MENGEMBANGKAN KEHADIRAN ONLINE YANG KUAT, MENEMPATKAN IKLAN YANG RELEVAN, & MEMPRIORITASKAN PENGALAMAN PASIEN YANG RAMAH SELULER (PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN RS)
Pendahuluan
RS perlu melakukan kampanye penjangkauan pasien dengan strategi pemasaran yang tepat dan efektif. Karena, strategi pemasaran RS yang efektif tidak hanya menjangkau pasien, tetapi juga memulai dan membina hubungan jangka panjang. Satu hal yang perlu dilakukan oleh manajemen RS adalah berinvestasi. Karena, berinvestasi dalam rencana pemasaran layanan kesehatan yang modern, terdiversifikasi, dan tepat waktu, dapat menjangkau pasien di mana pun mereka berada. Hal ini adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Pada tataran implementasi strategi, para pemasar RS harus berinteraksi dengan konsumen (pasien dan calon pasien) di setiap titik kontak secara online. Menurut Keller (2023)[1], terdapat sepuluh strategi yang dapat ditambahkan ke rencana pemasaran RS untuk meningkatkan perolehan pasien dan meningkatkan kesadaran merek, yaitu: Cultivate a strong online presence, Place contextually relevant ads, Prioritize a mobile-friendly patient experience, Leverage video marketing, Combine paid and organic advertising, Thoughtfully respond to patient reviews, Promote awards and accolades across all channels, Personalize outreach through DEI initiatives, Humanize your brand to better engage with consumers, & audit your hospital’s marketing performance. Tulisan ini akan mengangkat 3 (dari 10) strategi yang dapat ditambahkan ke rencana pemasaran RS untuk meningkatkan perolehan pasien dan meningkatkan kesadaran merek (mengacu pada pendapat Keller), yaitu: cultivate a strong online presence, place contextually relevant ads, prioritize a mobile-friendly patient experienceCultivate a strong online presence
Penelitian menunjukkan bahwa 82,8% pasien yang tinggal di AS menggunakan mesin pencari untuk menemukan layanan kesehatan pada tahun 2022, dan 7% dari total lalu lintas pencarian Google berhubungan dengan kesehatan. Selain itu, 60% pasien memeriksa apakah klinik mereka memiliki situs web sebelum membuat janji temu, dan 71% akan mencari dokter di tempat lain jika mereka tidak menemukan informasi yang cukup menarik. Media sosial memungkinkan pemasar untuk mengembangkan jenis konten, mulai dari video pendidikan & webinar hingga postingan tertulis dan proyek kemitraan. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan & calon pelanggan saat ini, sehingga menjadikan pengalaman pasien lebih pribadi. Jika pemasar belum melakukannya maka kuasai Twitter, Facebook, LinkedIn, Instagram, & bahkan TikTok untuk membangun kehadiran merek layanan secara online.Baca Juga: CARA-CARA BARU DALAM MENGELOLA RANTAI PASOKAN INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN DI ERA PANDEMI