MENGELOLA BIAYA DI RS UNTUK MENDAPATKAN MARGIN SECARA BERKELANJUTAN

Pendahuluan
Orientasi manajemen RS selama ini lebih terfokus pada pengembangan system pendapatan melalui Billing system. Hal ini dilakukan agar dapat memperoleh informasi pendapatan secara cepat dan akurat. Sayangnya, pengembangan system biaya belum dilakukan, sehingga informasi biaya perunit sangat minim dan hamper tidak pernah ada. Akibatnya, informasi tentang berapa biaya untuk menyediakan perawatan pasien tidak tersedia. Belum lagi kurangnya pengetahuan tentang bagaimana biaya tersebut dibandingkan dengan hasil yang dicapai, menyebabkan peningkatan biaya.
Pada saat ini dimana efesiensi menjadi salahsatu prioritas, maka membangun keberlanjutan RS melalui langkah identifikasi untuk menangani pemborosan dan mengurangi total biaya perawatan merupakan hal penting. Hal ini harus dilakukan manajemen dengan cara memahami sepenuhnya dan mengelola biaya secara efektif. Dalam konteks tersebut, pemahaman tentang berapa biaya untuk menyediakan perawatan pasien, dan membandingkan biaya dengan hasil yang dicapai penting untuk dilakukan. Namun, keseluruhan langkah tersebut harus didukung dengann data yang akurat untuk menavigasi secara efektif jalur antara laba dan rugi. RS juga harus memiliki data real time yang dapat ditindaklanjuti untuk mengidentifikasi variasi yang tidak perlu dalam rutinitas perawatan dan penggunaan pasokan, serta memungkinkan tindakan korektif yang tepat.
Dalam tulisan terkait runaway costs, dwindling margins harm sustainability, dalam situs www.healthcatalyst.com, menyoroti 2 hal, yaitu; 1) shifting payment models drive matching revenue strategy, & 2) several threats undermine sustainability. Kedua hal tersebut akan dibahas dalam tulisan ini.
Shifting payment models drive matching revenue strategy
Penggantian biaya perawatan kesehatan didorong oleh pertumbuhan dalam program pemerintah, perubahan dalam rencana pemberi kerja, dan pertumbuhan model pembayaran alternatif, yang mengharuskan RS untuk mengubah strategi pendapatan dari basis volume ke basis nilai, dan meningkatkan hasil pasien dengan biaya yang lebih rendah. Tantangan ini semakin memburuk dengan reformasi sistem pembayaran yang membuat penyedia menanggung risiko keuangan berbasis populasi yang lebih besar.
Saat ini, transparansi harga sangat penting dalam lingkungan perawatan kesehatan untuk mengelola kontrak pembayar secara efektif, tetapi untuk memberikan informasi ini, RS memerlukan data yang dapat diandalkan dan dapat dipertahankan. Berbagai perubahan di sektor RS harus juga diiringi dengan kesadaran manajemen bahwa lingkungan yang berubah mengharuskannya mengambil risiko yang lebih besar, yaitu beralih dari pembayaran berbasis volume ke pembayaran berbasis nilai. Organisasi pelayanan kesehatan harus mulai menganalisis industri serta menerapkan cara yang strategis dan efektif untuk memposisikan organisasi agar sukses sambil meningkatkan perawatan bagi pasien.
Several threats undermine sustainability
Berikut ini adalah masalah mendasar yang membuat sistem kesehatan di AS saat ini tidak berkelanjutan:
-
- Ketergantungan pada pendapatan/pembayar komersial.
- Kelebihan kapasitas.
- Integrasi yang tidak lengkap.
- Inefisiensi supply chain.
- Variasi praktik dokter.
- Duplikasi layanan.
Untuk mengatasi ancaman terhadap keberlanjutan ini, dibutuhkan kemampuan dalam memahami dan mengelola biaya secara efektif. Antara lain pengetahuan untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan hasil pasien, yang keduanya dimungkinkan dengan menghilangkan variasi klinis yang tidak perlu.