KEBIJAKAN AKUNTANSI RS (Part 2)

Mengapa RS membutuhkan kebijakan akuntansi dibutuhkan?
Beberapa pertanyaan & pernyataan berikut, mungkin akan muncul terkait dengan pentingnya kebijakan akuntansi di RS;
- Bagi RSD BLU, mengapa RS harus membuat kebijakan akuntansi sendiri, padahal telah ada dalam PERMENDAGRI maupun Peraturan kepala daerah terkait?,
- Bagi RS yayasan atau RS berbentuk PT, mengapa RS harus membuat kebijakan akuntansi sendiri padahal telah diatur dalam standar akuntansi terkait?,
- Bagi kami, yang penting laporan keuangan RS dapat disajikan & dibuat oleh bagian akuntansi setiap tahunnya,
Perlu dipahami bahwa laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu RS akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi yang digunakan. Pilihan kebijakan akuntansi biasanya dalam bentuk metode akuntansi yang digunakan dalam menyajikan setiap akun dalam laporan keuangan. Kekonsistenan metode yang digunakan sangat penting agar laporan keuangan yang dihasilkan RS menjadi auditable & tidak berpihak. Agar laporan keuangan dihasilkan dengan metode yang konsisten maka diperlukan kebijakan tertulis terkait metode akuntansi yang digunakan, dan biasanya dalam bentuk ”KEBIJAKAN AKUNTANSI RS”
Kebijakan akuntansi akan membuat pelaporan keuangan RS tidak bergantung pada ”orang”, melainkan pada ”manual sistem akuntansi” yang ada. Hal ini penting karena siapapun yang bertugas dalam menyajikan laporan keuangan di suatu RS, harus tetap mengacu pada kebijakan RS berupa metode akuntansi untuk kas, piutang, persediaan, dll. SDM akuntansi tidak boleh menggunakan selain metode akuntansi yang telah dipilih (dalam kebijakan akuntansi), dalam membuat laporan keuangan.
Begitu pentingnya kebijakan akuntansi dalam bentuk metode akuntansi yang digunakan, sehingga harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Apabila terjadi perubahan kebijakan akuntansi (perubahan metode akuntansi) untuk akun tertentu (misalnya persediaan) dan berdampak material, maka perubahan kebijakan perlu diungkapkan, serta dampak perubahan secara kuantitatif harus dilaporkan.
Tekhnis kebijakan akuntansi RS
Kebijakan akuntansi berupa metode akuntansi yang diterapkan di suatu RS biasanya tertuang dalam dokumen/buku ”MANUAL SISTEM AKUNTANSI”. Metode akuntansi yang dipilih oleh suatu RS terkait dengan berbagai akun dalam laporan posisi keuangan (neraca) & laporan laba/rugi (laporan operasional untuk RS BLUD). Berikut adalah gambaran (darft) umum kebijakan akuntansi di suatu RS;
- Kebijakan 01; Akuntansi Kas/ Bank
- Kebijakan 02; Akuntansi Deposito berjangka
- Kebijakan 03; Akuntansi Piutang
- Kebijakan 04; Akuntansi Persediaan
- Kebijakan 05; Akuntansi Belanja Biaya dibayar dimuka
- Kebijakan 06; Akuntansi Aktiva tetap
- Kebijakan 07; Akuntansi Kewajiban Lancar
- Kebijakan 08; Akuntansi Kewajiban Jangka Panjang
- Kebijakan 09; Akuntansi Ekuitas
- Kebijakan 10; Akuntansi Pendapatan
- Kebijakan 11; Akuntansi HPP
- Kebijakan 12; …….
Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu dalam mengembangakan/membuat kebijakan akuntansi di suatu RS;
- Metode akuntansi apa yang dipilih untuk menyajikan akun kas/bank dalam laporan keuangan?
- Metode akuntansi apa yang dipilih untuk menyajikan akun piutang dalam laporan keuangan?
- Metode akuntansi apa yang dipilih untuk menyajikan akun persediaan dalam laporan keuangan?
- Metode akuntansi apa yang dipilih untuk menyajikan akun aktiva tetap dalam laporan keuangan?
Sebagai penutup, saya menyarankan manajemen RS untuk membuat sistem akuntansi (kebijakan akuntansi) secara tertulis. Berikut ini adalah panduan bagi manajemen dalam mereview/membuat manual sistem akuntansi di RS-nya;
- Dokumen Sistem akuntansi telah dibuat,
Apabila manual sistem akuntansi telah dibuat maka manajemen hanya perlu meyakinkan bahwa proses penyusunan laporan keuangan telah mengacu pada kebijakan akuntansi yang telah terdokumentasi. Apabila laporan keuangan tidak mengacu pada system yang ada maka segera lakukan konsolidasi untuk mereview hal tersebut & membuat perbaikan apabila diperlukan. Penggunaan tenaga ahli lebih disarankan dalam menyempurnakan manual sistem akuntansi agar lebih aplikatif & baik.
- Manual Sistem akuntansi belum terdokumentasi,
Apabila manual system akuntansi belum dibuat maka manajemen perlu mengambil langkah untuk membuat sistem akuntansi. Hal ini penting karena tanpa system akuntansi tertulis, maka laporan keuangan yang disajikan hanya didasarkan pada ”improvisasi & kemampuan SDM” akuntansi. Penggunaan tenaga ahli lebih disarankan dalam membuat manual sistem akuntansi agar lebih mengakomodir kondisi RS & dapat teraplikasi dengan baik.