Industri pelayanan kesehatan, cukup terpukul dengan adanya pandemi COVID-19. Bahkan di tahun 2021, industri ini dihadapkan pada sejumlah tantangan dan hal tersebut seharusnya sudah menjadi perhatian manajemen. Dibalik sejumlah tantangan, manajemen organisasi pelayanan kesehatan dalam industri, juga harus dapat melihat peluang untuk dimanfaatkan agar survive di masa depan.

Tulisan ini akan memaparkan kesimpulan dari laporan PwC, berdasarkan hasil survei PwC Health Research Institute (HRI) terhadap 2.511 konsumen AS, 128 eksekutif perencana Kesehatan, 153 eksekutif organisasi penyedia layanan kesehatan, dan 124 eksekutif farmasi dan life sciences, pada bulan Agustus dan September 2020 (Siwicki, 2020[1]). Enam permasalahan utama yang dihadapi industri pelayanan kesehatan pada tahun 2021 menurut laporan tersebut adalah; rightsizing after the telehealth explosion, adjusting to changing clinical trials, encouraging digital relationships that ease physician burdens,  forecasting for an uncertain 2021, reshaping health portfolios for growth, & building a resilient and responsive supply chain for long-term health.

Enam tantangan industri pelayanan kesehatan

Penjelasan terperinci tentang enam tantangan utama dalam industri pelayanan kesehatan tahun 2021, menurut laporan PwC telah dijelaskan dalam 6 artikel berbeda dalam situs ini. Berikut adalah penjelasannya;

1. Tantangan pertama dari laporan PwC, yaitu ”rightsizing after the telehealth explosion”, telah dijelaskan dalam artikel ang berjudul ”eksplorasi telemedicine & implikasinya terhadap perubahan lanskap telehealth tahun 2021",

2. Tantangan kedua dari laporan PwC, yaitu; adjusting to changing clinical trials, telah dijelaskan dalam artikel yang berjudul ”Tantangan dalam melakukan penyesuain uji klinis di tahun 2021”,

3. Tantangan ketiga dari laporan PwC, yaitu; encouraging digital relationships that ease physician burdens, telah dijelaskan dalam artikel yang berjudul ”keterhubungan tekhnologi digital yang meringankan beban dokter”,

4. Tantangan keempat dari laporan PwC, yaitu; forecasting for an uncertain 2021, telah dijelaskan dalam artikel yang berjudul ”Perlunya industri pelayanan kesehatan untuk memiliki kemampuan dalam memprediksi ketidakpasien di masa depan”,

5. Tantangan kelima dari laporan PwC, yaitu; reshaping health portfolios for growth, telah dijelaskan dalam artikel yang berjudul ”Pentingnya membentuk kembali portofolio organisasi pelayanan kesehatan, agar tumbuh pasca pandemi”,

6. Tantangan keenam dari laporan PwC, yaitu; building a resilient and responsive supply chain for long-term health, telah dijelaskan dalam artikel yang berjudul ”Pentingnya membangun rantai pasokan yang tangguh dan responsif di industri pelayanan kesehatan”.

Kesimpulan laporan PwC (Siwicki, 2020)

Menurut prediksi HRI, sistem pelayanan kesehatan pada 2021 seharusnya mampu mendorong dirinya untuk keluar dari zona nyaman. Industri harus menyeimbangkan tantangan dalam mendesak inovasi sambil berjuang melawan ketidakpastian akibat pandemi.  Ini harus mengakar sendiri dalam proses dan sistem yang bekerja untuk dokter dan konsumen, sambil meningkatkan pelayanan kesehatan mental untuk keduanya. Hal tersebut dibutuhkan dan akan memperkuat infrastruktur ang ada, dalam menghadapi krisis berikutnya dengan lebih baik.

Pemenang pada tahun 2021, diharapkan dapat menentukan cara menggabungkan perawatan virtual dan perawatan langsung secara menguntungkan, dan menjalin alat digital yang meningkatkan hubungan konsumen dan dokter sambil memungkinkan perusahaan farmasi menemukan pijakan baru mereka dalam kunjungan fisik virtual dan uji klinis gabungan. Menjalin kemitraan juga akan memperkuat portofolio dan akan membangun kembali rantai pasokan. Hasilnya, kemungkinan akan mengarah pada penelitian yang lebih reflektif, operasi yang lebih tangguh, pemberian perawatan generasi mendatang, dan yang terpenting, kesehatan yang lebih baik untuk semua.