Oleh; Tubagus Raymond

Motivasi merupakan suatu dorongan yang muncul karena faktor eksternal maupun internal (diri sendiri), yang membuat seseorang menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi seseorang dipengaruhi oleh faktor biologis, intelektual, sosial dan emosional. Karena  itu, motivasi sangatlah kompleks, dengan berbagai kekuatan pendorongnya. Setiap karyawan mengalami kegiatan, peristiwa, bertemu orang, dan memiliki tujuan dalam hidupnya yang dapat memotivasi.

Motivasi karyawan merupakan kombinasi dari memenuhi kebutuhan dan harapan karyawan di tempat kerja dan faktor tempat kerja yang memungkinkan memotivasi karyawan atau tidak. Dalam memotivasi karyawan, seorang manajer harus berusaha menciptakan lingkungan kerja di mana seorang karyawan termotivasi atas pekerjaannya.  

Dalam sebuah tulisan, Susan (2017)[1] memaparkan tentang beberapa faktor pendorong yang ada dalam lingkungan kerja yang banyak memotivasi karyawan.

1. Tindakan manajemen dan kepemimpinan yang memberdayakan karyawan,
2. Komunikasi yang transparan dan teratur tentang faktor-faktor penting bagi karyawan,
3. Memperlakukan karyawan dengan baik,
4. Melibatkan karyawan dalam keputusan mengenai pekerjaan mereka.
5. Meminimalkan sejumlah aturan dan kebijakan di lingkungan yang menunjukkan kepercayaan bagi karyawan, serta memperlakukan karyawan melalui pemahaman yang baik.
6. Memberikan pengakuan kepada karyawan reguler,
7. Umpan balik dan pembinaan sering diberikan oleh para para manajer dan pemimpin,
8. Penghargaan dan kompensasi industri,
9. Menyediakan tunjangan pada karyawan atas kegiatan perusahaan, dan
10. Secara positif mengelola karyawan dalam rangka keberhasilan tujuan, pengukuran, dan harapan yang jelas.

Lingkungan kerja & sederet kebijakan dalam suatu organisasi diyakini merupakan salahsatu faktor yang terkait dengan motivasi karyawan. Masih menurut Susan (2017), memberikan bebarap panduan untuk Lingkungan Kerja yang memotivasi;

• Buat sejumlah aturan dan kebijakan minimum yang diperlukan untuk melindungi organisasi secara hukum dan membuat pesanan di tempat kerja.
• Publikasikan aturan dan kebijakan serta ajarkan ke semua karyawan.
• Dengan keterlibatan banyak karyawan, identifikasi nilai-nilai organisasi dan tuliskan pernyataan nilai serta kode etik profesional.
• Kembangkan pedoman untuk manajer dan ajarkan mereka tentang penerapan yang adil dan konsisten dari beberapa aturan dan kebijakan.
• Tangani perilaku disfungsional individu berdasarkan kebutuhan dengan konseling, disiplin progresif, dan rencana peningkatan kinerja.
• Secara jelas mengomunikasikan tujuan dan pedoman kerja untuk perilaku profesional.

Susan (2017), selanjutnya memberikan beberapa petunjuk tentang kebijakan yang bermanfaat untuk motivasi karyawan, al;

• Mintalah umpan balik karyawan tentang kebijakan potensial, area di mana kebijakan diperlukan, dan sebagainya.
• Jika anda memutuskan untuk mematuhi dan meminta pertanggungjawaban karyawan atas kebijakan yang ada, jangan menyerang anggota perusahaan.