Browse By

JUST IN TIME MUNGKINKAH DITERAPKAN DI RS?

Oleh; Tubagus Raymond

Pendahuluan

Just in time (JIT) merupakan metode pengelolaan persediaan yang terfokus pada pengendalian persediaan dalam proses produksi, gudang hingga sampai ke pelanggan tepat waktu. Hal ini akan berdampak pada pengurangan kebutuhan untuk menyimpan persediaan yang berlebihan di gudang. Namun, untuk mengaplikasikan metode ini dengan benar, perlu adanya sinkronisasi dalam proses produksi dan kebutuhan pelanggan. Dalam metode Non-Just In Time, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan persediaan disediakan safety stock. Tetapi dengan JIT, safety stock tidak digunakan.

Dalam tulisan ini akan memaparkan mengenai konsep JIT bekerja, kelemahannya, & kemungkinan penerapannya di RS.

Bagaimana Just In Time bekerja?[1]

Sebelum membahas JIT di RS, terlebih dahulu perlu ada gambaran mengenai implementasi JIT di perusahaan. Martin Murray (2018), menggambarkan bagaimana proses JIT di iimplementasikan dalam perusahaan. Dengan menghitung lead time (waktu tunggu), yang diperpendek dan mengurangi biaya penyimpanan persediaan, konsep ini akan mendapatkan hasil yang baik. Metode JIT akana memberi jaminan biaya persediaan yang lebih rendah, namun perlu mempertimbangkan biaya tidak langsung dalam mempertahankan sistem.

Apabila ada masalah produksi, masalah kualitas atau lonjakan permintaan yang tiba-tiba, maka akan menyebabkan permintaan persediaan. Dalam konteks ini maka metode JIT dapat menyebabkan biaya tak terduga yang melampaui proyeksi semula. Ketika JIT gagal, semua biaya yang muncul dapat berdampak negatif pada operasi bisnis. Dalam banyak kasus, karena kebutuhan untuk menghindar terhadap kegagalan dalam praktik JIT, pemasok perlu mengorbankan pasokan pelanggan baik untuk produk lain atau pelanggan lain.

Tujuan dari setiap rantai persediaan yang dioptimalkan adalah untuk memberikan apa yang diinginkan pelanggan dengan mengeluarkan uang sesedikit mungkin. JIT hanyalah salah satu alat yang digunakan oleh sebagian profesional rantai persediaan untuk menyelesaikannya. JIT, ketika bekerja dengan benar akan dapat meminimalisasi waktu dan mengurangi biaya.

Baca Juga:  MENGIDENTIFIKASI BUKTI TRANSAKSI (TUGAS AKUNTAN PUSKESMAS)

Kelemahan Sistem Produksi Just In Time

Disamping memiliki banyak keunggulan, system JIT juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

  • Proses produksi akan terganggu apabila suplai bahan dari pemasok tidak tepat wktu atau jumlahnya kurang.
  • Terjadinya bencana alam. Bencana alam dapat mengganggu aliran barang ke perusahaan dari pemasok, yang dapat menghentikan proses produksi.
  • Perlunya investasi dalam tekhnologi informasi. Investasi harus dilakukan dalam teknologi informasi untuk menghubungkan sistem komputer perusahaan dan pemasoknya, sehingga mereka dapat mengkoordinasikan pengiriman barang.
  • Kemungkinan pemasok tidak dapat segera memenuhi persyaratan pesanan besar dan tak terduga, karena masalah tidak ada persediaan.

Kemungkinan penerapan Just In Time di RS

Banyak perusahaan manufakturing yang menerapkan sistem produksi JIT ini menikmati keuntungan yang signifikan seperti Toyota dan beberapa perusahaan manufaktur Jepang yang telah menerapkannya sejak tahun 1950an . Namun keberhasilan Sistem Produksi JIT sangat tergantung pada komitmen seluruh karyawan perusahaan mulai dari tingkatan SDM yang terendah hingga pada level yang tertinggi.

Kemungkinan penerapan JIT di RS sangat terbuka dengan beberapa catatan. Berkaca dari Cardinal Health mengacu pada tulisan Grenn (2015)[2] dapat mengambil beberapa catatan.  Masih menurut tulisan Grenn, Quincy Stanley (manajer rantai persediaan di Mercy Hospital di Chicago), mengatakan bahwa penghematan yang terkait dengan pembelian JIT benar-benar dapat bertambah. "Sebagai profesional rantai persediaan, ini adalah tugas kami untuk memastikan dokter mendapatkan apa yang mereka butuhkan, tetapi kami juga harus memastikan bahwa uang yang dikeluarkan untuk persediaan tidak terlalu banyak," katanya. DI RS Mercy, penurunan persediaan hampir 50 persen dalam setahun. "Data memberikan informasi atas arah mana yang harus ditempuh. Ada barang yang harus pasti ada di RS, tapi Anda harus mengetahui apa itu, dan apakah perlu menyimpan ekstra atau tidak (jika terjadi keadaan darurat)."

Baca Juga:  MENGUBAH POLA STRATEGI PEMASARAN BPJS KESEHATAN (Part 1)

Implmentasi konsep JIT di RS memang masih menjadi pro & kontra. Masih dalam tulisan Grenn, Lisa manajer konsultan dari pharmacy optimization, berkata; "Ketika kita benar-benar mulai mempelajari cara terbaik untuk menstandardisasi prosedur, kita dapat memahami produk apa yang harus digunakan, berapa banyak, dalam urutan dan berapa jenis prosedur yang dilihat dalam basis bulan lebih dari sebulan, bahkan dalam prosedur dengan permintaan tak terduga.

Mengakhiri tulisan ini, penulis berkesimpulan bahwa penerapan JIT dapat saja diterapkan di RS dengan banyak catatan. Penerapan JIT di RS mungkin saja tidak mengambil konsep secara utuh, namun ada beberapa yang di modifikasi. Karena itu, penerapan JIT di RS dengan beberapa modifikasi akan disajikan dalam tulisan selanjutnya.


[1] Martin Murray, 2018, in supply chain - what is just in time (jit)? Is just in time (jit) the right inventory practice for me?

 

 

[2] Chuck Green, 2015, Hospitals turn to just-in-time buying to control supply chain costs