimana SDM dengan mudah dapat memperbaiki dan meningkatkan bakat mereka. Berikan kesempatan kepada SDM dalam mengembangkan talenta alami mereka melalui pekerjaan sehari-hari. Apabila diberikan keleluasaan untuk dapat memperluas cakupan & wawasannya, maka SDM akan dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga peningkatan kinerja diberbagai area RS dapat terjadi.
Masih menurut White (2014), manajemen berbasis kekuatan memiliki banyak manfaat untuk RS, termasuk;
- Mempromosikan kerja tim. Bekerja sebagai tim penting untuk memenuhi metrik kinerja utama yang berkaitan dengan pelayanan pasien. Mengetahui kekuatan dan kelemahan setiap SDM, akan membuat lebih mudah bagi mereka apabila digabungan dalam satu tim, sehinga akan terjadi saling melengkapi dalam tim tersebut.
- Delegasi tanggung jawab yang lebih baik. Dokter dapat lebih mudah berbagi beban satu sama lain dan berkolaborasi dengan anggota staf rumah sakit Anda yang lain untuk memperbaiki perawatan pasien jika mereka menyadari apa yang dapat dilakukan setiap orang.
- Kesadaran akan peran tertentu. Jika anggota staf klinis melakukan fungsi terkait pekerjaan yang sesuai dengan keahlian alami mereka, mereka cenderung melihat dengan tepat di mana mereka sesuai dengan gambaran besar tentang pemberian layanan. Dan itu membuat mereka lebih mampu dan percaya diri dalam peran mereka.
Dalam akhir tulisannya, White (2014) mengatakan bahwa ingatlah satu-satunya cara agar anda benar-benar mengetahui kemampuan SDM klinis anda adalah berkomunikasi dengan mereka secara teratur. Bicara dengan perwakilan tingkat manajemen dan orang-orang di lini depan pelayanan pasien untuk mendapatkan ide yang paling jelas. Bakat karyawan Anda adalah sumber yang dapat Anda akses dengan mudah, jadi pastikan menggunakannya untuk keuntungan RS.
[1] Jess White, 2014, Keep hospital staff engaged: 3 keys