Browse By

KUALITAS INFORMASI BIAYA DAN MANFAATNYA BAGI MANAJEMEN, RS, & DOKTER

Pendahuluan

Informasi biaya di RS, merupakan hal mendasar dalam setiap langkah yang berorientasi pada efisiensi. Karena, peningkatan kinerja dalam efisiensi layanan, sangat bergantung pada kualitas data biaya, serta keterlibatan konstruktif antara ahli biaya dan dokter.  Melalui hal tersebut, informasi biaya diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan berdasarkan bukti. Untuk itu, panduan biaya harus cukup rinci, sehingga membantu dalam upaya meningkatkan efisiensi.

 

Penting bagi manajemen untuk mengembangkan kualitas informasi biaya. sehinga dapat mendorong pertimbangan dan keputusan klinis. Titik penetapan biaya tidak hanya untuk mencerminkan apa yang sedang terjadi, tetapi juga berperan dalam mempertimbangkan cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu, sehingga dokter dapat memainkan peran aktif dalam menghasilkan manfaat kesehatan maksimum bagi pasien dalam sumber daya yang tersedia bagi mereka. Chapman dkk (2016)[1], memaparkan pentingnya data biaya dalam mendukung keputusan manajerial, yang terkait dengan; targeted cost improvement plans, benchmarking, budgeting, service redesign, & performance management. Kelima hal tersebut akan dijelaskan berikut.

 

Targeted cost improvement plans

Penetapan target tertentu dalam pengurangan biaya di RS sangat penting. Hal ini akan dijadikan panduan baik pada level organisasi, maupun unit dan departemen klinis. Namun, kemampuan unit klinis dalam merespon secara efektif terhadap target tersebut sangat bergantung pada sifat dan kualitas informasi biaya yang tersedia. Informasi biaya yang berasal dari sistem biaya konvensional, tentunya akan menunjukkan hasil yang bias dan dapat menyebabkan penolakan dari unit klinis tentang kinerja biaya realnya. Karena itu, penting bagi RS dalam mengimplementasikan sistem biaya berbasis aktivitas (ABC).

 

Pendekatan berbasis aktivitas terhadap penetapan biaya memungkinkan rencana pengurangan biaya dapat memperhitungkan dampak biaya tidak langsung terhadap suatu aktivitas. Jenis overhead tertentu mungkin lebih terkait dengan jalur layanan tertentu dibandingkan dengan yang lain. Pada konteks ini, manajemen harus fokus pada biaya spesifik dan kegiatan spesifik yang menyebabkan biaya berlebihan. Kemudian dianalisis pada tingkat pasien, dan informasi ini dapat dibandingkan dengan hasil kesehatan yang dicapai untuk menginformasikan analisis efisiensi dan efektivitas.

Baca Juga:  PROAKTIF DALAM MELAKUKAN INTEGRASI IOT UNTUK ”SMART HOSPITAL”

 

Benchmarking

Setelah data biaya berbasis aktivitas diperoleh maka langkah lainnya dalam melakukan pengendalian biaya adalah melalui benchmarking. Benchmarking adalah cara yang ampuh untuk melibatkan para staff klinis dalam analisis peningkatan rencana pengendalian biaya. Pembandingan efektif dibangun dari diskusi dengan dokter mengenai apakah biaya lebih tinggi atau lebih rendah daripada penyedia lain. Diskusi antara ahli biaya dan dokter juga penting untuk memastikan bahwa data biaya secara tepat mencerminkan praktik dokter dan keputusan konsumsi sumber daya.

 

Diskusi semacam itu bertujuan untuk menjelaskan variasi dalam biaya antara dokter dan pasien. Dalam beberapa kasus, biaya yang lebih tinggi terjadi pada pasien yang membutuhkan perawatan yang lebih kompleks. Dalam kasus lain, perbedaan biaya disebabkan oleh perbedaan dalam praktik medis. Perbedaan dapat disebabkan, misalnya karena penggunaan obat yang berbeda atau bahan habis pakai lainnya, tetapi juga oleh teknik bedah yang berbeda. Diskusi seputar perbandingan biaya antara lini layanan di berbagai RS juga dapat mengungkapkan perbedaan dalam konsumsi sumber daya untuk biaya tidak langsung. Jika penetapan biaya berdasarkan aktivitas tersedia, para pengambil keputusan dapat dengan mudah menemukan asal usul perbedaan tersebut dan berpotensi membuat layanan lebih efisien.

 

Budgeting

Data penetapan biaya berdasarkan aktivitas dapat dilanjutkan untuk menginformasikan proses anggaran yang lebih tepat. Penentuan biaya berdasarkan aktivitas memiliki dua keuntungan utama. Ini memungkinkan pembangunan anggaran secara bottom-up, memungkinkan pemegang anggaran dan staf operasional untuk berpartisipasi dalam proses anggaran, serta memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai dampak proses kerjanya pada biaya yang ditanggung. Staf dapat memahami bagaimana biaya proses kerja saat membangun anggaran. Misalnya, terkait dengan biaya overhead tertentu. Selanjutnya, ini juga memungkinkan pemecahan tanggung jawab pemegang anggaran ke tingkat aktivitas. Dalam hal administratif, ini dapat memungkinkan kejelasan tanggung jawab dan manajemen biaya yang lebih efektif.

Baca Juga:  ”TOTAL BENCHMARKING” RS (Part 3)

 

Service redesign

Informasi biaya berdasarkan aktivitas menginformasikan hasil yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan yang kuat mengenai bagaimana layanan perawatan kesehatan dapat diatur secara lebih efektif. Desain ulang layanan dapat membentuk keputusan pemilihan produk/layanan, di mana prosedur atau bidang klinis dapat ditingkatkan. Pada tingkat sistem pelayanan kesehatan seperti RS, hal tersebut menjadi penting, di mana penyedia menghadapi restrukturisasi. Penyedia kemudian diminta untuk fokus pada layanan tertentu yang mewakili kekuatan mereka, sementara pesaing dapat mengambil alih layanan yang dianggap sebagai kelemahan.

 

Performance management

Metrik yang populer untuk mengukur efisiensi adalah lama dirawat  (LOS). Hal ini akan menawarkan cara sederhana untuk mengurangi kompleksitas pola konsumsi sumber daya pasien individu yang berpotensi besar terhadap biaya overhead. Sistem manajemen kinerja yang canggih dalam pelayanan kesehatan semakin maju. Sistem ini berusaha menghubungkan kinerja ekonomi dan klinis. Sebagai contoh, Healthcare Costing for Value Institute di Inggris memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas informasi biaya dalam pelayanan kesehatan. Selain itu juga mengembangkan lebih lanjut hubungan antara biaya dan hasil kesehatan untuk mengukur nilai.


[1] Christopher S. Chapman, Anja Kern, Aziza Laguecir, and Wilm Quentin, ( 2016), Management accounting and efficiency in health services: the foundational role of cost analysis