MENGELOLA & MERANGKUL PERBEDAAN DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Keberagaman ada disetiap industri, tak terkecuali industri pelayanan kesehatan. Karena itu, merangkul (mengelola) keragaman mutlak harus dilakukan manajemen setiap industri dan bisnis. Bagi manajemen organisasi pelayanan kesehatan, mengelola/merangkul keberagaman menjadi krusial karena pengaruhnya terhadap layanan kesehatan sangat luas. Melayani populasi yang semakin beragam menuntut agar industri kesehatan menjadikan keragaman dalam pendidikan, perekrutan, dan praktik ketenagakerjaan sebagai prioritas utama. Tanpa itu, hasil klinis pasien menjadi taruhannya.
Terkait dengan Merangkul (mengelola)perbedaan di organisasi pelayanan kesehatan, sebuah tulisan dalam situs www.scp-health.com, membahas beberapa hal terkait, yaitu; Diversity Defined, Benefits of Diversity, Diversity Challenges, & Steps to Embracing Diversity. Kelima hal tersebut akan dijelaskan berikut.
Diversity Defined
Keragaman tidak mudah didefinisikan. Secara tradisional, keberagaman didasarkan pada representasi demografis. Hal ini mencakup ras, etnis, agama, jenis kelamin, dan orientasi seksual. Laporan Universitas Deloitte dan Billie Jean King Leadership Initiative menyebutkan bahwa generasi milenial telah mengembangkan definisi yang lebih baru dan lebih inklusif dengan memandang keragaman dalam konteks pengalaman, pendapat, dan pemikiran. Milenium percaya bahwa program yang ditujukan untuk keragaman dan inklusi harus fokus pada peningkatan peluang bisnis dan hasil, sebagai hasil dari penerimaan keragaman kognitif, khususnya individualisme, kolaborasi, kerja tim, dan inovasi.
Definisi itu juga tidak berbeda dengan definisi yang ditawarkan oleh Ross Ott, kepala SDM dari SCP Health. Menurutnya, keragaman adalah konsep yang kurang tepat tentang warna kulit atau jenis kelamin, namun lebih lebih banyak pada mengenali perbedaan yang ada di sekitar dan bagaimana keberadaan kita mempengaruhi hasil yang lebih baik. Ott mengatakan bahwa menerima perbedaan satu sama lain dan kualitas uniknya adalah cara terbaik bagi manusia untuk berinteraksi secara umum, dan hasil bisnis adalah alasan utama untuk merangkul keragaman di tempat kerja secara khusus. "Kami dapat mendefinisikan keragaman dalam hal hasil yang kami coba dapatkan, seperti perawatan pasien yang lebih baik, atau hasil operasional atau keuangan yang lebih baik”, kata Ott.
Benefits of Diversity
Manfaat keanekaragaman sangat besar, menurut sebuah artikel Hult International Business School. Keragaman di tempat kerja dapat mengarah pada hasil seperti lebih banyak inovasi, perolehan bakat yang lebih baik, dan peningkatan produktivitas.
- Innovative Thinking
Dikutip dari Harvard Business Review (HBR), perspektif budaya yang beragam dapat menginspirasi kreativitas dan mendorong inovasi. Mempekerjakan individu yang berbeda dapat membentuk pemikiran inovatif. Memiliki tim dari orang-orang dengan beragam latar belakang, pengalaman, dan perspektif dapat memfasilitasi serangkaian solusi yang lebih luas.
- Talent Acquisition
Kumpulan bakat yang beragam secara budaya memungkinkan organisasi untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik. Sebuah survei oleh Glassdoor menemukan bahwa 67% orang menganggap keberagaman sebagai faktor penting saat memutuskan tempat bekerja. Hult mengatakan bahwa dalam pasar kerja global yang kompetitif, menunjukkan bisnis yang diinvestasikan dalam mengembangkan lingkungan multikultural dan inklusif dapat membuat bisnis menonjol bagi kandidat yang tepat. Keberagaman merupaan bagian penting dari proses perekrutan yang akan memperluas kumpulan calon karyawan. Keanekaragaman juga telah terbukti meningkatkan retensi & mengurangi biaya yang terkait dengan pergantian karyawan.
Kindrick Benoit, manajer SDM di SCP Health, mengatakan bahwa Ia sangat tertarik dan mengakui kesetaraan manusia dalam semua yang RS lakukan.
- Productivity
"Tim yang beragam lebih produktif dan berkinerja lebih baik." Bekerja dalam tim yang homogen adalah mudah, tetapi dapat menyebabkan bisnis puas dengan status quo. Di sisi lain, semakin beragam tim, semakin kreatif dan produktif mereka. Hult mengatakan bahwa keragaman dapat memunculkan persaingan yang sehat, merenggangkan tim dengan cara yang positif untuk mencapai yang terbaik.
Diversity Challenges
Tantangan untuk bekerja atau memimpin tim yang beragam juga nyata & tidak dapat diabaikan. Salah satu tantangan yang paling menonjol adalah ketersediaan terbatas profesional kesehatan yang beragam untuk mengisi lowongan yang tersedia sebagai akibat dari kekurangan dokter. Laporan St. George University (SGU) Medical School menunjukkan bahwa hampir 3/4 dokter & ahli bedah adalah pria kulit putih yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi tinggi. Jumlah orang Asia sekitar 20%, kulit hitam membentuk l5%, & populasi Hispanic dan penduduk asli bahkan lebih sedikit.
Saat populasi A.S. menjadi semakin beragam, lembaga kesehatan mencari tenaga kerja yang mencerminkan populasi umum dalam hal ras, etnis, & latar belakang sosial ekonomi. Representasi semacam itu sangat penting dalam menangani kebutuhan dan minat masyarakat yang dilayani oleh para profesional kesehatan. Tanpa tenaga kerja yang beragam, kualitas perawatan dapat menurun. Kurangnya keragaman tenaga kerja bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi oleh komunitas kesehatan, mengintegrasikan tim multikultural juga merupakan tantangan. Prasangka individu atau stereotip budaya negatif yang dipaksakan oleh kelompok dapat menjadi penghalang. Gaya atau sikap kerja terhadap pekerjaan berdasarkan perbedaan nilai budaya juga dapat menghambat produktivitas.
Steps to Embracing Diversity
Merangkul keberagaman dimulai dengan cara organisasi mendidik dan merekrut. Selanjutnya dapat dilihat pada tulisan sebelumnya tentang LANGKAH-LANGKAH DALAM MERANGKUL PERBEDAAN DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN.